Uji Keabsahan Data Penelitian

41 mengumpulkan semua dokumen yang berhubungan dengan kegiatan manajemen peserta didik. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendukung perolehan data dari wawancara dan observasi sehingga membuat penelitian semakin kredibel.

H. Uji Keabsahan Data Penelitian

Kriteria keabsahan data menurut Lexy J. Moleong 2006: 324 ada empat yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Dalam penelitian ini kriteria keabsahan data hanya akan menggunakan kepercayaan credibility dan kepastian confirmability. Dalam uji kredibilitas, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Sugiyono 2013: 241 menjelaskan bahwa triangulasi sumber adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik berati peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Sementara itu, triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda yaitu denganwakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kepala sekolah, dan guru dengan teknik yang sama. Keabsahan data selanjutnya adalah dilakukan melalui kepastian dataconfirmability. Peneliti akan memastikan kembali data yang diperoleh dari informan yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti akan mengkonfirmasi kembali hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan 42 guru. Data dapat segera diolah jika semua data sudah diperoleh secara faktual, dipercaya dan dapat dipastikan.

I. Teknik Analisis Data Penelitian

Selama di lapangan, peneliti menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Matthew B. Miles A. Michael Huberman 1992: 16-20 menjelaskan tentang alur kegiatan analisis data yaitu sebagai berikut. Gambar 1. Komponen Analisis Data: Model Interaktif Miles danHuberman 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan hingga data benar-benar bersifat jenuh. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, rnembuat gugus-gugus, membuat partisi, menulis memo. 2. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan beragam, sehingga reduksi data dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Kesimpulan- kesimpulan: penarikanverifikasi 43 tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat diketahui data yang akan disajikan. Reduksi data ini berlanjut terus sesudah penelitian di lapangan sampai laporan akhir lengkap tersusun. 3. Penyajian Data Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Untuk data kualitatif, penyajian data dilakukan secara narasi. Penciptaan dan penggunaan penyajian data tidak terpisah dari analisis data karena penyajian data merupakan bagian dari analisis data. 4. Menarik Kesimpulan Kesimpulan lebih baik bersifat longgar, tetap terbuka, dan skeptis dari permasalahan yang belum jelas, kemudian permasalahan menjadi lebih rinci dan mengakar. Kesimpulan final belum tentu muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada pengumpulan data yang dilakukan di lapangan. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian yang dilakukan peneliti melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1. Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dari sumber yang sudah ditunjuk. Data tersebut kemudian dikumpulkan dalam catatan lapangan peneliti, kemudian diproses untuk direduksi. 2. Reduksi Data Data yang diperoleh dari pengumpulan data dirangkum, dibuang yang tidak perlu, kemudian dipilih hal-hal yang penting dan pokok. 44 3. Penyajian Data Peneliti kemudian menyajikan data dan mereduksi data yang penting. Proses reduksi data dan penyajian data disusun secara sistematis. 4. Penarikan Kesimpulan Peneliti menganalisis hasil reduksi data dan penyajian data untuk membuat sebuah kesimpulan. Apabila terdapat pernyataan tambahan setelah dilakukan proses kesimpulan, maka peneliti kembali ke lapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sekolah

1. Sejarah berdiri dan perkembangan SMA Patria Bantul

Pada mulanya SMA Patria bernama Yayasan Pendidikan Budiluhur yang berdiri sejak tanggal 25 mei 1979. Awalnya yayasan ini bertujuan menaikkan pendidikan dan kebudayaan serta kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia dalam arti yang seluas-luasnya. Yayasan ini mulai diminati dan dikenal dikalangan masyarakat, sehingga masyarakat mulai banyak menyekolahkan anaknya di yayasan ini. Berdasarkan persetujuan atau izin pendirian sekolah swasta dari yayasan pendidikan Budiluhur, maka yayasan berganti nama yaitu SMA Patria Bantul. SMA Patria diambil dari asas yayasan ini, yaitu berasaskan Pancasila dan mulai tanggal 22 Desember 1989 yayasan ini resmi bernama SMA Patria Bantul. SMA Patria mempunyai akreditasi B berdasar Keputusan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah Madrasah BAP SM Nomor: 12.1BAPTVXI2010. Adapun visi dan misi SMA Patria yaitu: 1 Visi : Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan berprestasi. 2 Misi a Meningkatkan kompetensi pendidikan dan kualitas KBM untuk meningkatkan prestasi siswa.