Layangan Tata Cara Permainan Cara Bermain

anak-anak yang dicurahkan ke dalam layangan yang dibuatnya. Selain itu, berbagai bentuk layangan yang sederhana, akan tetapi merupakan hasil karya anak-anak adalah nilai seni yang positif. Nilai semangat dan kebersamaan juga terbentuk dari awal pembuatan, saat nguloke menerbangkan layangan.

16. Kucingan-kucingan

Permainan ini menirukan gerakan kucing atau kebiasaan kucing yang menerkam mangsanya. Jadi permainan ini terinspirasi dari kegiatan kucing yang biasanya mengejar-ngejar mangsanya, yaitu tikus. Dalam permainan ini ada yang berperan sebagai kucing serta sebagai tikus yang dikejar-kejar untuk ditangkap. Selain itu ada juga anak-anak yang menjadi pagar pembatas bagi si kucing dan si tikus. Hal tersebut diperjelas dengan adanya pendapat dari informan 1 yang menyatakan bahwa : “Tata caraipun dolanan menika ingkang kaping setunggal hom pim pah, lajeng pingsut. Pingsut menika kangge nemtokaken sinten ingkang dadi tikus lan kucing. Padatanipun, ingkang dados kucing menika ingkang kalah pingsut. Saklajengipun, lare-lare sanes sami damel bunderan lan tangan kanthi gandhengan. Menawi sampun wiwit dolanan, kayata lumrahipun kucing menika mlayu-mlayu nguyak tikus. Kanca-kanca ingkang dados pager kedah mbuka lan nutup supados tikus saged mlebu metu, ananging ampun ngantos kucing menika saged mlebu kalangan bunderan tikus .” CLW 01 “ tatacara bermain permainan ini yang pertama hom pim pah, lalu pingsut. Pingsut ini digunakan untuk menentukan siapa yang jadi tikus dan kucing. Biasanya, yang jadi kucing ini yang kalah pingsut. Lalu, anak-anak yang lain membuat lingkaran dan tangannya bergandengan. Jika sudah mulai bermain, seperti biasanya kucing ini berlari-lari mengejar tikus. Teman-teman yang menjadi pagar harus membuka dan menutup agar tikus dapat keluar masuk, namun jangan sampai kucing ini bisa masuk lingkaran tikus .” CLW 01 Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat dari informan 2. Pernyataan tersebut sebagai berikut: “...dolanan kucing-kucingan sakngertiku kadadean saka kucing lan siji bocah dadi tikus. Kucing kuwi duwe tugas kanggo nyekel tikus. Ngono kuwi Mbak. Kanggo nentokake sapa sing dadi kucing lan sapa sing dadi tikus, dianakake hom pim pah kuwi mau lan sing paling pungkasan kalah nglakoni sut. Sing kalah anggone pingsut dadi tikus lan sing menang dadi kucing. Tikus mapan ana ing jero kupengane bocah-bocah sing pada mentas utawa sing padaha menang kuwi mau, yen kucing meksa arep mlebu bocah-bocah padha ndodok supaya kucing ora bisa brobos....”CLW 02 “Permainan kucing-kucingan setahu saya terbentuk dari kucing dan satu anak menjadi tikus. Kucing tersebut mempunyai tugas untuk menangkap tikus. Untuk menentukan siapa yang jadi kucing dan siapa yang jadi tikus, diadakan hom pim pah itu tadi dan yang paling kalah melakukan pingsut yang kalah dalam pingsut menjadi tikus dan yang menang menjadi kucing. Tikus berada di dalam lingkaran anak-anak yang menang, jika kucing memaksa untuk masuk, anak-anak tersebut jongkok agar kucing tidak dapat masuk...” CLW 02 Pendapat-pendapat dari kedua informan di atas dipertegas dengan adanya foto dibawah ini : Gambar 19 : Posisi tikus berada di dalam lingkaran Dok. Widarti, 2012 Dari pendapat para informan di atas dapat disimpulkan bahwa cara bermain permainan ini adalah sebagai berikut: a. Para pemain mengundi siapa yang dadi dan siapa yang mentas dengan cara hom- pim-pah. Setelah tinggal dua anak mereka mengadakan pingsut untuk menentukan siapa yang jadi kucing dan siapa yang jadi tikus.