Mengatur perizinan sementara dan atau registrasi

+,-.-,--+ 137 diikut sertakan untuk menjajakan usahanya, khususnya usaha kuliner. 4. Tempatsarana usaha PKL dibuat standar dan seindah mungkin sesuai dengan budaya setempat untuk memberikan penampilan yang menarik yang dapat memberikan daya tarik bagi pengunjung.

4.7.2.2 Faktor Legal

1. Menerbitkan peraturan daerah tentang pembinaan, penataan dan pengendalian bagi PKL yang menempati prasarana dan sarana umum yang sangat mengganggu arus lalu lintas maupun lingkungan, perlu direlokasi ke tempat lain dengan lokasi yang strategis tidak jauh dari tempat usaha semula, ataupun direlokasi di pasar-pasar tradisional lain. Bila tidak disediakan lahan untuk relokasi PKL, maka perlu dilakukan penertiban, yang harus dilaksanakan secara manusiawi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan usaha PKL tersebut, sehingga tidak menimbulkan keresahan sosial.

2. Mengatur perizinan sementara dan atau registrasi

sederhana bagi PKL yang direlokasi atau sudah menetap sejalan dengan penataan kota. Izin ini merupakan mekanisme pendaftaran resmi oleh pemerintah daerah yang bisa ditindaklanjuti dengan penertiban SIUP dan NPWP sejalan dengan ketentuan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Proses ini dapat dilaksanakan melalui lembaga koperasi PKL. 3. Dalam rangka meningkatkan daya tawar pengusaha PKL, maka pengusaha PKL perlu diorganisasikan dalam kelompok usaha bersama, yang terus dibina menjadi pra-koperasi dan selanjutnya dikembangkan dalam wadah koperasi. Pranata kelembagaan Usaha MikroPKL perlu memperoleh prioritas +,-.-,--+ 138 dalam upaya mengembangkan usaha PKL. Untuk itu, pemerintah daerah terus menerus dan berkelanjutan melakukan pembinaan kelompok ataupun koperasi PKL, terutama dengan melakukan pelatihan terhadap pengurus koperasi PKL dan memberikan akses perbankan ataupun lembaga keuangan nonbank terhadap koperasi PKL. Selain itu juga, perlu dilakukan sosialisasi tentang perkoperasian serta penyuluhan tentang manajemen koperasi yang baik. Tugas pemerintah dalam pengembangan koperasi adalah menumbuhkan situasi dan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi, memberikan perlindungan kepada koperasi melalui pemberian kemudahan dan bimbingan dalam berusaha, serta melindungi publik dari aktivitas koperasi yang merugikan masyarakat. Perlindungan kepada koperasi dan publik ini memerlukan peran serta masyarakat, sehingga diperlukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kewirakoperasian. 4. Untuk menanggulangi dampak negatif dari kegiatan penertiban dan penggusuran PKL, peran Lembaga Bantuan Hukum serta dinas KUKM terkait perlu ditingkatkan sebagai mediator pada resolusi konflik. Koordinator informal para PKL atau paguyuban yang sering dijumpai di lapangan harus diberi wawasan hukum yang sesuai dengan asas keadilan serta perlindungan hak asasi manusia. 5. Pemerintah Daerah selalu melakukan pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara berkala dan terus menerus untuk mencegah munculnya PKL-PKL baru. +,-.-,--+ 139

4.7.2.3 Faktor Sumberdaya Manusia SDM 1. Pemerintah Daerah menganggarkan kegiatan penyuluhan

dan pelatihan teknis bagi PKL-unggulan dan yang sudah terorganisir dengan baik melalui asosiasi PKL ataupun koperasi PKL. Penyuluhan tersebut difokuskan untuk membina kewirausahaan SDM-PKL sekaligus memberikan latihan manajemen keuangan dan teknis produksi. 2. Pemerintah daerah perlu menerbitkan peraturan-peraturan di tingkat provinsi yang mendorong perluasan kegiatan Usaha Mikro-Kecil di mana PKL menjadi sumber kegiatan Usaha Mikro-Kecil dan menjadi sumber penggeraknya. Hal ini dikaitkan dengan upaya perluasan lapangan kerja serta penanggulangan pengangguran terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. SDM PKL diarahkan untuk menjadi tenaga kerja yang kreatif, mandiri dan tertib.

3. SDM PKL perempuan perlu mendapat perhatian khusus, di