EngkolPanco Tata Cara Permainan Cara Bermain

mengkol. Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa, pengertian permainan engkol, karena dalam permainan tersebut terlihat gerakan setengah berputar lingkaran. Pergerakan tersebut disertai kekuatan saling mendorong. Dalam permainan tersebut juga terlihat gerakan mengkal-mengkol bergerak ke kanan dan ke kiri. Jadi, permainan tersebut dikatakan engkol karena mungkin karena dari pergerakan tangan. Engkol memerlukan kekuatan tangan, di dalam permainan tersebut terlihat seperti gerakan saling dorong-mendorong untuk menjatuhkan. Seorang anak yang berhasil menjatuhkan, dialah yang berhak menang. Permainan ini membutuhkan tempat yang datar misalnya, meja, papan, lantai, dan lain-lain. Tempat harus datar karena, berperan sebagai tumpuan siku tangan. Permainan tersebut hanya bisa dilakukan dua orang anak. Permainan tersebut tidak membutuhkan alat apapun. 11.a. Cara bermain: a. Pemain harus dua orang anak. Gambar 13 : Posisi bermain Engkol Hal tersebut dapat diperjelas dengan adanya pendapat dari informan yang menyatakan sebagai berikut: “Menawi dolanan engkol menika kedah lare kalih. Mboten saged luwih. Dolanan menika dolanan ingkang ngangge kekuatan tangan. Carane gampang tur mayar Mbak. Lare wau arep-arepan ing dhuwur meja utawi papan sanesipun lajeng masang tangan bentuke nyilang. Lajeng do ngetung “ji ro lu” lan do pating prekekel pada pengen ngubuhke tangan lawane. Sapa sing bisa ngrubuhke tangan yo kuwi sing menang.”CLW 01. “Jika bermain engkol ini harus dua anak. Tidak bisa lebih. Bermain ini bermain yang menggunakan kekuatan tangan. Caranya mudah, anak tadi berhadap-hadapan di atas meja atau papan lainnya lalu memasang tangan yang bentuknya menyilang. Lalu mereka berhitung “satu,dua, tiga” dan saling beradu kekuatan untuk menjatuhkan tangan lawannya. Siapa yang bisa menjatuhkan tangan ya itu yang menang.” Hal tersebut sejalan dengan pendapat informan 5 yang menyatakan sebagai berikut: “Yen engkol kuwi mung butuh bocah loro, yen arep ditandingake yo kudu bocah papat utawa sing dikarepake sing arep dolanan. Carane yow mung gampang, mung ngebruke tangan lawane kanthi ngujengi tangan kiwa. Sing dingo maen kuwi tangan kiwane sing dha nyilang kae mbak. Gek engko mung da cepet-cepetan ngrubuhake tangan lawane. Sing menang yaiku sing bisa ngrubuhake lan sing kuat tenagane, merga dolanan kuwi bisa mlaku kanthi nganggo kekuatahn fisik yaiku kekuatan tangan”CLW 05. „jika engkol hanya membutuhkan dua anak,jika ingin ditandingkan ya harus anak empat atau berapa yang akan bermain. Caranya hanya mudah, hanya menjatuhkan tangan lawannya dengan memegangi tangan sebelah kanan. Yang digunakan bermain itu tangan tangannta yang saling bersilang. Nantinya hanya cepat-cepatan menjatuhkan tangan lawannya. Yang menang adalah yang bisa menjatuhkan dan yang kuat tenagannya, karena bermain tersebut bisa berjalan jika menggunakan kekutan fisik yaitu kekutan tangan.” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan engkol dimainkan dengan cara sebagai berikut: b. Permainan dimulai, dengan posisi dua orang anak tersebut berhadapan. c. Tersedia papan atau tempat untuk bermain misalnya, meja, atau lantai yang datar. d. Dua pemain tersebut membentuk posisi tangan seperti gambar dibawah e. Setelah mereka siap, dimulai dengan hitungan ji, ro, lu. f. Permainan dimulai dan sebelum ada yang roboh atau tumbang, permainan harus terus berlangsung. g. Permainan selesai jika ada salah seorang anak yang berhasil merobohkan tangan lawannya.

12. Gatheng

Permainan gatheng adalah permainan yang dimainkan menggunakan watu batu sebagai alatnya. Oleh karena itu, batu tersebut disebut batu gatheng. Permainan gatheng tidak jauh beda dengan permainan bekelan, namun alat yang digunakan tidakalah sama. Jika gatheng alat yang digunakan adalah batu gatheng atau batu kerikil, sedangkan bekelan yang digunakan adalah anak bekel yang terbuat dari kuningan atau tembaga dan bola karet. Tempat yang digunakan untuk bermain gatheng tidak memerlukan tempat yang luas, bisa bermain gatheng di dalam rumah. Permainan gatheng adalah permainan yang sangatlah murah dan sederhana, hal tersebut dikarenakan permainan gatheng menggunakan batu sebagai alat bermainannya. Gatheng memerlukan lima buah batu kerikil sebesar biji salak “kenthos” atau sebesar kelereng, sedangkan pemain gatheng berjumlah 2-5 orang anak. Gatheng pada mulanya hanya dimainkan oleh anak perempuan, namun pada kenyataannya ada juga anak laki-laki yang ikut bermain permainan ini. Batu yang digunakan untuk memainkan permainan ini berjumlah 5 batu. Keempat batu digunakan sebagai anak gatheng sedangkan satu batu digunakan sebagai “uncalan”. 12.a. Langkah-langkah permainan ini adalah: a. Ada empat anak melakukan Hom-pim-pah, untuk menentukan urutan pemain. Misalnya si A mendapat urutan pertama, maka si A bermain paling awal. Gambar 14: Anak-anak perempuan sedang melakukan hom pim pahh dok. Widarti, 2012 b. Pertama-tama si A melakukan umbul pada gacuknya, saat gacuk diumbulkan si A menyebar batu gathengnya, lalu melempar batu gathengnya. Selama batu dilempar ke atas tangan pemain mengambil batu gatheng satu terus menangkap batu yang dilemparkan ke atas tadi. Saat mengambil satu atau disebut „mek ji‟, kemudian batu dilempar ke atas lagi dan mengambil batu lagi. Begitu seterusnya hingga 4 batu dapat diambil semua. Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan informan 1 sebagai berikut: “Caranipun dolanan menika ingkang kaping setunggal hom pim pa kangge nemtokaken urutan. Lajeng lare ingkang purwa menika wiwith dolanan, ingkang kaping setunggal ngumbulke gacuk, wonten ing sela-selanipun gacuk diumbulke, asta lare wau mendhet watu lajeng nampani gacuk, lajeng diumbulke malih, mendhet krikil malih, lan sakteruse ” CLW 01. “caranya bermain adalah yang pertama adalah hom pim pah untuk menentukan urutan. Kemudian anak yang pertama mulai bermain, yang pertama adalah melambungkan gacuk, ketika disela-sela gacuk dilemapar ke