Membangun dukungan yang lebih luas untuk reformasi.
c. Rapat rutin dengan asosiasi pengusaha.
PTSP bertemu dengan asosiasi pengusaha setiap triwulan terutama untuk membahas hasil- hasil pelaksanaan mekanisme penanganan pengaduan maupun mengupas masalah- masalah yang belum terselesaikan yang disampaikan oleh sektor swasta. Anggaran yang Diperlukan Pemerintah Kabupaten Barru mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk mendesain dan melaksanakan inisiatif ini dan untuk mengoperasikan PTSP, yang terdiri dari Rp.409 juta pada tahun 2011, Rp.558 juta pada tahun 2012, dan Rp.998 juta pada tahun 2013. Selain itu, LSM YAS mendapatkan dukungan dari Program USAID-KINERJA yang mengalokasikan pendanaan sekitar Rp.393 juta dan Rp.283 juta masing-masing pada tahun 2012 dan 2013. Dana ini digunakan untuk membiayai pelatihanlokakaryarapat dan kegiatan-kegiatan lain serta biaya personil YAS dan perjalanan. Sumber daya teknis yang digunakan meliputi pedoman dan modul pelatihan tingkat nasional serta pengalaman kelembagaan YAS dalam mendukung pengembangan PTSP di kabupaten-kabupaten lain di Sulawesi Selatan. Sumber daya manusia yang digunakan adalah pemangku kepentingan lokal di Barru – pemerintah, sektor swasta dan CSO lainnya – dan personil YAS. Dampak dan Perubahan Ada tiga keluaran yang paling signiikan dari inisiatif ini:a. Berkurangnya jenis izin usaha yang diwajibkan oleh Pemerintah Kabupaten
Barru. Sebelum pendampingan, ada 129 jenis izin yang diwajibkan oleh Pemerintah Kabupaten Barru. Melalui pemetaan izin dan diskusi yang intensif dengan instansi teknis dan sektor swasta, sekarang hanya ada 30 jenis izin yang diwajibkan setelah pendampingan berkurang 77. Deregulasi yang signiikan telah memudahkan akses ke formalisasi usaha dan mengurangi peluang untuk melakukan korupsi.b. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan.
Saat ini 30 jenis izin usaha seluruhnya dapat diterbitkan oleh PTSP. Selain itu, waktu pengurusan menjadi jauh lebih singkat. Berdasarkan lima izin dasar 1 sebagai proksi, waktu resmi untuk memproses dan menerbitkan izin berkurang sebanyak 30, terutama karena PTSP dapat memproses berbagai izin secara serentak. Diperkirakan waktu aktual untuk memproses izin secara umum berkurang sebanyak 50. Hal ini terutama 1 Izin mendirikan bangunan IMB, izin gangguanlokasi HOSITU, tanda daftar industri TDI, surat izin usaha perdagangan SIUP, dan tanda daftar perusahaan TDP.Parts
» f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Pengantar f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Insentif Pilar Program KINERJA
» Inovasi Replikasi Pilar Program KINERJA
» Mitra Kerja KINERJA f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Pengembangan Iklim Usaha yang Baik
» Tata Kelola Program Kesehatan Dasar
» Tata Kelola Program Pendidikan
» Kompetensi petugas pemberi pelayanan, harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan,
» Peserta mengetahui hasil capaian pendampingan Program KINERJA.
» Latar Belakang f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Pemetaan Jenis Standar f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Hakekat Jenis Standar f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Hubungan antar Berbagai Jenis Standar
» Peranan Aktor Pemerintah dan Masyarakat
» Pendekatan Memaksimalkan Standar Kekayaan di Daerah
» Identiikasi desa dimana masih ada
» Membangun kesepahaman antar sektor
» Penyusunan surat keputusan kepala desa tentang kemitraan bidan dan dukun
» Penandatanganan MoU Pelaksanaan Program
» Komite Kesehatan Kecamatan dan Puskesmas
» Puskesmas Monitoring dan Evaluasi
» Dinas Kesehatan Monitoring dan Evaluasi
» Dampak terhadap Kualitas Pelayanan:
» Dampak terhadap Akses ke Pelayanan Kesehatan:
» Dampak terhadap Publik: Monitoring dan Evaluasi
» Pembelajaran yang dipetik dari Kemitraan Bidan dan Dukun:
» Tantangan yang dihadapi dan solusi
» Membentuk kelompok kerja reformasi perizinan.
» Lebih memahami masalah perizinan dengan mengetahui pandangan sektor swasta dan
» Memetakan izin dan mengembangkan rencana pengurangan izin.
» Membangun dukungan yang lebih luas untuk reformasi.
» Menerbitkan kerangka regulasi untuk reformasi perizinan.
» Meningkatkan kapasitas staf PTSP dan anggota tim teknis.
» Mempersiapkan infrastruktur isik. Monitoring dan Evaluasi
» Mempromosikan PTSP dan meningkatkan cakupan pelayanan.
» Pelaporan internal pemerintah. Monitoring dan Evaluasi
» Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat.
» Rapat rutin dengan asosiasi pengusaha.
» Berkurangnya jenis izin usaha yang diwajibkan oleh Pemerintah Kabupaten
» Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan.
» Meningkatnya tata kelola pelayanan perizinan.
» Meningkatnya jumlah izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Barru.
» Meningkatnya formalisasi usaha. Monitoring dan Evaluasi
» Menjangkau usaha kecil dan milik perempuan dengan lebih baik.
» Investasi baru yang signiikan.
» Komitmen yang kuat dari bupati perlu dioperasionalisasikan melalui manajemen
» Reformasi substansial akan menghadapi penolakan sehingga dibutuhkan pendekatan
» Bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil penting untuk mempercepat reformasi
» Persiapan f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Pengumpulan, veriikasi f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Pembentukan tim teknis Pelaksanaan Distribusi Guru Proporsional
» Sosialisasi pelaksanaan Peraturan Bupati dan Insentif
» Manfaat bagi Pemerintah Daerah:
» Manfaat bagi Guru: Monitoring dan Evaluasi
» Manfaat bagi Sekolah: Manfaat bagi Masyarakat dan Siswa:
» Hasil Pembelajaran dari segi non-teknis pelaksanaan Tantangan yang dihadapi
» Penyusunan Flowchart Diagram Alur
» Halaman, harus tertulis “halaman 3 dari
» Sumber. Tuliskan sumber atau rujukan yang
» Identiikasi dan Pengendalian, Format SOP
» Teknik Penulisan f341c857 c906 476d 8cc7 6bfd2865a624
» Sebagai forum untuk penyadaran dan pengorganisasian masyarakat
» Sebagai jaringan komunikasi dan kerja antar pihak yang berkepentingan
» Sebagai forum konsultasi, khususnya antara penyedia layanan dan pengguna layanan
» Tahap Persiapan Monitoring kepatuhan pelaksanaan SOP.
» Tahap Integrasi Monitoring kepatuhan pelaksanaan SOP.
» Pelatih memahami langkah-langkah strategis
Show more