Penentuan Informan METODE PENELITIAN

E. Setting penelitian

Endraswara 2006: 204, pemilihan setting paling tidak menggunakan dua kriteria, yaitu: 1 menguntungkan atau tidak tempat yang dipilih untuk pengambilan data yang lengkap, 2 apakah orang-orang yang ada ditempat itu benar-benar siap dan respek dijadikan subyek penelitian. Setting penelitian terdiri dari tempat, pelaku, dan kegiatan. Setting yang berkaitan dengan tempat, yaitu lokasi berlangsungnya permainan anak tradisional jawa. Setting tempat ini adalah desa Bejiharjo, kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunungkidul. Setting yang terkait dengan pelaku yaitu anak-anak yang aktif bermain permainan tradisional di desa Bejiharjo. Setting yang terkait dengan kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses jalannya setiap permainan anak tradisional yang dimainkan oleh anak-anak di desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. Hal ini karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Pengamatan Tidak Berperanserta

Endraswara 2006: 208, obeservasi adalah suatu penyelidikan secara sistematis menggunakan indera manusia. Pengamatan dilakukan pada saat terjadi aktivitas budaya dan wawancara secara mendalam indepth interview. Pengamatan dapat digolongkan menjadi pengamatan berperan serta dan pengamatan tidak berperan serta. Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti menggunakan metode pengamatan tidak berperanserta untuk mendapatkan data penelitian. Jadi, pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti hanya menyimak dan mengamati penenliti hanya mengamati anak-anak yang sedang bermain sehingga peneliti dapat mengetahui jalannya permainan anak tradisional jawa yang dimainkan oleh anak-anak di desa Bejiharjo.

2. Wawancara Secara Mendalam

Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data mengenai jenis- jenis permainan anak tradisional yang masih populer dan waktu bermain anak- anak dikalangan masyarakat desa Bejiharjo, kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunungkidul. Selain itu, teknik wawancara mendalam juga bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai moral permainan anak tradisional. Penggunaan wawancara mendalam ditujukan agar jawaban yang diberikan responden sesuai dengan yang diharapkan. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan cara tidak berstruktur. Endraswara 2006: 214, wawancara tidak berstruktur sejalan dengan wawancara secara mendalam. Wawancara dilakukan dengan santai, informal, masing- masing pihak seakan-akan tidak ada beban psikologis, dan adanya keterbukaan antara peneliti dan yang diteliti. Wawancara mendalam biasanya lebih luwes, susunan pertanyaan dibuat enak, tidak ada tekanan, dan tidak saling mengejar target. Suasana berjalan dalam suasana akrab dan penuh persahabatan. Jenis wawancara ini lebih humanistik dan