Gobag sodor Tata Cara Permainan Cara Bermain

kelompok tersebut melakukan sut, namun dapat juga dilakukan dengan cara mencari pasangannya masing-masing lalu dengan serentak melakukan sut. 13.a. Cara bermain: 1. Para pemain berkumpul dan harus berjumlah genap misalnya a,b,c,d,e,f,g,h,i,j, sebanyak sepuluh anak. Mereka membuat arena permainan dengan membagi garis melintang lima buah karena jumlah pemain perkelompok terdapat lima anak. 2. Mereka melakukan pingsut antara masing-masing pasangan untuk menentukan kelompok yang menang dan yang kalah jadi. Misalnya kelompok I a,b,c,d,e yang kalah dan kelompok II f.g.h.i.j yang menang. Hal tersebut sama dengan yang diungkapkan oleh informan sebagai berikut : “…gobag sodor menika ingkang kaping setunggal pingsut lan golek pasangan piyambak-piyambak. Menawi sampun sedaya, lajeng kelompok ingkang menang dados setunggal lan kelompok ingkang kalah ugi dados setunggal kelompok, saengga wonten kalih kelompok…” CLW 03. “…Gobag sodor ini yang pertama melakukan pingsutdan mencari pasangannya masing-masing. Jika sudah semua, lalu kelompok yang menang menjadi satu kelompok dan kelompok yang kalah juga menjadi satu kelompok, sehingga terdapat dua kelompok…” CLW 03 Dari pendapat Informan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengundian pemain pada permainan gobag sodor dilakukan dengan pingsut secara berpasangan. Jadi sebelum bermain mereka mencari pasangannya masing-masing untuk melakukan pingsut, setelah mendapat pasangannya masing-masing secara serentak mereka melakukan pingsut. Lalu setelah melakukan pingsut, kelompok yang kalah berkumpul menjadi satu kelompok dan yang menang berkumpul menjadi satu kelompok. 3. Kelompok I siap di tempat jaga, berdiri di atas garis melintang, demikian pula yang dipilih sebagai sodor yaitu, anak yang menjaga garis sumbu atau garis tengahnya. 4. Kelompok dua harus berusaha untuk masuk ke kotak yang dijaga oleh kelompok I. Setelah berhasil masuk ke kotak pertama maka akan beralih ke kotak yang lain. Pemain yang dapat masuk ke kotak harus hati-hati dan mempertinggi kelincahannya supaya tidak tersentuh oleh penjaga sodor atau garis. Apabila salah satu pemain tersentuh maka semua regu akan mati dan menjadi pergantian pemain. Di bawah ini gambar anak yang sedang menjadi sodor dan berusaha menyentuh pemain yang sedang berusaha menerobos ke belakang. Gambar 16: Penjaga sodor berusaha menyentuh pemain yang melintas Dok.Widarti,2012 5. Apabila salah satu pemain f dapat berhasil menerobos tepat dibelakang penjaga dan kembali lagi ke depan maka, kelompok II menang. 6. Biasanya kalau satu pemain sudah berhasil menerobos, kelompok I akan memeperketat penjagaannya. 7. Untuk pemenang, yang kalah harus siap mengendong kelompok yang menang. Gendongan ini sebagai hukuman karena telah kalah. 13.b. Aturan permainan pada permainan ini adalah : 1. Petugas sodor dan pejaga ialah memegang, menyentuh, serta menyinggung lawan dengan tangan. „sodor‟ tidak boleh menggunakan kaki atau bagian tubuh yang lain untuk menyentuh lawan. 2. Bila sodor penjaga dapat memegang menyetuh, menyinggung lawan, pemain lawan dikatakan „kena sodor‟ maka terjadi pergantian pemain. 3. Diadakan pergantian pemain jika pemain ada yang tekena sodor, pemain ada yang keluar garis, dalam satu ruangan terdapat 3 atau 4 orang.

14. Jamuran

Jamuran berasal dari kata jamur yang berarti cendawan tumbuhan parasit atau halma, dan mendapat akhiran –an. Jamur berbentuk bulat, maka permainan jamuran juga berbentuk bulat yaitu, membentuk lingkaran. Permainan ini biasanya dimainkan pada sore hari. Jumlah pemain jamuran tidak dibatasi, namun biasanya berkisar 4-14 anak. Sedangkan, batasan umur tidak mengikat pada permainan ini biasanya kisaran umur 6-13 tahun. Permainan ini tidak memerlukan alat permainan kecuali area bermain yang luas. Pemainnya dapat laki-laki ataupun anak perempuan, atau anak perempuan saja. 14.a. Cara bermain permianan: a. Para pemain berkumpul di halaman b. Para pemain melakukan hom-pim-pah untuk menentukan siapa pemain yang kalah dan sispa pemain yang menang. c. Misalnya yang bermain adalah A,B,C,D,E,F,G, dan ternyata pemain yang kalah adalah A, maka pemain A berdiri ditengah-tengah pemain lainnya dan si A sebagai pancer “pusat” sedangkan yang lain berdiri mengelilingi A dengan bergandengan tangan sambil menyanyikan lagu Jamuran. Saat mengelilingi A