+,-.-,--+
136 ataupun Koperasi Simpan Pinjam di mana PKL tercatat
sebagai anggotanya. Untuk pasar tradisional, para PKL dapat akses ke kredit berbantuan tersebut melalui Koperasi
Pasar di Unit Simpan Pinjamnya.
2. Menyediakan lokasi usaha untuk meningkatkan pemasaran
serta dekat dengan konsumen. Lokasi usaha harus strategis, mudah dijangkau oleh pengunjung dari berbagai arah baik
dengan menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Lokasi usaha PKL Kuliner sedapat mungkin terletak
berdekatan dengan pusat
perbelanjaan atau
pusat perkantoran atau pusat keramaian kota. Dalam banyak
kasus, relokasi PKL justru jauh dari akses konsumen sehingga menurunkan omzet PKL. Hal ini dapat dicegah
melalui mekanisme penataan ruang oleh pemerintah kabupatenkota di mana Usaha MikroPKL diakomodasi
dalam Rencana
Tata Ruang
Wilayah RTRW
Kabupatenkota. Setiap
pembangunan gedung
atau bangunan pusat perbelanjaanperpasaran, perkantoran,
fasilitas kesehatan rumah sakit, pendidikan perguruan tinggi, dan pusat rekreasi diwajibkan menyediakan tempat
usaha bagi Usaha MikroPKL. Lokasi usaha PKL dapat pula dilakukan berdasarkan penjadwalan jam usaha, dapat juga
mengikuti pola bergantian ataupun pola antar waktu seperti pasar malam.
3. Mengadakan kegiatan promosi usaha bersama yang
terkoordinasi baik waktu dan tempatnya, di mana para PKL dapat mengajarkan produk-produknya terutama yang
memanfaatkan bahan baku lokal. Kegiatan promosi dapat dikaitkan dengan perayaan hari-hari besar serta berkala
pada pusat-pusat promosi yang disediakan oleh Pemda. Setiap kegiatan pameran produk Usaha Mikro, PKL dapat
+,-.-,--+
137 diikut sertakan untuk menjajakan usahanya, khususnya
usaha kuliner. 4. Tempatsarana usaha PKL dibuat standar dan seindah
mungkin sesuai dengan budaya setempat untuk memberikan penampilan yang menarik yang dapat memberikan daya tarik
bagi pengunjung.
4.7.2.2 Faktor Legal
1. Menerbitkan peraturan daerah tentang pembinaan, penataan dan pengendalian bagi PKL yang menempati prasarana dan
sarana umum yang sangat mengganggu arus lalu lintas maupun lingkungan, perlu direlokasi ke tempat lain dengan
lokasi yang strategis tidak jauh dari tempat usaha semula, ataupun direlokasi di pasar-pasar tradisional lain. Bila tidak
disediakan lahan untuk relokasi PKL, maka perlu dilakukan penertiban, yang harus dilaksanakan secara manusiawi
dengan memperhatikan aspek keberlanjutan usaha PKL tersebut, sehingga tidak menimbulkan keresahan sosial.
2. Mengatur perizinan sementara dan atau registrasi