79 Untuk mengenalkan lingkungan fisik sekolah, siswa dikenalkan berbagai
layanan yang ada di sekolah seperti layanan perpustakaan, laboratorium, kamar mandi, ruang guru, ruang TU, dan lainnya. Untuk mengenalkan lingkungan sosial,
sekolah mengenalkan personalia, tata tertib sekolah, peraturan sekolah yang dikenalkan dengan cara presentasi di depan kelas. Kegiatan tersebut sejalan
dengan pendapat Ali Imron 2011: 77 yang menyatakan lingkungan sekolah yang dikenalkan dalam orientasi meliputi peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan
personalia sekolah, dan layanan sekolah. Orientasi peserta didik yang dilakukan di SMA Patria untuk mengenalkan
lingkungan sekolah secara keseluruhan. Orientasi juga dilaksanakan untuk memotivasi siswa agar semangat belajar dan membekali anak etika dan tata tertib
sekolah. Eka Prihatin 2011: 67-68 menjelaskan bahwa orientasi peserta didik diadakan agar peserta didik siap dalam menghadapi kondisi dan situasi sekolah
yang baru, baik secara fisik, mental maupun emosional sehingga kegiatan orientasi tersebut sangat penting dilakukan terhadap peserta didik baru.
e. Penempatan peserta didik baru
Pengelompokan dilakukan agar peserta didik dapat berkembang dan belajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Ali Imron 2011: 97 menjelaskan bahwa
pengelompokan yang dilakukan bukan untuk membedakan peserta didik satu dengan lainnya, melainkan lebih mengarah kepada pemberian kesempatan kepada
peserta didik untuk bisa berkembang sesuai dengan kelompoknya. Siswa baru di SMA Patria dikelompokkan berdasarkan peminatan yang dipilih. Pengelompokan
tersebut didasarkan minat dan bakat siswa, tetapi sebelumnya dilakukan tes
80 peminatan dan juga adanya arahan dari sekolah. Siswa dengan nilai tinggi akan
dikelompokkan pada peminatan IPA, sedangkan siswa dengan nilai rendah akan dikelompokkan pada peminatan IPS. Mitchun Ali Imron, 2011: 98-99
menjelaskan bahwa pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas kemampuan yang biasanya dikelompokkan berdasar tingkat kecerdasan disebut
ability grouping. Jadi pengelompokan siswa di SMA Patria Bantul dilakukan dengan ability grouping.
f. Pencatatan dan pelaporan peserta didik baru
Peralatan pencatatan dan pelaporan peserta didik yang digunakan di SMA Patria yaitu buku induk, buku presensi, klapper, legger, daftar nilai dan rapor.
Buku induk digunakan untuk mencatat profil siswa secara keseluruhan. Buku presensi untuk mencatat kehadiran siswa. Buku klapper untuk daftar siswa yang
ditulis berdasarkan abjad. Buku legger yaitu untuk mengumpulkan nilai dari beberapa mata pelajaran. Daftar nilai untuk mencatat nilai-nilai siswa pada
masing-masing pelajaran. Buku rapor sebagai bentuk laporan hasil belajar siswa terhadap peserta didik yang dilaporakan langsung terhadap orangtua siswa. Hal
tersebut kurang sejalan dengan pendapat Sukarti Nasihin Sururi Tim Dosen AP FIP UPI, 2013: 208, yang menyatakan bahwa peralatan yang biasanya
digunakan yaitu buku induk siswa, buku klapper, daftar presensi, daftar mutasi, buku catatan pribadi peserta didik, daftar nilai, buku legger, dan buku rapor. SMA
Patria tidak mempunyai daftar mutasi untuk mengetahui perkembangan jumlah siswa. Selain itu catatan pribadi peserta didik yang ada di BK sekedar pencatatan
81 sikap dan tingkah laku siswa selama di sekolah dan dilaporkan pada saat
pertemuan dengan orangtua.
2. Pembinaan peserta didik