Memberikan pelayanan perizinan usaha yang mudah, Kemampuan teknis produksi dan pengembangan produk

+,-.-,--+ 132 perlu segera diterbitkan peraturan pemerintah untuk dijadikan implementasi undang-undang UMKM tersebut. Dari peraturan pemerintah tersebut selanjutnya diterbitkan peraturan menteri yang lebih memfokuskan peraturan tentang pembinaan Usaha MikroPKL dalam rangka membangun landasan legalitas usaha yang kuat, dan melanjutkan penyederhanaan birokrasi, perijinan, lokasi, serta peninjauan terhadap peraturan perundangan lainnya yang kurang kondusif bagi UMKM, termasuk peninjauan terhadap pemberlakuan berbagai pungutan biaya usaha, baik yang sektoral maupun spesifik daerah. Peraturan Menteri Negara KUKM yang berkaitan dengan pembinaan Usaha MikroPKL selanjutnya dijabarkan melalui petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, utamanya yang menyangkut aspek pembiayaan, pemasaran produk dan resolusi konflik.

2. Memberikan pelayanan perizinan usaha yang mudah,

murah dan cepat termasuk melalui perijinan satu atap bagi PKL, pengembangan unit penanganan pengaduan serta penyediaan jasa advokasimediasi yang berkelanjutan bagi PKL. Untuk itu, pemerintah daerah memberi pedoman umum tentang sistem dan prosedur registrasi PKL sebagai upaya untuk formulasi usahanya, khusus pada PKL menetap pada lokasi yang telah disediakan. Dengan demikian, proses relokasi PKL dapat didukung oleh mekanisme legalisasi sederhana yaitu pencatatan izin usaha. Proses selanjutnya bilamana terdapat pengembangan usaha yang signifikan dapat diikuti dengan pemberian SIUP dan NPWP. +,-.-,--+ 133

4.7.1.3 Faktor Sumberdaya Manusia SDM 1. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha dan sikap

kewirausahaan memerlukan dukungan konkrit dari pemerintah pusat. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem insentif untuk meningkatkan kewirausahaan PKL melalui berbagai kegiatan petatihan, penghargaan, dukungan pengembangan usaha dan sistem insentif lainnya. Peningkatan kompetensi dan kualitas SDM PKL diharapkan akan mampu meningkatkan dayasaingnya secara berkelanjutan. Peningkatan SDM PKL ini ditempuh melalui pengembangan kapasitas dan akreditasi lembaga-lembaga pelatihan, voucher system, penerapan pendidikan nasional yang berbasis kompetensi dan program sertifikasi SDM PKL, serta kemitraan PKL dengan perguruan tinggi, pendidikan kejuruan dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Dana penyuluhan serta pelatihan perlu dianggarkan di pemerintah daerah tingkat I maupun tingkat II, di mana pelaksanaannya dapat dilakukan oleh BLK setempat, atau para ahli di perguruan tinggi lokal. Kegiatan ini sudah dilakukan secara separatis, namun masih memerlukan koordinasi kebijakan di tingkat pusat agar lebih efektif dan menjangkau lebih banyak PKL di seluruh pelosok lahan air.

2. Kemampuan teknis produksi dan pengembangan produk

dari para PKL menjadi penting bilamana motivasi untuk mengembangkan omzet usahanya meningkat sejalan dengan pemerintahan bersama. Karena itu, diperlukan petunjuk teknis dari Kementerian Negara KUKM bagi komoditas usaha tertentu, dalam hal peningkatan mutu dan diversifikasi produk bagi PKL melalui penyediaan informasi serta penyuluhan terapan learning by doing. +,-.-,--+ 134 3. Membangun semangat kelompok bagi SDM-PKL dalam rangka mewujudkan kohesi sosial sangat diperlukan bagi perkumpulan PKL dengan bidang usaha sejenis seperti asosiasi pedagang bakso, maupun PKL yang tergabung pada lokasi yang terkonsentrasi di pasar tertentu. Upaya ini memerlukan kebijakan Kementerian Negara KUKM untuk menumbuhkembangkan koperasi-koperasi yang beranggota- kan PKL sesuai dengan aturan yang berlaku dalam UU Perkoperasian.

4.7.1.4 Faktor Lingkungan

1. Merumuskan peraturan bersama Menteri Negara KUKM bersama Menteri Kesehatan dalam rangka menjaga kesehatan lingkungan dan keamanan produk dari PKL- pangan. Peraturan bersama ini bertujuan untuk mendorong sistem penyuluhan kesehatan masyarakat terpadu dengan pembinaan Usaha Mikro, sehingga tercapai keseimbangan antara kelayakan bisnis PKL dengan biaya penanganan dampak lingkungan. Penanggulangan sampah dan penyediaan air bersih merupakan faktor kenyamanan masyarakat, namun seyogyanya tidak mengurangi keuntungan usaha PKL sehingga pendapatan hariannya tetap meningkat. 2. Menerbitkan brosur-brosur publikasi dan tayangan televisi dalam rangka meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya melestarikan lingkungan yang sehat dan bersih. Anggaran untuk hubungan masyarakat itu harus disediakan secara periodik, terutama di wilayah perkotaan di mana tingkat pencemaran akibat keberadaan PKL sangat tinggi dan mengganggu kenyamanan hunian. +,-.-,--+ 135

4.7.1.5 Faktor Tekonologi 1. Penguasaan teknologi akan menentukan kesinambungan

dayasaing PKL dan sekaligus akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produkjasa yang dihasilkan. Untuk itu perlu dikembangkan sistem insentif bagi PKL untuk menerapkan teknologi tepat guna, sistem insentif untuk standarisasi dan meningkatkan kemitraan PKL dengan institusi penelitian untuk penerapan teknologi secara optimal. Koordinasi yang regular diperlukan antara Kementerian Negara KUKM dengan BPPT serta perguruan tinggi dalam kegiatan riset terapan terkait dengan pengembangan teknologi produksi dari PKL-unggulan terutama yang memproses komoditas unggulan daerah seperti buah- buahan dan sayur-sayuran lokal. Skema modal ventura dari inkubator yang dikembangkan oleh Kementerian Negara KUKM dapat menjadi wahana peningkatan Usaha Mikro berbasis teknologi dari PKL-unggulan. 2. Petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Negara KUKM dapat diterbitkan agar PKL dapat menerapkan teknologi bersih clean technology seraya mengurangi ongkos produksi. Sebagai contoh adalah pemakaian BBM yang lebih efisien daripada kayu bakar arang yang pada gilirannya akan merambah pepohonan di sekitar lokasi PKL.

4.7.2 Daerah