Macanan Tata Cara Permainan Cara Bermain
Gambar 20: papan bermain macanan Dok.Widarti, 2012
b. Setelah pemain membuat arena permainan dengan batu kapur, mereka mencari
batu kerikil yang berukuran kecil berjumlah 21 batu kerikil dan satu batu berukuran besar untuk dijadikan macannya.
c. Pemain yang berjumlah dua orang menentukan urutan bermain dengan sut,
setelah ditemukan urutan bermain, si A yang menang dan menjadi si Macan sedangkan si B menjadi uwong yang siap memasukan macan ke dalam
krangkeng „kandang‟. Hal tersebut dipertegas dari pendapat informan 1 sebagai
berikut: “Dolanan dipunwiwiti kanthi pingsut kangge nemtokaken sinten ingkang dadi
macan lan uwong. Lajeng menawi sampun diwiwiti intine dolanan menika macan kudu bisa nyaploki uwong lan walikane, uwong aja nganti dicaploki
macan lan alon-alon isa ngepung macan
” CLW 01. “Permainan dimulai dengan pingsut untuk menentukan siapa yang menjadi
macan dan uwong. Kemudian, apabila sudah dimulai inti dari permainan tersebut macan harus bisa memakan uwong dan sebaliknya, uwong jangan
sampai termakan macan dan berhati-hati mengepung macan
.” Pendapat di atas sejalan denga pendapat dari informan 4 yang menyatakan
sebgai berikut: “Sawise sampun nemtokaken sinten ingkang dolanan rumiyin, lare ingkang
ngobahke macan menika kedah nyaploki uwong ingkang kathahipun selikur. Lajeng ingkang ngobahke uwong menika kudu saged ngepung macan.”
CLW 04.
“Sesudah menentukan siapa yang bermain duluan, anak yang menggerakan macan harus bisa memakan uwong yang jumlahnya 21 tersebut. Kemudian
yang menggerakan uwong harus bisa mengepung pergerakan macan.”
d. Pertama-tama si B meletakkan uwong nya di titik-titik yang telah tersedia yang
berada bersebrangan dengan macan. e.
Setelah semua uwong dan macan menempati titik yang disediakan, maka giliran menjalankan uwong serta macan. Si B berusaha memasukkan macan ke
dalam kandang dengan mengerakkan uwongnya. Sedangkan si A berusaha untuk mencaplok uwong yang berada dititik-titik didepannya.
f. Macan bisa mencaplok jika dibelakang uwong terdapat titik yang kosong atau
tidak ada yang menghalang-halangi dibelakangnya, maka macan dapat mencaploknya dan mendapat sebuah uwong.
g. Uwong yang dijalankan oleh si B harus berhati-hati dalam melangkah pada
titik-titik yang di depannya, jika salah langkah saja uwong yang dijalankan bisa dicaplok oleh macan yang berada di samping maupun di depan uwong tersebut.
h. Jika si B dapat mengkrangkeng macan maka, si B adalah pemenang. Macan
dapat dikatakan kalah jika macan tidak mempunyai kesempatan untuk bergerak ke segala arah.
i. Jika macan sudah tidak bergerak ataupun uwong yang tersisa tidak dapat
mengkrangkeng macan maka permainan harus diulang dari awal lagi.
18.b. Aturan permainan :
a. Pemain mengadakan perjanjian , siapa yang jadi wong “orang” dan siapa yang
jadi macan. b.
Macan boleh mencaplok asalkan ada tempat kosong untuk dicaplok.
c. Wong tidak boleh mencaplok namun hanya boleh menjebak macan atau
mengurungkan macan.