Sosial Penanaman Nilai-nilai Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan

106 berdoa dipimpin oleh satu orang peserta didik yang bergantian setiap harinya Gambar 20 dan 34 terlampir. Pada hari Jumat, 03 Juni 2016 saat pamong selesai mengadakan remedial, pamong keluar meninggalkan kelas dan peserta didik bersama-sama membaca al-quran tanpa diperintah oleh pamong. Mereka duduk berkelompok dan membaca al-quran secara bergantian Gambar 25 terlampir. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dapat disimpulkan bahwa nilai religiusitas yang merupakan salah satu dari nilai-nilai budi pekerti ditanamkan melalui kegiatan rutin berdoa sebelum dan sesudah kegiatan di sekolah, kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat untuk yang beragama Islam, perayaan hari besar baik agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Hindu, kegiatan ziarah ke makam pahlawan, dan juga melalui mata pelajaran agama.

b. Sosial

Berdasarkan hasil wawancara dengan pamong didapatkan data bahwa penanaman nilai sosialitas dilakukan dengan cara memberikan tugas secara berkelompok seperti yang disampaikan kepala sekolah berdasarkan wawancara. Pada hari Rabu, 15 Juli 2016 saat peneliti bertanya bagaimana menanamkan nilai sosialitas pada diri peserta didik, AR mengungkapkan: “Kalo yang saya lihat itu banyak sekali mbak cara teman-teman pamong untuk menumbuhkan nilai sosial anak. Salah satunya misalnya dalam kegiatan kelompok pada saat olahraga contohnya dibentuk kelompok bermain. Begitu juga di dalam kelas mbak, 107 biasanya pamong memberikan tugas berkelompok. Dari situ ada nilai keadilan, nilai kerjasama, saling membantu dan lain- lain.”. Hasil wawancara kepala sekolah didukung hasil wawancara dengan pamong. Lr memberikan keterangan bahwa ia biasanya membentuk kelompok ketika pembelajaran di dalam kelas, dalam satu kelompok dibagi ada peserta didik yang pintar dan yang kurang, jadi dalam kelompok tersebut peserta didik yang pintar mengajari temannya yang kurang pintar Hasil wawancara dengan pamong lainnya terlampir. Pernyataan Lr dan AS di atas didukung oleh pernyataan siswa El saat peneliti menanyakan apakah BapakIbu guru sering mengadakan kerja kelompok El menjawab, “Sering.” senada dengan Vn yang juga mengatakan, “Sering” Lampiran 8. Hasil wawancara diperkuat dengan hasil observasi. berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pamong sering mengadakan kegiatan secara berkelompok, seperti mengadakan permainan game di dalam kelas, mengadakan permainan pada saat jam pelajaran olahraga Gambar 38 dan 39 terlampir. Pada Kamis, 02 Juni 2016 saat peneliti melakukan observasi terlihat bahwa antara kakak kelas dan adik kelas tidak ada pembatas dalam artian kakak kelas dan adik kelas saling berteman baik satu sama lain, hal ini terlihat pada saat adik kelas Sb yang termasuk salah satu murid ABK kehilangan botol minumannya, kemudian kakak kelasnya El membantu Sb mencarikan botol minuman yang hilang tersebut. Hal tersebut menunjukkan 108 bahwa peserta didik di SD Taman Muda memiliki nilai sosialitas yang cukup tinggi, tidak ada pembatas antara kakak kelas dan adik kelas, saling berteman baik satu sama lain, saling membantu dalam kegiatan berkelompok, saling memerhatikan dan saling membantu Lampiran 2. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa nilai sosialitas peserta didik ditanamkan melalui kegiatan kerja kelompok baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan olahraga di luar kelas, dan peserta didik di SD Taman Muda memiliki nilai sosialitas yang cukup tinggi, antara peserta didik satu dengan yang lainnya saling membantu, saling memerhatikan, dan dapat bekerjasama dengan baik .

c. Gender