Teknik Keabsahan Data METODE PENELITIAN

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Patton dalam Moleong 2001: 178, triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Mencari data dari banyak sumber informan yaitu orang yang terlibat langsung dengan objek kajian. Kemudian membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan untuk mengetahui ketegasan informasinya dengan penggunaan beberapa data. Pengambilan data dilakukan pada sejumlah sumber data yang berbeda-beda, data dianggap valid bila jawaban sumber data yang satu sesuai atau sama dengan jawaban sumber data yang lainnya. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara serta referensi yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Oleh karena pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan tidak berpartisipasi, sehingga berdasarkan hasil penyimakan tidak semua poin permasalahan ditanyakan kepada informan karena data didapatkan dari hasil penyimakan. Beberapa poin yang tidak ditanyakan pada informan misalnya saja, pada klasifikasi jenis-jenis permainan yaitu jenis permainan berdasarkan jumlah pemain, jenis permainan berdasarkan ada tidaknya lagu pengiring serta beberapa data permainan yang didapatkan pada saat menyimak anak-anak yang sedang bermain. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Desa Bejiharjo merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Karangmojo. Desa Bejiharjo terletak di sebelah timur kecamatan Wonosari yang jarak dari kabupaten Gunungkidul sekitar 3 km. Bejiharjo berbatasan dengan 4 wilayah yaitu : a. Sebelah utara : Kecamatan Nglipar b. Sebelah selatan : Desa Wiladeg dan Desa Bendungan c. Sebelah barat : Kecamatan Wonosari d. Sebelah timur : Desa Wiladeg dan Desa Ngawis Luas wilayah desa Bejiharjo kurang lebih 1.825.4825 Ha. Jumlah penduduk desa Bejiharjo berdasarkan data monografi ada 7.094 berjenis kelamin laki-laki dan 7.175 berjenis kelamin perempuan, sehingga jumlah penduduk di desa Bejiharjo terdapat 14.269 orang. Sebagian besar penduduk di desa Bejiharjo bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian kecil bekerja di perikanan. Petani menjadi mata pencaharian utama karena, tersedianya luas tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian. Luas lahan pertanian 73,4715 Ha. Tanaman yang ditanam penduduk sekitar yaitu, padi pada musim penghujan, palawija seperti jagung, kacang, dan kedelai. Pertanian di desa Bejiharjo merupakan pertanian yang bersifat tadah udan, yaitu bercocok tanam apabila usum rendeng musim penghujan. Oleh karena itu, panen padi yang dihasilkan dalam 1 tahun maksimal dua kali panen, terkadang hanya satu kali panen. Pada saat musim penghujan, petani sebagian besar menanam padi, dilanjutkan kacang tanah, dan kembali ke padi. Pada saat usum ketiga musim kemarau, petani sebagian besar bercocok tanam di ngalas sawahnya dengan pepohonan yang bisa dimanfaatkan sebagai makan ternak misalnya, pohon jagung, pohon turi, dan kalanjana selain pertanian, desa Bejiharjo juga merupakan desa yang mengembangkan segi perikanan. Perikanan dapat berkembang di desa Bejiharjo dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain adanya 7 sumber mata air yang terus mengalir sepanjang tahun. Tujuh sumber tersebut adalah Luweng, Umbul Modal, Njebul, Mbeji, Mbayu Mata, Ngglaran, Dan Gedong, adanya sumber mata air tersebut sangat menunjang untuk usaha perikanan. Mata pencaharian penduduk yang bertekun pada pertanian dan perikanan tersebut, secara tidak langsung memberi gambaran bahwa lahan bermain bagi anak-anak yang masih luas sehingga menjadi faktor utama yang menyebabkan masih bertahannya permainan anak tradisional di desa tersebut. Faktor lainnya yaitu pola pikir orang tua. Sebagian besar orang tua bermata pencaharian sebagai petani, sehingga secara tidak langsung memberi pola hidup sederhana kepada anak-anaknya. Pola hidup sederhana tersebut mendorong seorang anak tidak berfikir tinggi-tinggi, bahkan harus berfikir ulang apabila menginginkan permainan-permainan modern yang membutuhkan uang misalnya saja, playstation, mobil-mobilan, boneka, dan game-game online. Dengan demikian, anak-anak akan lebih nyaman bermain di sekitar rumah dan sekitar tempat tinggal mereka dengan asyiknya. Mereka bermain enjoy dan hanya ingin bersenang senang.