Aspek Sanitasi Lingkungan MODEL PENGEMBANGAN PKL

+,-.-,--+ 122 Sebagian besar PKL di lima wilayah studi menggunakan gerobak dan tenda sebagai sarana usaha dengan kondisi yang masih bagus. Keadaan tersebut dapat dilengkapi dengan fasilitas usaha yang memadai jika terdapat koperasi PKL yang berperan dalam pendistribusian bantuan sarana dan parsarana usaha dari pemda atau pihak luar. Dalam hal ini, koperasi mempunyai peran penting untuk membantu pengelolaan sarana dan prasarana usaha yang lebih baik. Selain itu, koperasi PKL diharapkan dapat membantu mengatur jadwal waktu usaha PKL. Sebagian besar PKL yang menjadi obyek studi melakukan kegiatan usahanya dari sore hingga malam hari. Kegiatan PKL pada waktu-waktu tertentu juga dapat dikoordinasikan melalui koperasi PKL, misalnya pada hari raya, pasar rakyat atau bazar.

4.6.5 Aspek Sanitasi Lingkungan

Aspek sanitasi lingkungan sering menjadi masalah dalam usaha penataan dan pemberdayaan PKL-pangan. Hal ini secara umum disebabkan masih rendahnya pengetahuan mereka akan hal ini. Untuk memperbaiki situasi, dapat dilakukan antara lain melalui pelatihanhimbauan, misalnya dalam hal penyediaan dan penggunaan air bersih, pencucian dengan air mengalir, tidak membuang sampah sembarangan, membuang makananminuman yang sudah tidak layak konsumsi, tidak menggunakan pengawetpewarnakemasan yang tidak diizinkan, melindungi produk jualannya dari kotorandebubinatang, dan sebagainya. Peran dari setiap pemangku kepentingan dalam pengembangan aspek sanitasi lingkungan secara singkat disajikan dalam Tabel 20. +,-.-,--+ 123 Tabel 20. Peran Stakeholder Pengembangan Aspek Sanitasi Lingkungan PKL No Institusi Peran 1 Kementerian Negara KUKM • Melakukan pembinaan dan pengembangan agar PKL dapat mengadakanmenciptakan sarana sanitasi lingkungan yang baik 2 Koperasi PKL-pangan • Mengelola pemanfaatan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan • Menjadi media pembimbingan dan pembinaan sanitasi lingkungan 3 PEMDA • Merencanakan tata ruang kotadaerah • Menyediakan fasilitas pendukung sanitasi lingkungan • Bekerja sama dengan pihak yang berkompeten untuk memberikan pembinaan dan pelatihan pentingnya sanitasi lingkungan Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemdadinaslembaga yang terkait selain penyuluhan adalah penyediaan prasarana dan sarana yang memadai terkait sanitasi lingkungan ini antara lain penyediaan tempat sampah, air bersih, saluran drainaseselokan yang berfungsi baik, kamar mandi dan toilet umum, dan sebagainya. Pola penataan aspek lingkungan secara skematik disajikan di Gambar 13. Di sini kembali terlihat bahwa penataan aspek lingkungan dapat dilakukan apabila PKL- pangan dapat berkumpul disatu lokasi. Pemda dan dinas-dinas terkait sangat berperan dalam pengaturan lokasi dan penataan lingkungan melalui penyediaan fasilitas dasar untuk kebersihan dan sanitasi. Dalam pengembangan aspek sarana dan prasarana, Kementerian Negara KUKM berperan dalam mendorong para PKL agar berhimpun dalam suatu wilayahlokasi dan membentuk koperasi. Hal ini akan memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana yang memadai +,-.-,--+ 124 dan memenuhi standar sanitasi lingkungan dan higiene karyawanPKL. Lebih lanjut Kementerian Negara KUKM berperan dalam pengembangan kelembagaan koperasi PKL tersebut melalui program pelatihan, pembinaan, dan pemberian bantuan seperti misalnya pelatihan sanitasi dasar, kebersihan lingkungan, dan bantuan sarana berjualan yang memenuhi standar kesehatan dan kebersihan. Peran koperasi PKL-pangan dalam penataan aspek lingkungan juga sangat vital. Koperasi menjadi wadah bagi PKL-pangan dalam menyelesaikan masalah lingkungan secara bersama-sama. Hal ini karena masalah lingkungan merupakan masalah bersama yang tidak bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri. Dengan berkumpulnya PKL- pangan dalam satu wadah juga akan memudahkan pemda dan instansi terkait dalam memberikan instruksi dan pelatihanpembinaan terkait aspek lingkungan. Koperasi PKL dapat berperan dalam pengadaan sarana dan pengelolaan dalam mewujudkan sanitasi lingkungan yang kondusif, seperti penyediaan air bersih, listrik tempat sampah, pengolahan sampah, toilet, dan pemeliharaan kebersihan keindahan kenyamanan lingkungan. Lebih lanjut, dengan adanya koperasi maka pengelolaan dan pemanfaatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang disediakan baik oleh pemerintah maupun pihak lain dapat dilakukan secara lebih efisien. Di samping itu, koperasi PKL berperan dalam melakukan bimbinganpembinaan agar PKL dapat mewujudkan memelihara sanitasi yang kondusif. Peran pemda selanjutnya dalam penataan aspek sanitasi lingkungan PKL antara lain menyediakan anggaran dan memfasilitasi pengadaan sarana, melakukan sosialisasipenyuluhanbimbingan pelatihan, dan melakukan fasilitasipendampingan dalam kemitraan dengan pihak ketiga misalnya berupa sponsorship, pinjaman lunak atau CSR. Selain itu, pemda dapat memberikan insentif kepada PKL yang mengembangkan teknologi dan melestarikan lingkungan hidup untuk mendorong kesadaran PKL dalam menjaga lingkungan. +,-.-,--+ 125 Aspek Sanitasi Lingkungan tidak lepas dari isu Keamanan Pangan. Dalam hal ini sebaiknya para pihak yang terlibat saling bahu membahu dalam mewujudkan mutu dan keamanan pangan yang baik. PKL-pangan diwajibkan menjual produk pangan yang layak dikonsumsi. Terkait dengan isu keamanan pangan, pemerintah pusat dapat menyusun legislasi dan peraturan hukum di bidang pangan, menyediakan sarana dan prasarana pelayanan yang terkait bidang kesehatan dan melakukan investasi dalam ketersediaan infrastruktur dan bahan baku bagi PKL. Berdasarkan hasil survei lapang di lima wilayah studi menunjukkan sebagian besar PKL telah memiliki kesadaran untuk memelihara kebersihan lingkungan dengan cara melakukan pembuangan sampah secara berkelompok yang diatur oleh petugas kebersihan. Hal tersebut membuktikan dengan berkumpulnya PKL dalam suatu wadah dapat memudahkan instansi terkait dalam pengelolaan sanitasi lingkungan. Pada PKL yang berkumpul di satu lokasi dalam pengembangannya perlu disediakan tempat khusus untuk mencuci dengan ketersediaan air bersih. Sebagian besar PKL yang menjadi obyek studi masih menggunakan ember sebagai tempat untuk mencuci dengan ketersediaan air bersih yang terbatas. Jika dilihat dari sudut pandang sanitasi, hal tersebut tentu saja tidak memenuhi syarat kebersihan. +,-.-,--+ 126 Gambar 13 Penataan aspek lingkungan

4.6.6 Aspek Pemasaran