Hasil Pembelajaran dari segi non-teknis pelaksanaan Tantangan yang dihadapi

190 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar Testimoni Indah Putri Indriani, Wakil Bupati Luwu Utara “Program ini dapat membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara desa dan kota dan akan meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil”. Detail Kontak Indah Putri Indriani Wakil Bupati Luwu Utara Kantor Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Jl. Simpurusiang 27, Masamba, Luwu utara; Email: indahlutragmail.com 191 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar Bahan Bacaan 3.4. Praktik Cerdas KINERJA Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Berbasis Standar Pelayanan Minimal, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh Ringkasan Kabupaten Bener Meriah berdiri sejak tahun 2004, merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah.Sesuai data RISKESDAS Tahun 2011, Bener Meriah menjadi salah satu daerah bermasalah kesehatan. Daerah bermasalah kesehatan sesungguhnya daerah tersebut dapat disebut daerah bermasalah dalam pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM. Letak geograis wilayah yang berada di dataran tinggi serta luas wilayah dengan rasio 6 jiwaKM menjadi tantangan dalam pencapaian SPM di Bener Meriah terutama dalam optimalisasi akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan dasar di Bener Meriah. Situasi sebelum Inisiatif Penyusunan perencanaan dan penganggaran sektor kesehatan disusun oleh dinas kesehatan berdasarkan kebutuhan perkiraan dengan merujuk perencanaan dan penganggaran tahun sebelumnya, perencanaan dan penganggaran yang disusun belum berorientasi pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal SPM bidang kesehatan dan kesenjangan gap dari indikator kesehatan lainnya, tetapi perencanaan pembangunan masih berorientasi pada infrastruktur isik dan biaya aparatur. Hal ini disebabkan karena sebagian besar staf di Dinas Kesehatan dan Puskesmas belum memahami keterkaitan perencanaan dan penganggaran dengan SPM sesuai PERMENKES Nomor 741MENKESPERVII2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota dan berbagai regulasi terkait lainnya. Beberapa indikator pencapaian SPM di Bener Meriah pada tahun 2012 adalah Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 89, Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di tangani 58, Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 9, Cakupan Kunjungan Bayi 87, Cakupan Pelayanan Anak Balita 66. Kondisi pencapaian ini belum tergambarkan dalam perencanaan dan penganggaran Dinkes baik untuk mempertahankan SPM yang sudah tercapai maupun penyebab kesenjangan tidak tercapainya indikator SPM tersebut. Pada sisi lain, anggaran Dinas Kesehatan pada tahun 2012 lebih dominan dialokasikan untuk kegiatan aparatur yaitu 73 dari 43 milyar untuk alokasi anggaran kesehatan. Kondisi di atas menjadi dasar utama KINERJA mendorong perencanaan dan penganggaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas Bener Meriah untuk lebih berorentasi SPM. Untuk mencapai itu, KINERJA telah melakukan serangkaian kegiatan