Pembelajaran yang dipetik dari Kemitraan Bidan dan Dukun:
169
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
senang melahirkan di rumah atau kepercayaan bahwa membagikan informasi
tentang kehamilan masa awal kepada petugas medis dapat menyebabkan sang
bayi rentan terhadap “ilmu hitam”, masih tertanam kuat.
Bertahannya kebiasaan-kebiasaan ini sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa
dukun hanya memiliki sekilas pemahaman tentang aspek medis perawatan kehamilan,
praktek persalinan aman atau perawatan pasca melahirkan dan banyak bidan tidak
dapat berbicara dalam bahasa lokal yang menghambat mereka untuk menghadapi
tradisi tersebut dengan contoh-contoh berbasis bukti.
• Pendekatan berbasis masyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas Singkil dalam
pelaksanaan kemitraan bidan-dukun membuka peluang untuk menemui ibu-
ibu hamil dan keluarga mereka serta tokoh masyarakat dan tokoh agama yang
berpengaruh untuk membahas pentingnya inisiatif baru ini bagi kesehatan keluarga
di masyarakat. Keterlibatan dukun dalam formasi “tradisi baru” membantu mengurangi
penolakan terhadap perubahan dengan tetap menghormati kedudukan mereka yang
dihormati di masyarakat dan memberikan akses ke bantuan persalinan medis yang
modern serta penyuluhan pra dan pasca melahirkan.
• Kadang-kadang, komitmen bidan terhadap pengaturan baru ini memudar, tapi upaya
pemantauan dan evaluasi Puskesmas Singkil dan dinas kesehatan telah
membantu mempertahankan semangat mereka dan menanggulangi permasalahan
yang timbul. • Pengumpulan data yang berkaitan dengan
dampak oleh Puskesmas dari penerima manfaat program perlu lebih diperkuat, yang
telah dicantumkan dalam rencana aksi tahun depan.
Rekomendasi
Untuk memastikan agar kemitraan bidan-dukun di Puskesmas Singkil dan Kabupaten Aceh Singkil
secara keseluruhan berjalan secara berkelanjutan, maka langkah-langkah berikut ini adalah penting
sekali: • Dukungan secara hukum atau legal sangat
penting. Di Aceh Singkil, sudah ada berperapa surat keputusan kepala desa kampung
• Pembuatan MOU di antara bidan dan dukun harus transparan dan melibatkan pemangku
kepentingan. • Dukungan anggaran yang memadai adalah
kunci sukses juga. Untuk memastikan bahwa inisiatif ini terus lanjut, Dinas Kesehatan Aceh
Singkil sudah mengalokasikan Rp 938,6 juta untuk replikasi inisiatif ini, ditambah dengan
170
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
Rp. 6 juta untuk evaluasi inisiatif yang sudah dilaksanakan.
• Partisipasi para pihak penting untuk membangun percaya diantara pemerintah dan
masyarakat serta kesepahaman bersama antar
Testimoni
Rahma Efrida Pohon
Bidan Desa Rantau Gedang, Aceh Singkil “Setelah adanya kemitraan ini, saya merasa lebih terbantu karena setiap ada pasien persalinan
saya ditelpon lebih cepat dan tidak ada kata terlambat. Dan saya terbantu dengan hubungan dengan masyarakat. Harapan saya ke depannya dengan keadaannya kemitraan ini saya harapkan
persalinan di desa Rantau Gedang ini adalah ditolong oleh tenaga kesehatan atau bidan. Dan kepada aparat desa atau toko-toko masyarakat agar dapat mendukung saya sepenuhnya dalam melakukan
kerjasama ini dengan dukung kampung.”
Detail Kontak
Bapak Eddy Widodo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil Jl. Bahari No. 55, Aceh Singkil
Email: edywidodo1967gmail.com
sektor. Beberapa lokakarya mini diadakan untuk mempertemukan bidan, dukun, kepala desa,
tokoh agama, petugas kesehatan desa, tokoh masyarakat dan aktor yang lain.