9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Folklor
Folklor terdiri dari dua kata, yaitu folk dan lore. Folk artinya kolektif dan lore artinya adat. Folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik,
sosial dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Ciri pengenal itu antara lain warna kulit yang sama, mata yang sama,
taraf pendidikan yang sama dan agama yang sama. Lore adalah tradisi folk, yaitu kebudayaan yang diwariskan turun-temurun
secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat Dundes dalam Danandjaja, 1994:1. Jadi folklor adalah
sekelompok orang yang memiliki tanda pengenal seperti budaya yang diwariskan turun-temurun secara lisan yang disertai dengan gerak isyarat, seperti permaianan
tradisional yang mempunyai cara permainan yang berbeda-beda serta diturunkan secara turun-temurun. Folklor adalah bagian kebudayaan dari berbagai kolektif di
dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, yang disebarkan turun- temurun di antara kolektif-kolektif yang bersangkutan, baik dalam bentuk lisan.
Foklor dapat berupa bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka-teki, cerita rakyat, nyanyian rakyat, permainan rakyat, teater rakyat, kepercayaan rakyat,
arsitektur rakyat, musik rakyat, dan sebagainya. Permainan rakyat seringkali juga disebut sebagai permainan anak tradisional Danandjaya, 1994: 1-2. Permainan
anak tradisional sering disebut permainan rakyat karena permainan tradisional tumbuh dari masyarakat serta bersifat rekreatif. Permainan anak tradisional juga
dipercaya sebagai peninggalan nenek moyang yang berkembang hingga sekarang masih dimainkan oleh anak-anak.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, folklor adalah hasil kebudayaan dari sekelompok masyarakat yang di sebarkan secara turun menurun.
Folklor sebagian diwariskan secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai gerak isyarat alat pembantu
pengingat. Dari pendapat Dananjadja di atas, dikatakan bahwa folklor dapat berupa permainan anak tradisional. Dengan begitu, permainan anak tradisional
merupakan sebuah folklor yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang disampaikan dengan bentuk aktifitas antara lain dengan gerakan
dan ingatan. Permainan merupakan sebuah folklor dan folklor disampaikan secara turun temurun, sehingga tidak diketahui siapa penciptanya.
Dalam kehidupan masyarakat adat istiadat dan permainan anak tradisional diturunkan dari generasi ke generasi yang menyatakan bahwa, folklor adalah
permainan anak tradisional yang diwariskan turun-temurun tetapi tidak dibukukan. Folklor adalah semua adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
tradisional yang diwariskan nenek moyang kepada turunannya. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa permainan anak tradisional merupakan suatu norma-norma
adat kebiasaan. Jadi, permainanl tradisional menurut pendapat di atas termasuk bagian dari folklor.
Berbagai macam permainan anak tradisional yang ada dalam masyarakat termasuk dalam kajian folklor, yaitu bahwa folklor merupakan salah satu bagian
dari kebudayaan. Berikut ini diuraikan ciri-ciri utama pengenal folklor dari pendapat tokoh folklor Bruvand and Neto dalam Danandjaja, 1994:3-5 yaitu: