Dampak PKL Terhadap Aspek Ekonomi dan Sosial Fasilitasi Dukungan Dalam Pengembangan PKL

+,-.-,--+ 74 berarti IK-PKL mempunyai kinerja yang baik dengan pendapatan di atas Rp 1.000.000tenaga kerjabulan. Tabel 8 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja PKL-pangan di Medan No Faktor Skala Rata-rata 1 2 3 4 5 1 Tingkat pendidikan 2 5 3 3.02 2 Jumlah Tenaga Kerja 2 4 2 2 2.27 3 Lama Usaha 3 4 3 2.52 4 Kondisi Omzet 1 6 2 1 2.17 5 Kondisi Keuntungan 1 6 2 1 2.17 6 Lokasi Usaha 1 9 1.87 7 Status Lokasi usaha 9 1 1.12 8 Tempat berusaha 9 1 1.12 9 Bentuk Sarana Usaha 8 9 1 2.58 10 Luas Tempat Usaha 1 7 2 2.98 11 Kelengkapan Tempat Usaha 4 1 4 1 3.01 12 Kondisi Lokasi Usaha 8 2 4.18 13 Keterjangkauan Lokasi Usaha 3 7

3.67 14 Prospek Konsumen

3 7 3.67 Dari perhitungan data di atas dapat dilihat bahwa ada tiga faktor yang lebih dominan mempengaruhi kinerja PKL-pangan yaitu kondisi lokasi usaha, keterjangkauan lokasi usaha dan prospek konsumen

4.1.2 Dampak PKL Terhadap Aspek Ekonomi dan Sosial

Usaha kaki lima sebagai salah satu komponen sektor informal berperan dalam mengembangkan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Sebagian besar PKL 50 di Medan mempunyai penghasilan perbulan di atas Rp 15.000.000, sebanyak 30 berpenghasilan antara Rp 11.000.000-Rp 15.000.000, sebanyak 10 berpenghasilan Rp 5.000.00-Rp 10.000.000, dan sisanya berpenghasilan di bawah Rp 5.000.000. Hal tersebut menunjukkan keberadaan PKL mampu memperkuat perekonomian rakyat. Dalam hal pemberdayaan masyarakat, PKL mampu menyerap tenaga kerja yang tidak dapat terserap pada sektor formal. Jumlah tenaga kerja keluarga yang membantu PKL mulai dari 1 orang sampai 5 orang, sedangkan tenaga +,-.-,--+ 75 kerja yang berasal dari luar keluarga mulai dari 1 orang sampai 5 orang. Sebagian besar PKL di Medan menggunakan tenaga kerja yang berasal dari keluarga sebanyak 2 orang tenaga kerja 30 dan tenaga kerja dari luar keluarga sebanyak 1 orang tenaga kerja 30. Selain itu, kesadaran para PKL dalam pemeliharaan kebersihan berpengaruh terhadap kondisi lokasi usaha yang bersih, tertib dan nyaman. Untuk menjaga kebersihan lokasi usaha 80 PKL melakukan pembuangan sampah secara berkelompok dan diatur oleh petugas kebersihan, sebanyak 10 melakukan pembuangan sampah berkelompok secara mandiri, dan sisanya memiliki tempat pembuangan sampah khusus. Namun keberadaan PKL juga sering dianggap menimbulkan masalah ketertiban dan kenyamanan dalam pemukiman. Sebagian besar PKL tersebut tinggal di pemukiman dengan jumlah anggota rumah tangga yang besar. Berdasarkan informasi yang diperoleh, PKL di Medan mempunyai jumlah tanggungan dalam keluarganya mulai dari 2 orang sampai 9 orang.

4.1.3 Fasilitasi Dukungan Dalam Pengembangan PKL

Dukungan pemerintah daerah terhadap penyediaan fasilitas dalam pengembangan PKL berperan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dayasaing PKL. Berdasarkan informasi yang diperoleh, seluruh PKL di Medan menyatakan belum adanya pembinaan terhadap kegiatan usaha kaki lima dari pemerintah daerah. Mereka memandang perlunya pembinaan dari pemerintah daerah agar kinerja PKL menjadi lebih baik dan adanya interaksi antara PKL dengan pemerintah. Sebagian besar PKL 80 membutuhkan pembinaan pada aspek keuangan. Selain itu, saran perbaikan yang dapat meningkatkan efektivitas pemerintah daerah dalam menunjang kegiatan usaha menurut sebagian besar PKL 90 berupa pengadaan penyuluhan dan sebanyak 70 menyetujui adanya kepastian lokasi usaha, penataan lokasi usaha, pengembangan koperasi PKL, pelatihan teknis, serta registrasipencatatan data PKL. +,-.-,--+ 76

4.1.4 Analisis Kebijakan