27 yaitu dapat dengan mudah mengerjakan tugas kelompok, adanya pengawasan
yang lebih dari pihak asrama maupun guru, dan juga dapat saling membantu jika ada kesulitan satu sama lain.
c. Evaluasi Peserta Didik
Tujuan evaluasi dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh
siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya Daryanto, 2008: 11. Kegiatan evaluasi peserta didik dapat dilakukan melalui beberapa tes yaitu tes diagnostik,
tes formatif dan tes sumatif. Daryanto 2008: 12-14 menjelaskan bahwa tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa. Tes formatif adalah tes yang digunakan untuk memantau perkembangan siswa misalnya dilakukan melalui ulangan harian. Tes sumatif
yaitu tes yang diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir jenjang. Menurut Ali Imron 2011: 121-122, tes formatif digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pokok bahasan yang baru saja diberikan telah diserap oleh peserta didik. Tes ini digunakan guru untuk memperoleh informasi apakah pembelajaran yang diberikan
telah berhasil atau belum sehingga guru dapat mencocokkan hasil belajar peserta didik telah sesuai dengan standar atau belum. Tes sumatif dilaksanakan untuk
mengetahui daya serap peserta didik terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dilaksanakan pada suatu periode tertentu. Tes sumatif ini dibandingkan dengan
standar yang dibuat guru dan dibandingkan pula hasilnya dengan peserta didik lain sehingga dapat diketahui prestasi peserta didik.
28 Terdapat dua kriteria evaluasi hasil belajar peserta didik menurut Ali Imron
2011: 138-139 yaitu kriteria acuan patokan dan kriteria acuan norma. Kriteria acuan patokan digunakan untuk menilai pemenuhan persyaratan peserta didik
untuk naik kelas, dipromosikan atau diluluskan dengan menggunakan patokan standar tertentu. Kriteria ini lebih cocok digunakan pada tes formatif yang sifatnya
memberikan umpan balik. Sementara itu, kriteria acuan norma yaitu penilaian yang didasarkan pada keberhasilan rata-rata peserta didik di dalam kelas. Kriteria
ini lebih cocok digunakan pada tes atau evaluasi sumatif. Hasil kegiatan evaluasi dapat diambil sebuah tindak lanjut yang digunakan
untuk perbaikan selanjutnya. Tim Dosen AP FIP UNY 2011: 57-64 menjelaskan bahwa ada dua kegiatan dalam menindaklanjuti hasil penilaian peserta didik yaitu
program remidial dan pengayaan. 1
Program Remidial Pengajaran remidial ditujukan memperbaiki sebagian atau keseluruhan
kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik agar pencapaian hasil belajar dapat optimal. Sasaran akhir kegiatan remidial ini seperti pengajaran pada umumnya
yaitu membantu peserta didik dalam batas-batas normalitas tertentu agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tingkat
penguasaan atau ketuntasan tertentu sekurang-kurangnya sesuai dengan batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima. Ada dua strategi yang bisa dilakukan
dalam pengajaran remidial yaitu pengajaran yang bersifat kuratif dan pengayaan atau pengukuhan. Strategi pengajaran kuratif ini dilakukan setelah program
pembelajaran utama diselenggarakan. Hal ini dilakukan karena peserta didik tidak
29 mampu menyelesaikan program proses belajar mengajar yang bersangkutan
secara sempurna sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Pendekatan pengajaran dapat dilakukan pada setiap akhir jam pertemuan, setiap
akhir unit satuan bahan pelajaran tertentu, dan pada akhir satuan program studi. Program remidial dapat dilaksanakan secara individu dan secara kelompok,
tergantung kebutuhan. Waktu dan cara pelaksanaan remidial menyesuaikan situasi dan kondisi sebagai berikut.
a Diadakan pada jam pertemuan kelas biasa dengan cara mempresentasikan
kembali bahan pelajaran, diadakan kembali latihan yang soalnya sejenis, dan diadakan penilaian kembali.
b Diadakan di luar jam pelajaran dengan cara diadakan pada jam pelajaran
tambahan pada hari, jam, dan tempat yang ditentukan misalnya setelah pulang sekolah atau waktu istirahat. Selain itu diberikan kembali dalam bentuk
pekerjaan rumah. c
Diadakan di kelas remidial untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar tertentu yaitu peserta didik yang lamban belajar dalam kelas biasa dan
peserta didik yang prestasinya jauh dari kriteria keberhasilan minimal. 2
Program Pengayaan Kegiatan pengayaan diberikan agar peserta didik yang sudah menguasai
bahan pelajaran lebih dahulu tidak berhenti perkembangannya dengan mengisi waktu kelebihannya untuk melakukan kegiatan lain. Strategi kegiatan pengayaan
dilakukan dengan dua cara yaitu kegiatan pengayaan yang berhubungan dengan topik modul pokok dan pengayaan yang tidak berhubungan dengan modul pokok.
30 Materi program pengayaan bersifat ekuivalen dan suplementer. Ekuivalen yaitu
bobot nilainya dapat diperhitungkan oleh peserta didik yang bersangkutan. Suplementer yaitu tidak menambah bobot nilai tertentu yang penting dapat
meningkatkan penguasaan pengetahuan. Teknik pelaksanaan kegiatan pengayaan dilakukan dengan cara berupa tugas pekerjaan rumah dan tugas yang dikerjakan di
kelas pada jam pelajaran.
d. Mutasi peserta didik