Berdasarkan Jenis Kelamin Pembahasan
Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat yang dikatakan oleh informan 7 yang menyatakan bahwa
“gek neg sing wedok-wedok sok dhewean mbak, biasane do dolanan nang jero mbale, da dolanan gatheng, gek bekelan, sok mul-mulan mbarang kae
” CLW 07.
„dan jika yang anak perempuan biasanya menyendiri mbak, biasanya pada bermain di dalam balai dusun, pada bermain gatheng, terus bekelan, dan mul-
mulan ‟ CLW 07.
Berdasarkan pendapat informan di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan
gatheng, yeye, pasaran dan bekelan, merupakan permainan yang sebagian besar dimainkan oleh anak perempuan, walaupun terkadang ada anak laki-laki yang ikut
bermain. Hal tersebut dikarenakan anak laki-laki biasanya mengikuti hal-hal yang dilakukan oleh kakak perempuannya. Pada permainan ini cenderung dimainkan
oleh anak perempuan dikarenakan tidak mengeluarkan banyak tenaga dan bersifat sebagai hiburan semata. Dari data yang diperoleh dari informan 1 yang
mengatakan bahwa permainan bekelan, gatheng, dan yeye dimainkan oleh anak- anak perempuan memang benar, namun anak-anak di desa Bejiharjo sudah jarang
memainkan permainan yeye dan pasaran. 1.2. Permainan Tradisional yang cenderung dimainkan oleh anak laki-laki
Permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki yaitu benthik, engkol, layangan, gendiran, egrang, dan bas-basan. Pada permainan ini biasanya
dimainkan oleh anak laki-laki karena cenderung menguji ketangkasan dan banyak mengeluarkan tenaga. Kebanyakan permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki
yang berusia 6-12 tahun. Hal tersebut sesuai dengan pendapat informan 1 sebagai berikut.
“…gatheng saking watu, embek-embekan menika lare-lare jaler, egrang ugi menika dipun tindhakaken lare-lare jaler, macanan, nekeran, benthik, bal-
balan, blarak-blarak sempal, lan sanes- sanesipun.” CLW 04.
“…gatheng dari batu embek-embekan tersebut anak laki-laki, egrang juga begitu dimainkan olah anak laki-laki, macanan, nekeran, benthik, bal-balan,
blarak-blarak sempal, dan lain- lain.”
Pernyataan tersebut sejalan dengan informan ke 7 sebagai berikut. “…gek nganu mbak, neg aku ro kanca-kanca sing lanang da dolanan benthik
neng ngarep bale kuwi,gek neg da nggawa gendir kae da gendiran neng kunu kuwi yoan. Neg wis okeh kancane gek dolanan dhelik-dhelikan
”. CLW 07. “…terus begitu mbak, apabila saya dan teman laki-laki sering bermain
benthik di depan balai dusun, apabila pada membawa kelereng juga bermain disitu. Apabila sudah benyak teman yang berkumpul nanti bermain dhelik-
dhelikan
” Berdasarkan pernyataan iforman di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan
gendiran, benthik, dhelik-dhelikan, dan bal-balan adalah permainan yang sebagian besar dimainkan oleh anak laki-laki.
1.3. Permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan Permainan dapat dimainkan oleh anak laki-laki ataupun anak perempauan
cenderung bersifat kompetitif. Contoh permainan yang dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan yaitu permainan blarak-blarak sempal, dhelikan,
dhingklik oglak-aglik, gobag sodor, jamuran, kucing-kucingan, tiga jadi, macanan, dan sar-sur kulonan.