Bagaimana program kenaikan kelas dilaksanakan di SMA Patria Bantul?

141 selanjutnya, tetapi kalau remidi soalnya berbeda tetapi tetap pada bab yang sama. Pada kegiatan pengayaan, siswa tidak dapat menambah atau nilainya berkurang karena pengayaan hanya sekedar pemantapan materi agar siswa lebih dapat memahami.

D. Mutasi Peserta Didik

1. Mutasi Internal

a. Bagaimana program kenaikan kelas dilaksanakan di SMA Patria Bantul? P : Dituntaskan dulu nilai-nilainya baru dinaikkan, sampai nilainya itu memenuhi. Kalau belum memenuhi, raport ya nggak diberikan, atau bisa juga diberikan tetapi dikosongi. Kalau belum tuntas gitu biar naik kelas nantinya diberikan tugas dari bapak ibu guru buat nutupi nilainya, kalau gak dikerjakan ya gak bisa naik.Kenaikan kelas juga tidak bisa pindah jurusan atau peminatan. Misal kelas X MIA, kok kelas XI IIS, itu gak bisa, pada awalnya kan sudah ditentukan dan dicoba dulu anaknya nanti bisa atau tidak mengikuti. Jadi gak boleh pindah- pindah, takutnya juga gak bisa mengikuti. Pas mau kegiatan kenaikan itu juga diadakan rapat pleno sama pra pleno. Pertama itu ya pra pleno, tapi itu khusus wali kelas saja, dimusyawarahkan, kalau sudah baru disampaikan pada rapat pleno, ada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah juga. Acuannya itu biasanya dari nilai siswa sendiri, tapi ya ditentukan juga dari bagaimana sikap siswa di sekolah, jadi walaupun nilainya baik belum tentu dinaikkan kalau sikapnya kurang baik. Tetep berpacu pada kriteria itulah. L : Untuk kegiatan kenaikan kelas gitu, biasanya terlebih dulu ada rapat pra pleno khusus untuk, wali kelas,untuk nilai-nilainya gimana, setelah itu baru ada rapat pleno. Rapat pleno semua guru diundang, kepalas sekolah, dan wakil kepala sekolah, dimusyawarahkan bagaimana nilainya, baik nilai akademik maupun bukan. Jadi selain nilai yang jadi acuan, sikap juga jadi acuan untuk anak hendak dinaikkan atau tidaknya. Kalau belum memenuhi nilainya ya ditunda dulu naiknya sampai siswa mau memperbaiki nilai. M :Semua dilihat dulu apakah siswa sudah menuntaskan nilai-nilainya atau belum, kalau sudah ya dilaksanakan, kalau belum ya ditunda dulu naiknya sampai siswa mau menuntaskan nilai-nilainya. Disesuaikan juga lho dengan peminatannya, jadi nggak bisa beda peminatan pas naik kelas.Selama ini juga belum ada, kan 142 takutnya nggak bisa mengikuti, kasian anaknya juga kalau harus ganti pelajaran. Untuk menentukan siswa naik atau tidaknya, ada musyawarah sebelumnya antara guru yang bersangkutan, kalau kelulusan kan pusat yang nentukan, bukan sekolah. Kalau kenaikan selain nilai akademik, ada juga nilai sikap yang menentukan siswa berhak nak atau tidaknya. Ada yang naiknya ditunda, ada juga yang langsung naik, tergantung si anak sudah menuntaskan kewajibannya atau belum. S : Siswa bisa naik atau tidak itu disesuaikan apakah siswa sudah menuntaskan nilai-nilainya, kalau siswa belum tuntas ya tetap nggak bisa naik mbak. Naik pun juga harus sesuai peminatannya. Untuk melaksanakan kenaikan juga ada musyawarah, antara wali kelas dan staf semua waka, ada kesiswaan, kurikulum, humas, dan sarana prasarana. Siswa dinaikkan selain atas dasar nilai juga atas dasar sikap siswa. Kesimpulan:Pada kenaikan kelas pertama yaitu diadakan rapat pra pleno, rapat tersebut diadakan khusus untuk wali kelas saja untuk membahas nilai- nilai siswa. Setelah diadakan rapat pra pleno, kemudian diadakan rapat pleno yang dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan guru. Semua diundang untuk melakukan musyawarah bersama untuk menentukan kenaikan anak. Kenaikan tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik saja, tetapi juga nilai sikap yang ada pada siswa selama mengikuti pembelajaran di sekolah. Jika nilai belum memenuhi batas minimal nilai yang ditentukan hingga penerimaan rapor, maka kenaikan siswa ditunda. Penundaan kenaikan akan terjadi hingga siswa mampu memperbaiki nilainya dan memenuhi ketuntasan nilai. Biasanya untuk memenuhi nilai, guru memberikan tugas kepada siswa yang dikerjakan pada waktu liburan sekolah.

2. Mutasi Eksternal