37
B. Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalah manajemen peserta didik di SMA Patria Bantul. Manajemen peserta didik pada umumnya berkaitan dengan kegiatan
perencanaan, pembinaan, evaluasi, dan mutasi. Pelaksanaan manajamen peserta didik di sekolah tidak selamanya berjalan dengan lancar, oleh karena itu perlu
diketahui hambatan dalam kegiatan manajemen peserta didik di SMA Patria Bantul.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan disatu tempat yaitu SMA Patria Bantul yang beralamat di Jalan Parangtritis kilometer 11, Sabdodadi, Bantul. Penelitian tentang
manajemen peserta didik ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yaitu observasi yang kegiatannya dilakukan sebelum pembuatan proposal penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang SMA Patria Bantul. Tahap kedua adalah pembuatan proposal dilanjutkan penelitian
sesungguhnya untuk memperoleh data dan informasi. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 hingga Februari 2015.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah SMA Patria Bantul. Pertimbangan memilih SMA Patria Bantul yaitu berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan
Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul bidang Pendidikan Menengah Atas, terdapat SMA Swasta di Bantul yang mempunyai jumlah murid paling sedikit
yaitu SMA Patria Bantul. SMA Patria Bantul lebih dipilih karena sekolah tersebut
38 berada di daerah perkotaan yaitu Kota Bantul yang seharusnya bisa lebih
berkembang dari sekolah swasta lainnya yang tidak berada di dalam kota.
E. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini akan dibedakan menjadi dua yaitu informan utama dan informan pendukung. Untuk memilih informan, peneliti akan memilih
informan yang dianggap mengetahui masalah secara mendalam sehingga dapat dipercaya untuk memperoleh data yang akurat.
Informan utama merupakan informan kunci, dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah wakasek bidang kesiswaan SMA Patria Bantul yang
mengetahui dan melaksanakan manajemen peserta didik di sekolah. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah kepala sekolah yang mengetahui
penyelenggaraan dan bertanggungjawab terhadap manajemen peserta didik. Selain itu guru juga akan dijadikan informan pendukung karena guru adalah pihak yang
secara langsung ikut dalam manajemen peserta didik dan langsung berhadapan dengan siswa. Informan yang ada dalam penelitian tersebut dimaksudkan agar
dapat diperoleh data berupa informasi dan keterangan secara lengkap dan mendalam tentang manajemen peserta didik.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Menurut Djam’an satori Aan Komariah 2011: 130, wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari
sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara
39 dilakukan secara mendalam dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai
manajemen peserta didik secara keseluruhan dan untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam manajemen peserta didik. Agar hasil wawancara terekam
dengan baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara, maka diperlukan alat-alat wawancara. Sugiyono 2012: 328 menjelaskan bahwa
terdapat tiga alat dalam wawancara yaitu buku catatan, tape recorder, dan kamera. Alat yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa buku catatan, tape
recorder, dan kamera.
2. Observasi
Zainal Arifin 2012: 231 menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu. Observasi yang dilakukan akan menggunakan teknik observasi non partisipasi. Observasi ini tidak melibatkan peneliti dengan kegiatan
manajemen peserta didik yang dijadikan sebagai sumber penelitian.
3. Teknik pencermatan dokumen
Menurut Sudaryono 2013: 41, dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film, dan data relevan pendidikan. Teknik pencermatan dokumen akan digunakan dalam penelitian ini sebagai bukti asli
sehingga fakta yang ditemukan di lapangan memiliki keabsahan.
40
G. Instrumen penelitian
Sugiyono 2013: 223-224 menjelaskan bahwa instrumen utama penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri karena pada awalnya permasalahan belum jelas
dan pasti. Setelah permasalahan yang akan dipelajari jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Untuk melakukan observasi dan wawancara, peneliti
juga memerlukan pedoman agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan garis besar tentang pokok permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menggunakan pedoman wawancara yang berisi
daftar pertanyaan tentang manajemen peserta didik di SMA Patria Bantul. Selain itu, wawancara juga untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan manajemen
peserta didik di SMA Patria Bantul. 2.
Pedoman Observasi Peneliti
menggunakan pedoman
observasi berupa
cecklistuntuk memperoleh data tentang keadaan manajemen peserta didik di SMA Patria
Bantul. Peneliti akan mengamati secara langsung pelaksanaan manajemen peserta didik yang dilakukan oleh sekolah yang ada di SMA Patria Bantul.
3. Pedoman Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2013: 240, studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Oleh karena itu, peneliti akan
41 mengumpulkan semua dokumen yang berhubungan dengan kegiatan manajemen
peserta didik. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendukung perolehan data dari wawancara dan observasi sehingga membuat penelitian semakin kredibel.
H. Uji Keabsahan Data Penelitian