Umum KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PKL

+,-.-,--+ 34

2.3 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PKL

2.3.1 Umum

Dalam rangka menyusun rencana strategi pelaksanaan kebijakan pengembangan PKL, di samping mengkaji permasalahan yang dihadapi, kiranya perlu pula mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan. Evaluasi ini menjadi sangat penting untuk mengetahui dan menyimak seberapa mana hasil-hasil yang dicapai sebagai umpan balik feed back dalam rangka peningkatan dan pengembangan-pengembangan pembinaan lebih lanjut. Berdasarkan kebijakan yang ditempuh selama ini, yang dimaksud dengan pembinaanpengembangan usaha atau pengusaha kaki lima ialah: menyediakan sarana usaha, meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilan guna merubah sifat usaha, meningkatkan serta mengembangkan usahanya dari sifat usaha kaki lima menjadi seorang pengusaha non-kaki lima atau dengan kata lain mengubah sifat nonformal menjadi usaha formal. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Menjadikan sektor usaha kaki lima sebagai satu unit Usaha Mikro dan kecil yang diarahkan untuk ikut mengambil bagian secara aktif, berdisiplin, tertib dan bertanggung jawab dalam rangka pembangunan perekonomian daerah. 2. Membantu meningkatkan usaha kaki lima sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup para PKL. Dalam melaksanakan usaha pengembangan ini dirumuskan dalam program jangka pendek dan jangka panjang Secara garis besar, dalam rangka pembinaan, penataan dan pengendalian PKL selama ini hanya tertuju kepada usaha pembinaan pedagang dan lokasi usaha kaki lima. Namun, mengingat belum jelasnya program pembinaan yang langsung dilaksanakan dan hasil-hasil yang dicapai sebagai umpan balik dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas PKL lebih lanjut, tidak atau belum ada +,-.-,--+ 35 disebabkan monitoring, terutama aspek pengendalian dan pengawasan belum berjalan dan lagi pula pembinaan yang dilakukan baru pada sebagian kecil masyarakat PKL dan belum menjangkau yang lebih luas. Karena itu, masih banyak ditemui keadaan yang semerawut bahkan usaha kaki lima secara kuantitatif bertambah tanpa kendali liar, dan akibatnya mengganggu ketertiban umum dan keamanan dengan segala implikasinya. Kekurangan lainnya yang dirasakan, yaitu timbulnya situasi dan kondisi yang sedemikian itu yang diakibatkan tidak jelasnya siapa yang bertanggung jawab terhadap lokasi dan pengendalian pedagang. Bertolak dari pengalaman pelaksanaan pembinaan selama ini, dalam rangka penyempurnaan kelemahan-kelemahan yang diperoleh dari umpan balik, maka untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem pembinaan pedagang dan usaha serta lokasi usaha kaki lima di berbagai kota di Indonesia perlu disusun dan dirumuskan rencana strategi pembinaan melingkupi usaha-usaha pembinaan, penataan dan pengendalian PKL dalam arti luas terhadap pengusaha dan usahanya, di samping mengatur lokasi-lokasi usaha kaki lima yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan antara lain sesuai dengan kemampuan dayadukung lingkungan Perda Nomor 5 Tahun 1978. Sedangkan strategi pengendalian pada dasarnya dengan cara bagaimana agar jumlah PKL semakin lama semakin mengecil jumlahnya dan mencegah agar tidak tumbuh usaha kaki lima yang baru dan yang liar melalui usaha-usaha pengendalian dan pengawasan yang ketat dan bersifat terus menerus yang dibantu dengan sistem monitoring sekaligus peningkatan administrasi. Dalam rencana strategi ini, permasalahan dibagi dalam dua kelompok besar masing-masing strategi pembinaan dan strategi pengendalian yang sasarannya ditujukan terhadap pengusaha dan usahanya serta lokasi usaha kaki lima yang resmi. Sedangkan terhadap pengusaha dan lokasi kaki lima yang tidak resmi atau yang liar harus ditarik garis pemisah serta tegas dan secara konsekuen +,-.-,--+ 36 dilaksanakan penertiban sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain, tugas pembinaan dan pengendalian PKL hanya tertuju pada sasaran lokasi resmi diizinkan dan PKL yang terdaftar. Apabila suatu lokasi usaha kaki lima resmi menurut kemampuan dayadukungnya tidak lagi dapat menampung PKL atau dihapuskan, maka PKL yang ada dipindahkan sesuai dengan ketentuan yang akan ditetapkan.

2.3.2 Kebijakan Pengembangan Pedagang Kaki Lima