Kegiatan spontan Strategi Pengembangan Pendidikan Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu

82 peserta didik dengan tidak adanya yang merokok di sekitar lingkungan sekolah.

b. Kegiatan spontan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah pada hari Rabu, 15 Juni 2016, diperoleh data bahwa kegiatan spontan yang dilakukan kepala sekolah adalah memanggil secara pribadi pamong yang berbicara kurang sopan, kemudian diberi pengertian, kepala sekolah juga mencatat sebagai supervisi, namun hal tersebut dilakukan tergantung permasalahannya seperti yang diungkapkan AR: “...masalahnya misalnya dalam perkataannya di depan umum, contohnya kalau pamong sering berkata “Lu sih..”, itu kan kata-kata yang tidak sesuai dengan kita, nah saya gantian “Lah, Lu kok berani sama saya itu gimana?”, nah itu kan pengembalian dari kata dan dia mengerti, oh berarti dia tidak senang dengan kata-kata seperti itu. Jadi itu tergantung masalahnya, tidak harus dia dipanggil secara pribadi itu tidak.” Selain itu kegiatan spontan yang dilakukan oleh pamong dan kepala sekolah adalah memberikan penguatan berupa pujian. Hasil wawancara kepala sekolah mengatakan bahwa setelah peserta didik ditegur karena berbicara tidak sopan, ia diberi nasehat dan ketika peserta didik tersebut mulai berubah, kepala sekolah memberikan pujian kepada peserta didik tersebut, AR mengatakan, “....kalau dia bersikap sopan terus saya bilang “hebat” saya puji, nah sekarang dia sudah jarang berkata-kata seperti itu.” Hasil wawancara kepala sekolah didukung dengan hasil wawancara peneliti dengan pamong pada Selasa, 09 Juni 2016, diperoleh data bahwa 83 pamong sesering mungkin memberikan pujian kepada anak-anak yang melakukan perbuatan baik, AS mengatakan, “Saya sesering mungkin memberikan pujian kepada anak-anak dan biasanya kasih poin ke anaknya, jadi mereka termotivasi dan merasa say a dihargai...” Hasil wawancara dengan pamong lainnya terlampir. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan pamong menunjukkan bahwa kepala sekolah dan pamong sering memberikan pujian kepada peserta didik sebagai bentuk motivasi. Hal tersebut siperkuat dengan penuturan siswa Ft saat ditanya apakah bapakibu guru pernah memuji dia saat melakukan perbuatan baik, Ft mengatakan, “Pernah, sering. Misalnya aku kan pernah disuruh siram tanaman pagi-pagi sama Bu AR Kepala Sekolah, terus Bu AR bilang Terimakasih, anak baik.. seperti itu.” Hasil wawancara dengan peserta didik lainnya terlampir. Hasil wawancara diperkuat dengan dokumentasi berupa papan perolehan poin yang ditempel di papan tulis depan kelas Gambar 3. Hasil wawancara dan dokumentasi diperkuat dengan hasil observasi selama pengamatan. Pada hari Selasa, 24 Mei 2016 pamong memberikan pengertian kepada peserta didik Rn yang melakukan perbuatan tidak baik, Rn berteriak-teriak di dalam kelas, pamong dengan spontan mengingatkan Rn untuk tidak berteriak-teriak dan memberikan pengertian bahwa berteriak itu tidak baik dan akan mengganggu teman yang lainnya. Kegiatan spontan lainnya yang pamong lakukan adalah 84 memberikan pujian terhadap perilaku peserta didik yang sudah baik dan memberikan poin. Hari Senin, 23 Mei 2016 salah satu peserta didik El selalu menghadap ke belakang berbicara dengan temannya saat pamong menjelaskan, kemudian pamong meminta El untuk mendengarkan dan duduk menghadap ke depan, El pun berbalik badan dan menghadap kedepan sesuai perintah pamong, dengan spontan pamong memberikan pujian kepada El dengan berkata, “Nah, anak baik”. Selain itu pamong juga memberikan poin sebagai bentuk pujian dan motivasi kepada peserta didik Hasil observasi terlampir. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan spontan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pamong adalah dengan memberikan pengertian bagaimana sikap atau perilaku baik yang seharusnya ketika menjumpai pamong lain atau peserta didik yang melakukan hal yang kurang baik dan memberikan penguatan terhadap perilaku atau perbuatan yang sudah baik seperti pujian dan pemberian poin sebagai bentuk motivasi.

c. Teguran