c. Pemain duduk saling berhadapan, masing-masing pemain membawa uwong
yang berbeda bentuknya. Setiap pemain membawa uwong berjumlah 16 uwong.
d. Setiap pemain menjalankan uwong dengan mengeser ke kanan, ke kiri, maju
maupun mundur. e.
Kedua pemain, bermain secara bergilir satu demi satu langkah dimulai oleh pemain yang menang. Pernyataan tersebut diperjelas dari pendapat dari
informan 1 yang menyatakan bahwa: “la, menawi bas-basan menika namung caplok-caplokan uwong pada
uwong ”CLW 01
„la apabila bermain bas-basan tersebut hanya saling memakan uwong samam uwong
‟. Pernyataan tersebut sejalan dengan informan 3 yang menyatakan bahwa:
“dolanan kedah dipun wiwiti pingsut, lajeng pada caplik-caplokan. Sapa ingkang pinter golek posisi nyaplok lan posisi mangan, padatanipun saged
menang amargi mungsuhe sangsaya sethithik ”
“permainan harus dimulai dengan pingsut, lalu saling memakan. Siapa yang pintar mencari posisi untuk memakan, biasanya dia menang karena
musuhnya semaikin sedikit” CLW 03. f.
Pemain boleh mencaplok lawannya asalkan ada ruang di belakang lawan yang akan dicaplok. Misalnya seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2: Dua orang anak sedang mencari ruang untuk saling mencaplok.
Sumber : Dok. Widarti
g. Pemain yang menang adalah pemain yang dapat menghabiskan gacuk
lawannya dengan cara mencaplok gacuk tersebut.
3. Bekelan
Bekel terbuat dari karet yang berukuran sebesar bola pingpong dengan anak bola bisa berupa atau logam atau yang terbuat dari plastic yang sudah dibentuk
dengan ukuran tertentu. Anak bola biasanya berjumlah genap 4, 6, 10, 12, 18 atau 20 buah, namun yang biasanya dipakai yaitu 4 buah anak bekel tebuat dari
kuningan.
Gambar 3 : Alat bermain Bekelan Dok.Widarti, 2012
Permainan ini tidak memerlukan tempat yang luas, bisa dihalaman rumah atau di dalam rumah yang penting tidak menggangu kegiatan orang lain. Jenis
pelaksanaan permainan ini bersifat hiburan dan kompetitif. Bersifat hiburan anak- anak untuk mengisi waktu luangnya pada sore hari sekitar jam 16.00-17.30 tidak
tergantung cuaca karena dapat dilakukan ditempat terlindung, dilaksanakan setelah selesai membantu pekerjaan orang tuanya. Bersifat kompetitif,
dikarenakan permainan
ini merupakan
jenis permainan
yang dapat
dipertandingkan dengan aturan-aturan tertentu. Selain itu, permainan ini dilaksanakan untuk mendapatkan
“sawah” dengan perjanjian yang sudah disepakati anatar pemain.
3.a. Aturan yang terdapat pada permainan ini yaitu:
a. Pemain harus sut atau hom-pim-pah untuk menentukan giliran bermain.
b. Pemain bermain menurut urutan atau giliran bermainnya.
c. Semua pemain harus melakukan “mek ji” hingga “mek pat”, selesai “mek pat”
lalu “mek pet”. Pemain melakukan “mek pet ji” sampai “mek pet pat”, jika
selesai “mek pet pat” lalu diteruskan dengan “mek roh”.
d. Pemain yang dinyatakan mati jika saat pengambilan anak bola menyerempet
atau menyenggol anak bola yang lain, kemudian berganti pemain urutan kedua. e.
Pemain pertama harus ingat sampai mana permainan itu mati, karena akan dilanjutkan kembali setelah tiba gilirannya main. Permainan kedua juga sama
caranya dengan yang pertama begitu seterusnya sampai kembali pada pemain yang pertama.