Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

59 3. Dokumentasi Suharsimi Arikunto 1993: 202 mengungkapkan bahwa, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Irawan dalam Sukandarrumidi, 2002: 100-101, studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan segala dokumen yang menyangkut dengan pelaksanaan pendidikan budi pekerti, baik berupa foto-foto, lembar peraturan dan tata tertib, maupun audio rekaman wawancara.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Moloeng 2005: 168 mengemukakan bahwa, peneliti termasuk manusia yang nantinya akan menjadi instrumen dalam penelitian kualitatif. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari proses penelitian. Namun, instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data seperti tes pada penelitian kuantitatif. 60 Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka peneliti perlu membuat kisi-kisi instrumen Sugiyono, 2009: 149. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Instrumen penelitian sederhana ini digunakan untuk menunjang proses pengumpulan data Sugiyono, 2009:305. Dalam proses pengumpulan data, alat bantu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan kisi-kisi umum instrumen. 1. Pedoman Observasi Pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk memberikan panduan selama proses observasi. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung proses pelaksanaan pendidikan budi pekerti, baik selama dalam proses pembelajaran maupun saat kegiatan lain di luar kelas. Pedoman observasi digunakan untuk menelaah lebih dalam tentang proses implementasi pendidikan budi pekerti. Pedoman observasi dalam penelitian ini bersifat fleksibel sehingga dapat dikembangkan. Pedoman ini digunakan untuk melakukan observasi pada semua hal yang berkaitan dengan implementasi pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa. 2. Pedoman Wawancara Wawancara ini bertujuan memperoleh data melalui tanya jawab secara langsung. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru dan siswa untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu 61 Pawiyatan Tamansiswa. Wawancara ini menggunakan pedoman wawancara guru kelas dan kepala sekolah tentang pemahaman pendidikan budi pekerti dan pelaksanaannya. Dalam penelitian ini dikembangkan kisi-kisi sebagai dasar acuan penyusunan alat bantu instrumen di lapangan berupa pedoman wawancara pada subjek penelitian. Pedoman wawancara ini digunakan agar dalam proses wawancara tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang sebenarnya. Kisi-kisi pedoman observasi dan wawancara penelitian terdapat pada tabel berikut. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No. Aspek Sub aspek Indikator Teknik 1. Strategi a. Keteladanan atau contoh  Berpakaian dengan sopan dan rapi  Bertutur kata dengan baik  Mengucapkan salam apabila bertemu orang  Tidak merokok di lingkungan sekolah  Observasi  Wawancara  Dokumenta si b. Kegiatan spontan  Memberikan pengertian bagaimana sikap atau perilaku yang baik, seperti meminta sesuatu dilakukan dengan sopan dan tidak berteriak-teriak  Memberikan penguatan terhadap perilaku atau perbuatan yang sudah baik agar tetap dipertahankan dan menjadi teladan bagi yang lain  Observasi  Wawancara  Dokumenta si 62

c. Teguran

 Menegur peserta didik yang melakukan perbuatan tidak baik  Mengingatkan peserta didik agar mengamalkan nilai-nilai yang baik  Observasi  Wawancara d. Pengkondisian lingkungan  Penyediaan tempat sampah  Menempelkan slogan mengenai budi pekerti di tempat strategis yang mudah dibaca oleh peserta didik  Menempel aturan dan tata tertib sekolah di tempat yang strategis  Observasi  Wawancara  Dokumenta si

e. Kegiatan rutin

 Berbaris sebelum memasuki ruang kelas  Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan  Membersihkan kelasmenjalankan piket kelas  Observasi  Wawancara  Dokumenta si 2. Metode

a. Metode among

 Pamong memberi contoh atau teladan yang baik kepada peserta didik  Pamong memberikan perintah, paksaan, dan hukuman kepada peserta didik apabila menyalahgunakan kebebasannya yang berakibat membahayakan kehidupannya  Sikap rendah hati, jujur, dan taat pada peraturan dalam perkataan dan tindakan  Observasi  Wawancara  Dokumenta si

b. Metode ngerti

 Pamong berusaha menanamkan pengetahuan tingkah  Observasi  Wawancara 63 laku yang baik, sopan santun, dan tata krama yang baik kepada peserta didik  Pamong mengajarkan tentang hakikat hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta beragama  Dokumenta si

c. Metode ngrasa

 Peserta didik akan dididik untuk dapat memperhitungkan dan membedakan antara yang benar dan yang salah  Observasi  Wawancara d. Metode nglakoni  Peserta didik mengerjakan setiap tindakan berdasarkan pengetahuan yang telah didapat secara bertanggung jawab  Observasi  Wawancara  Dokumenta si 3. Pembelajaran a. Penanaman nilai- nilai budi pekerti  Nilai religiusitas melalui mata pelajaran agama, menanamkan kayakinan dan kepercayaan bahwa Tuhan adalah maha baik dan maha segalanya  Nilai sosialitas melalui kerja kelompok, olahraga bersama, dll  Nilai gender melalui kegiatan olahraga, perempuan dapat mengikuti berbagai macam olahraga, termasuk sepakbola  Nilai keadilan ditanamkan melalui sikap guru yang tidak pilih kasih pada peserta didik saat pembelajaran  Observasi  Wawancara  Dokumenta si 64  Nilai demokrasi ditanamkan melalui pendidikan IPS dan PKn, menghargai perbedaan pendapat, jujur, dan terbuka  Nilai kejujuran ditanamkan melalui kegiatan mengkoreksi hasil ulangan secara silang dalam kelas, dll  Nilai kemandirian ditanamkan melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti kegiatan pramuka, dll  Nilai daya juang ditanamkan melalui kegiatan olahraga, sportifitas dalam bersaing secara wajar  Nilai tanggung jawab ditanamkan melalui pemberian PR dan tugas, pembagian tugas piket, dll  Nilai penghargaan terhadap lingkungan alam ditanamkan melalui kegiatan palaksanaan tugas kerja bakti

G. Teknik Analisis Data