Pengamatan dapat digolongkan menjadi pengamatan berperan serta dan pengamatan tidak berperan serta.
Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti menggunakan metode pengamatan tidak berperanserta untuk mendapatkan data penelitian. Jadi, pada
penelitian yang akan dilakukan, peneliti hanya menyimak dan mengamati penenliti hanya mengamati anak-anak yang sedang bermain sehingga peneliti
dapat mengetahui jalannya permainan anak tradisional jawa yang dimainkan oleh anak-anak di desa Bejiharjo.
2. Wawancara Secara Mendalam
Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data mengenai jenis- jenis permainan anak tradisional yang masih populer dan waktu bermain anak-
anak dikalangan masyarakat desa Bejiharjo, kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunungkidul. Selain itu, teknik wawancara mendalam juga bertujuan untuk
mengetahui nilai-nilai moral permainan anak tradisional. Penggunaan wawancara mendalam ditujukan agar jawaban yang diberikan responden sesuai dengan yang
diharapkan. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan cara tidak berstruktur.
Endraswara 2006: 214, wawancara tidak berstruktur sejalan dengan wawancara secara mendalam. Wawancara dilakukan dengan santai, informal, masing- masing
pihak seakan-akan tidak ada beban psikologis, dan adanya keterbukaan antara peneliti dan yang diteliti.
Wawancara mendalam biasanya lebih luwes, susunan pertanyaan dibuat enak, tidak ada tekanan, dan tidak saling mengejar target. Suasana berjalan dalam
suasana akrab dan penuh persahabatan. Jenis wawancara ini lebih humanistik dan
fleksibel dan masing-masing tidak akan saling menyalahkan satu sama lain. Dengan begitu, diharapkan data yang diperoleh adalah data yang nyata dan sesuai
dengan harapan peneliti.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Moloeng, 2007:280. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis data bermaksud
untuk merngorganisasikan data yang terkumpul dari proses penelitian yaitu catatan lapangan, hasil wawancara, dan foto.
Peneliti mengumpulkan data dari lapangan kemudian mencatatnya dalam catatan lapangan observasi dan catatan lapangan wawancara. Data yang terkumpul
kemudian diproses secara berulang dan berkelanjutan. Data kemudian dikategorikan dengan cara mencari persamaan dan perbedaan data, sehingga
menemukan tema. Hasil analisis tersebut kemudian dibaca, dipelajari, ditafsirkan, dan ditelaah sehingga memperoleh hasil penelitian. Analisis dilakukan peneliti
selama dan sesudah pengumpulan data selesai.
H. Teknik Keabsahan Data
Triangulasi adalah salah satu cara mengecek keabsahan data. Triangulasi digunakan untuk mengecek kebenaran dan penafsiran data yang diperoleh melalui
observasi, pencatatan, rekaman dari hasil wawancara dan rekaman foto, sehingga data ini sifatnya ganda. Pengambilan data dilakukan terhadap lebih dari satu orang
sehingga akan menghasilkan berbagai pendapat.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Patton dalam Moleong 2001: 178, triangulasi sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Mencari
data dari banyak sumber informan yaitu orang yang terlibat langsung dengan objek kajian. Kemudian membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh dari informan untuk mengetahui ketegasan informasinya dengan penggunaan beberapa data. Pengambilan data dilakukan
pada sejumlah sumber data yang berbeda-beda, data dianggap valid bila jawaban sumber data yang satu sesuai atau sama dengan jawaban sumber data yang
lainnya. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil wawancara serta referensi yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Oleh karena pengambilan data dilakukan dengan
cara pengamatan tidak berpartisipasi, sehingga berdasarkan hasil penyimakan tidak semua poin permasalahan ditanyakan kepada informan karena data
didapatkan dari hasil penyimakan. Beberapa poin yang tidak ditanyakan pada informan misalnya saja, pada klasifikasi jenis-jenis permainan yaitu jenis
permainan berdasarkan jumlah pemain, jenis permainan berdasarkan ada tidaknya lagu pengiring serta beberapa data permainan yang didapatkan pada saat
menyimak anak-anak yang sedang bermain.