Manfaat bagi Guru: Monitoring dan Evaluasi

188 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar mungkin, pemerintah Luwu Utara dapat mencapai hasil maksimal karena para pemangku kepentingan terkait guru, orang tua, murid, sekolah dan pemerintah daerah memahami pokok persoalannya, berkomitmen untuk mengatasi ketidakhadiran guru dan bekerja sama dalam menyukseskan inisiatif. Sebagai hasilnya, tidak ada penolakan besar yang dilaporkan sejak kelompok pertama guru dipindah- tugaskan. Berikut adalah hasil pembelajaran yang dipetik dari pelaksanaan program distribusi guru proporsional di Luwu Utara serta tantangan dan solusinya:

a. Hasil Pembelajaran dari segi non-teknis pelaksanaan

• Komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan program distribusi guru membutuhkan stimulus, perhatian dan seringkali bantuan teknis dari aktor-aktor eksternal seperti masyarakat sipil. • Juga dibutuhkan media independen yang melaluinya masyarakat dapat menyampaikan keprihatinannya dan melaksanakan peranan pengawasan publik. • Pengelolaan data distribusi guru membutuhkan perhatian lebih lanjut karena proses memvalidasi jumlah guru membutuhkan investasi waktu yang signiikan. Data harus terus diperbaharui secara teratur untuk menjaga kualitasnya. • Distribusi guru dapat dilaksanakan dengan efektif jika data distribusi guru dibagikan secara transparan dan pembahasan mengenai kebijakan distribusi guru diadakan secara partisipatif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan publik. • Untuk memperkuat proses distribusi guru, peningkatan kapasitas forum lintas pemangku kepentingan penting dalam melakukan pengawasan yang berkelanjutan. • Komitmen pemimpin pemerintahan sangat penting dalam memastikan bahwa distribusi guru yang proporsional dilaksanakan secara berkelanjutan dan bahwa para petugas teknis di lapangan terus melaksanakan inisiatif ini. Pendukung inisiatif dari pejabat pemerintah tingkat tinggi dapat membantu memastikan agar kerjasama lintas sektor yang diperlukan, seperti sektor pendidikan, keuangan, sumber daya manusia dan perencanaan pembangunan, terus dilakukan. • Dukungan politik dari badan legislatif penting untuk menjamin tersedianya sumber daya anggaran dan regulasi pendukung.

b. Tantangan yang dihadapi

Inisiatif yang ambisius ini membutuhkan dedikasi dan komitmen dari sejumlah pemangku kepentingan untuk melaksanakan kebijakan yang sebelumnya terhambat. Selama proses pelaksanaan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi seperti: • Keberatan dari guru yang dijadwalkan akan diredistribusi karena menganggap bahwa redistribusi adalah suatu bentuk hukuman. 189 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar • Ketidakselarasan pengumpulan data dan ketersediaan data di berbagai lokasi yang memperumit analisis masalah. • Lemahnya keterampilan organisasi masyarakat sipil untuk melakukan advokasi kebijakan

c. Solusi

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam inisiatif menanggulangi dan menyelesaikan masalah dengan cara berikut ini: • Penjelasan dan dialog yang intens mengenai nilai, makna dan pentingnya distribusi guru untuk memperbaiki pelayanan publik dengan masyarakat secara keseluruhan. • Penjelasan dan dialog yang intensif dengan guru mengenai pentingnya inisiatif untuk pengembangan karir dan kesejahteraan guru. • Validasi dan veriikasi data yang cermat hasil pengumpulan dari sekolah oleh analis. • Penguatan kapasitas organisasi sipil melalui pelatihan dan lokakarya mengenai advokasi kebijakan. • Meyakinkan pemangku kepentingan, terutama guru, bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan di sektor pendidikan pelayanan pendidikan dasar. Rekomendasi Program distribusi guru proporsional di Kabupaten Luwu Utara dapat terus berjalan karena ada kebijakan pendukung dan prosedur pelaksanaannya. Inisiatif ini juga dapat dilaksanakan karena ada keikutsertaan masyarakat dalam organisasi masyarakat sipil dan forum lintas pemangku kepentingan untuk memantau pelaksanaan inisiatif distribusi guru. Selain itu, komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan program ini. Berikut adalah rekomendasi untuk memastikan adanya komunikasi yang efektif: • Setiap kegiatan yang diprakarsai oleh pemerintah daerah perlu melibatkan warga masyarakat. • Berikan dukungan untuk pelembagaan partisipasi publik. • Pemerintah daerah perlu mendukung penerbitan dan pertukaran informasi secara transparan membuka akses ke informasi publik. • Minimalkan “politisasi pendidikan” melalui prosedur pengambilan kebijakan yang berbasis bukti dan transparan.