Bekelan Tata Cara Permainan Cara Bermain

Permainan ini tidak memerlukan tempat yang luas, bisa dihalaman rumah atau di dalam rumah yang penting tidak menggangu kegiatan orang lain. Jenis pelaksanaan permainan ini bersifat hiburan dan kompetitif. Bersifat hiburan anak- anak untuk mengisi waktu luangnya pada sore hari sekitar jam 16.00-17.30 tidak tergantung cuaca karena dapat dilakukan ditempat terlindung, dilaksanakan setelah selesai membantu pekerjaan orang tuanya. Bersifat kompetitif, dikarenakan permainan ini merupakan jenis permainan yang dapat dipertandingkan dengan aturan-aturan tertentu. Selain itu, permainan ini dilaksanakan untuk mendapatkan “sawah” dengan perjanjian yang sudah disepakati anatar pemain. 3.a. Aturan yang terdapat pada permainan ini yaitu: a. Pemain harus sut atau hom-pim-pah untuk menentukan giliran bermain. b. Pemain bermain menurut urutan atau giliran bermainnya. c. Semua pemain harus melakukan “mek ji” hingga “mek pat”, selesai “mek pat” lalu “mek pet”. Pemain melakukan “mek pet ji” sampai “mek pet pat”, jika selesai “mek pet pat” lalu diteruskan dengan “mek roh”. d. Pemain yang dinyatakan mati jika saat pengambilan anak bola menyerempet atau menyenggol anak bola yang lain, kemudian berganti pemain urutan kedua. e. Pemain pertama harus ingat sampai mana permainan itu mati, karena akan dilanjutkan kembali setelah tiba gilirannya main. Permainan kedua juga sama caranya dengan yang pertama begitu seterusnya sampai kembali pada pemain yang pertama. f. Konsekuesinya, kalah ataupun menang dalam permainan ini tidak ada aturan mengenai hukuman. Untuk mencapai kemenangan pada akhir permainan harus dapat mengumpulkan nilai “sawah” terbanyak. 3.b. Cara bermain permainan bekelan: a. Pemain duduk mengelilingi alat permainan. b. Pemain mengadakan pingsut atau hom-pim-pah untuk menentukan urutan bermain, jika jumlah pemain 2 orang dan hom-pim-pah lebih dari 2 orang. c. Bola dan anak bekel digenggam menjadi satu oleh seorang pemain, kemudian boal karet dilempar dahulu setinggi kira-kira 30 cm. Setelah turun dan memantul bekel dilepas dalam posisi acak kemudian diambil satu persatu atau mek ji, mek ro atau dua-dua, dan seterusnya. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pendapat dari informan yang menyatakan sebagai berikut: “Caranipun dolanan menika ingkang kaping setunggal hom pimp ha kangge nemyokaken urutan. Lajeng lare ingakng purwa menika wiwit dolanan, ingkang kaping setunggal ngumbulke gacuk, wonten ing sela-selanipun gacuk diumbulke, asta lare wau mendhet watu lajeng nampani gacuk, lajeng diumbulke malih, mendhet krikil malih, lan sakteruse. ..”CLW 01. “caranya bermain ini yang pertama hom pim pah untuk menentukan urutan. Lalu anak yang pertama memuali permainan, yang giliran pertama mengumbulkan gacuk, disela-sela gacuk yang dilempar k eats, tangan anak tersebut mengambil batu lalu menangkap gacuk, lalu melempar kembali, mengambil kerikil lalgi, dan seterusnya...” d. Setelah tahap pertama selesai, dilanjutkan tahap kedua yaitu semua anak bola diubah posisinya menghadap ke atas atau pet kemudian diambil satu per satu, dua-dua, tiga dan seterusnya. e. Setelah tahap kedua selesai, dilanjutkan tahap ketiga yaitu semua anak bola diubah posisinya menjadi tengkurap atau roh kemudian diambil satu-satu, dua- dua, tiga-tiga, dst. f. Setelah tahap ketiga, dilanjutkan tahap keempat yaitu semua anak bola diubah posisinya miring yang tidak ada tandanya atau klat dan diambil satu-persatu, dua-dua,dst. g. Setelah tahap ke empat selesai, dilanjutkan tahap kelima yaitu semua anak bola dimiringkan yang ada tandanya jika tidak ada tandanya ditempel sendiri dengan kertas atau pensil berwarna es kemudian diambil satu persatu, dua- dua, dan seterusnya. h. Setelah tahap kelima selesai, dilanjutkan tahap keenam yaitu semua anak bola bekel diubah posisinya menjadi pet lagi tetapi tidak diambil, kemudian roh, klat, roh, es, klat, roh, pet baru semuanya diambil. i. Apabila pemain sudah menyelasaikan semua tahap tersebut, maka dia dapat 1 sawah pemain sudah berhasil menyelesaikan semua tahap permainan bekel dan permainan dimulai lagi dari awal. j. Pemain dinyatakan mati atau berhenti dan digantikan pemain yang lain bila saat mengambil bekel menyenggol bekel yang lain atau tidak dapat menagkap bola.

4. Benthik

Kata benthik artinya bentur. Benturan tersebut biasanya menghasilkan bunyi „thik‟. Permainan benthik menggunakan dua alat yang selalu berbenturan dan menimbulkan suar a „thik‟ sehingga dalam bahasa Jawa disebut „benthik‟. Benturan disini adalah benturan yang terjadi antara kayu-kayu yang saling berbenturan sewaktu bermain. Jadi kata benthik berasal dari suara benturan benda sehingga menimbulkan suara thik. Permainan ini membutuhkan tempat yang lapang. Permainan benthik ini tidak memandang status sosial dan budaya karena hanya bersifat rekreatif, melatih ketangkasan dan keterampilan. Permainan benthik sudah lama ada dan berasal dari pedesaan. Sampai saat ini permainan benthik ini masih banyak dilakukan anak- anak. Peralatan yang digunakan berupa dua buah batang kayu yang kuat dan lurus yang disebut dengan benthong yang mempunyai panjang ± 40 cm dan janak dengan panjang ± 15 cm. Selain itu, kedua alat tersebut juga diperlukan sebuah lowakan yaitu lubang di tanah untuk tempat meletakkan janak. 4.a. Cara bermain permainan benthik adalah sebagai beriku: a. Semua pemain berkumpul dihalaman untuk mencari pasangan bermain. b. Kedua pasangan melakukan hom pim pah dilanjutkan dengan pingsut untuk menentukan urutan bermain. Gambar 4: Anak-anak sedang hom pim pah dan pingsut Dok. Widarti, 2012 c. Kelompok I terdiri dari pemain A dan B bermain lebih dahulu sedangkan kelompok II terdiri dari pemain C dan D berjaga menyebar.