+,-.-,--+
108 sedangkan dalam aspek pembiayaan melalui pembentukan Koperasi
Simpan Pinjam.
Gambar 9 Pengembangan PKL Model Tersebar
Berdasarkan kedua model tersebut terkonsentrasi dan tersebar akan dilakukan pengkajian lebih lanjut ke dalam lima aspek yaitu aspek
kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek sarana dan prasarana usaha, aspek sanitasi lingkungan dan aspek pemasaran. Penentuan model
pengembangan PKL yang paling tepat untuk setiap daerah harus disesuaikan dengan kondisi lokal spesifik yang ada dengan tetap
memperhatikan kelima aspek tersebut secara komprehensif.
4.6.2 Aspek Kelembagaan
Usaha KecilMikro yang bersifat informal dengan memanfaatkan fasilitas umum sebagai lokasi usaha PKL harus terus dibina dan
difasilitasi agar dapat mengembangkan dirinya menjadi sektor usaha yang bersifat formal. Sektor usaha yang bersifat formal tersebut
diharapkan sudah memenuhi semua atau sebagian besar ketentuan legal dan tidak lagi menimbulkan masalah-masalah sosial seperti
kemacetan, ketertiban, dan kebersihan. Pengembangan PKL dari sektor informal menjadi formal memerlukan dukungan dan campur tangan
+,-.-,--+
109 berbagai pihak baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah Gambar
10. Usaha penataan dan pemberdayaan PKL-pangan tidak terlepas dari peran dua institusi utama penataan dan pengembangan PKL yaitu
Kementerian Negara Koperasi dan UKM KUKM dan pemerintah daerah pemda. Ringkasan peran dari masing-masing institusi yang
terlibat dalam penataan dan pengembangan aspek kelembagaan disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17 Peran stake holder pengembangan aspek kelembagaan PKL
No Institusi
Peran
1 Kementerian
Negara KUKM • Menginisiasi pembentukan payung hukum
penataan PKL • Berkoordinasi dengan departemen lain dalam
rangka pembinaan PKL-pangan • Mendorong dan memfasilitasi pembentukan
koperasi PKL-pangan • Pengaturan dan fasilitasi pembiayaan sektor mikro
2 PEMDA
• Menerbitkan peraturan terkait eksistensi, pembinaan, dan pengembangan PKL
• meregistrasi, menata dan membina PKL-pangan • mendorong formalisasi dan legalisasi PKL-pangan
• mengkoordinasikan dinas-dinas dan lembaga terkait pemberdayaan PKL-pangan
Kementerian Negara
KUKM terutama
berperan dalam
pengaturan penyediaan pembiayaan bagi Usaha Mikrokecil termasuk didalamnya adalah PKL-pangan sebagaimana diamanatkan UU no 20
tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Selain itu, KUKM berperan penting dalam pembentukan dan penguatan
kelembagaan. Dalam hal ini, KUKM berperan dalam mendorong PKL- pangan agar berhimpun dalam suatu wadah koperasi sehingga usaha
mereka dapat dilegalkan. Koperasi PKL yang telah terbentuk selanjutnya perlu diperkuat dengan berbagai program pembinaan agar semakin
+,-.-,--+
110 dapat meningkatkan fungsi dan menarik lebih banyak lagi anggota.
Berhimpunnya PKL dalam wadah koperasi akan memfasilitasi berbagai aspek lain pengembangan PKL seperti akan terlihat dalam pembahasan
selanjutnya.
Pemda provinsi mempunyai peran yang sangat penting terutama
dalam menggerakkan dan mengkoordinasikan berbagai dinas terkait yang berada di bawah kendalinya. Sedangkan pemda kabupatenkota
melakukan pembinaan langsung PKL di wilayahnya melalui unit-unit terkait. Dalam rangka mendorong usaha PKL-pangan dari Usaha
MikroPKL menjadi usaha tetappermanen, pemda harus berperan dalam mendata, menata, meregistrasi, dan membina PKL-pangan informal agar
bisa mendapatkan status legal dan akhirnya menjadi sektor formal. Di dalam usaha memformalkan usaha PKL-pangan, pemda perlu
mendorong agar PKL-pangan bisa mengelompokkan diri misalnya dalam bentuk
paguyubanasosiasi. Paguyuban
ini biasanya
dibentuk berdasarkan kesamaan lokasi usaha. Paguyuban ini selanjutnya dapat
didorong lebih lanjut untuk membentuk koperasi. Koperasi tersebut dapat berfungsi sebagai mediatorfasilitator bagi PKL untuk memenuhi
kebutuhan PKL untuk meningkatkan kinerjanya. Aktivitas yang dapat dilakukan koperasi diantaranya berkaitan dengan penyediaan sarana
dan prasarana usaha, bahan baku, pengolahan, pembiayaan, pemasaran, peningkatan kualitas SDM dan pengelolaan sanitasi
lingkungan. Akan tetapi perlu diperhatikan agar semua proses tersebut berjalan secara alami berdasarkan dorongan kepentingan bersama dan
bukan dipaksakan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pembinaan dan pemberdayaan PKL tersebut dapat berjalan baik dengan
dukungan dari pemerintah pusat, yaitu dengan menerbitkan payung hukum sebagai landasan bagi pemda dalam legalisasi eksistensi dan
pengembangan PKL berupa Peraturan pemerintahmenteri. Selain itu, melakukan fasilitasi dan perkuatan dalam penataan, pembinaan, dan
pengembangan PKL di daerah melalui wadah koperasi.
+,-.-,--+
111 Di dalam usahanya membina, menata dan mengembangkan
PKL-pangan beberapa dinas atau intitusi lain yang harus terlibat diantaranya adalah biro administrasi perekonomian, biro administrasi
sarana dan prasarana kota, BappedaBapeko, dinas perdagangan , dinas perindustrian, dinas pasar, dinas tenaga kerja dan transmigrasi,
dinas pendapatan daerah, Satpol PP, dinas tata kota, dinas kebersihan dan pertamanan, dinas pekerjaan umum, dinas perhubungan, dinas
kesehatan, Balai POM, organisasi PKL-pangan asosiasi PKL, koperasi PKL-pangan, lembaga bantuan modalfinansial, dan perguruan tinggi.
Dinas KUKM
bertanggung jawab
dalam upaya-upaya
memberdayakan PKL-pangan diantaranya menghubungkan PKL-pangan dengan
sumber pembiayaan
mikro. Dinas
perdagangan dan
perindustrian berperan dalam mendorong agar PKL-pangan dapat berkembang menjadi sektor formal yang berperan dalam meningkatkan
tingkat perdagangan. Penyebaran lokasi PKL-pangan yang seringkali terdapat di pusat keramaian misalnya di areal pasar mendorong
keterlibatan dinas pasar didalam penanganannya. Selain pasar, PKL- pangan juga seringkali menggunakan fasilitas umum lain misalnya jalan
dan trotoar sehingga keterlibatan dinas pekerjaan umum dan dinas perhubungan menjadi penting agar pembangunan dan pemanfaatan
fasilitas umum dapat tetap dipertahankan dan tetap memungkinkan PKL- pangan tetap berkembang. Selain itu, keperluan akan air bersih yang
merupakan kunci utama sanitasi lokasi dan peralatan serta hygiene pekerja hanya dapat disediakan oleh dinas pekerjaan umum. Dinas tata
kota dan dinas kebersihan dan pertamanan terutama perlu dilibatkan dalam rangka menjamin bahwa kegiatan PKL-pangan tidak menggangu
keindahan, kebersihan, dan ketertiban kota. Penanganan sampah merupakan isu utama yang harus ditangani oleh dinas kebersihan.
Sementara itu keamanan pangan yang dijajakan oleh PKL-pangan sangat memerlukan keterlibatan dinas kesehatan dan Balai Pengawasan
Obat dan Makanan Balai POM.
+,-.-,--+
112 Seluruh dinasinstitusi yang terlibat tersebut tentunya bisa
bekerja secara efektif jika dapat memanfaatkan fungsi paguyuban atau asosiasi PKL-pangan sebagai wadah para PKL-pangan dalam
berinteraksi dengan pemda dan jajarannya. Sementara itu, perguruan tinggi misalnya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dapat mengambil peran yang sangat penting dalam penataan dan pengembangan PKL-pangan. Sebagai contoh, Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor LPPM IPB melalui South East Asian Food and Agricultural Science and Technology
SEAFAST Center berperan aktif dalam membina PKL-pangan disekitar kampus. Mereka memfokuskan diri pada aspek sanitasi lingkungan dan
higiene pekerja yang menangani pangan. Selain itu, mereka juga mencoba untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan pentingnya
mengkonsumi makanan yang aman dan bergizi. Kerjasama yang baik antar lembaga tersebut diharapkan dapat membantu mewujudkan PKL-
pangan yang mandiri sebagai penopang perekonomian daerah sekaligus perekonomian nasional.
Hasil survei lapang menunjukkan sebagian besar PKL belum mendapatkan
pembinaan dari
pemda. PKL
tersebut sangat
membutuhkan pembinaan dari pemda agar memiliki kinerja yang lebih baik. Proses pembinaan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana
interaksi antara PKL dengan pemda. Dalam pengembangannya PKL yang membentuk koperasi perlu dibina secara kontinu dan intensif,
kemudian setelah koperasi dapat mandiri, baru dapat dilakukan pengawasan secara berkala.
Proses pembinaan dan penertiban PKL-pangan harus dilakukan dengan menggunakan landasan hukum yang kuat dan jelas. Tanpa
landasan hukum tersebut, maka semua usaha yang dilakukan dapat dipertanyakan legalitasnya. Dalam hal ini, pemda harus mengeluarkan
peraturan daerah perda yang secara khusus mengatur proses pembinaan dan penataan PKL yang meliputi aspek pendanaan, sarana
dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha,
+,-.-,--+
113 kesempatan berusaha, promosi dagang dan dukungan kelembagaan.
Dalam perizinan usaha terkait dengan pembinaan pada aspek kelembagaan, pemda dapat mengeluarkan peraturan yang ditujukan
untuk menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha dan membebaskan biaya perizinan bagi Usaha Mikro, sehingga PKL dapat
memperoleh status legal. perda dari satu daerah ke daerah yang lain bisa mengalami perbedaan terutama terkait keunikan dari masing-
masing daerah. Dalam pengembangan perda tersebut, maka perwakilan PKL sebaiknya dilibatkan dari awal sehingga terjadi partisipasi aktif dari
mereka. Partisipasi aktif tersebut akan memberikan rasa tanggung jawab dan kepemilikan yang besar sehingga akan memperlancar
penerapan perda tersebut untuk masa mendatang. Selanjutnya, perda yang telah disusun dan disahkan tersebut disosialisasikan dengan baik
ke PKL-pangan, sehingga mereka dapat mengetahui aturan main yang ada dan dapat memahami semua tindakan pembinaan, penertiban, dan
fasilitasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Gambar 10 Penataan Aspek Kelembagaan
+, -.0
12. -23
-4567 39-834
-458.67 9-834
73? -4567
40 , -+4
Legalisasi Registrasi
4... 469:;4
9844 96
6: 40
1+3-9? Pembinaan: dinas terkait
Pembinaan: dinas terkait
+,-.-,--+
114
4.6.3 Aspek Pembiayaan