Reformasi substansial akan menghadapi penolakan sehingga dibutuhkan pendekatan
179
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
b. Kelompok kerja mengadakan serangkaian diskusi dengan instansi teknis lokal yang
pada awalnya tidak mendukung pelaksanaan reformasi perizinan. Upaya yang dilakukan
akhirnya berhasil memenangkan orang-orang yang tadinya menolak.
c. Berdasarkan masukan dari kelompok kerja, Bupati Barru selalu menyatakan kepada publik
dalam berbagai kesempatan bahwa beliau ingin agar Pemerintah Kabupaten meningkatkan iklim
investasi dengan mengurangi jumlah izin yang diwajibkan dan dengan menambah wewenang
PTSP. d. Tim teknis PTSP – yang beranggotakan wakil-
wakil dari instansi teknis yang berwenang menilai dan mengabulkan permohonan izin –
dibentuk untuk memastikan agar permohonan izin teknis dinilai secara memadai.
e. Pemerintah Kabupaten mengambil inisiatif untuk mengikuti semangat, bukan perincian, peraturan
pusat dengan menerbitkan peraturan daerah sendiri.
Rekomendasi
Ada dua strategi utama untuk memastikan agar inisiatif ini berkelanjutan:
Pertama, penerbitan berbagai peraturan daerah memastikan bahwa inisiatif ini dilembagakan. Upaya
deregulasi perizinan – dengan mengurangi jenis izin yang diwajibkan – disahkan melalui Perda yang
disetujui oleh DPRD. Ini adalah peraturan tertinggi yang dapat dikeluarkan oleh Pemda dan diharapkan
akan dipertahankan meskipun terjadi pergantian kepala daerah. Penyerahan wewenang perizinan
kepada PTSP, meningkatnya kualitas pelayanan dan tata kelola PTSP juga disahkan melalui SK atau
Peraturan Kepala Daerah. Kedua, desain dan pelaksanaan proses reformasi
perizinan yang inklusif sangat mengandalkan keterlibatan organisasi sipil masyarakat, termasuk
asosiasi pengusaha, untuk mendapatkan umpan balik dan pendampingan di bidang-bidang prioritas.
Peranan aktif mereka dalam reformasi yang sedang berjalan ini diharapkan akan menciptakan kebutuhan
yang berkelanjutan dari masyarakat sipil terhadap pelayanan perizinan yang berkualitas dan tata kelola
yang sepatutnya. Beberapa aspek dari inisiatif ini direplikasi
oleh instansi teknis lain di Pemda Barru. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas
Tenaga Kerja juga mengembangkan SOP dan standar pelayanan dengan memanfaatkan
pengalaman PTSP. Selanjutnya, Pemda juga sedang merancang suatu unit pelayanan publik yang
terpadu Masiga Center, sehingga PTSP, Dinas Catatan Sipil dan Dinas Tenaga Kerja mempunyai
lokasi yang sama dan front-ofice yang terpadu
untuk memastikan agar kualitas pelayanan dan tata kelolanya sama-sama tinggi. Masiga Center akan
diluncurkan pada tahun 2014. Beberapa kabupaten yang lain di provinsi ini juga
telah mereplikasi inisiatif Barru. Kabupaten Soppeng dan Sinjai mempelajari PTSP Barru mengenai
180
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
caranya untuk mengurangi jenis izin, meningkatkan wewenang PTSP, memperbaiki kualitas pelayanan
dan memperkuat tata kelola PTSP. Selain itu, LSM mitra, YAS, juga membawa pengalaman ini
kepada dua kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan –Luwu Utara dan Pinrang. Di Luwu Utara, sebuah
rancangan surat keputusan bupati mengenai penyederhanaan perizinan disusun dan PTSP yang
baru– dengan kualitas pelayanan dan tata kelola PTSP Barru yang sama – dibentuk. Di Pinrang, YAS
berhasil memfasilitasi Pemda untuk mengurangi jenis izin dari 89 menjadi 27, semuanya diserahkan
kepada PTSP. YAS tetap bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan forum PTSP provinsi untuk
menerapkan pembelajaran yang diperoleh dari PTSP Barru.
Di tingkat nasional, Barru telah diakui sebagai kabupaten teladan oleh Kementerian Dalam Negeri
atas upaya reformasi perizinan dan rancangan buku panduanmanual yang disusunnya. Pada bulan
November 2013, Pemerintah Barru membagikan pengalamannya dalam menyederhanakan dan
memperbaiki tata kelola perizinan usaha dalam sebuah acara nasional di Jakarta di hadapan 20
kabupaten dari empat provinsi di Indonesia. Salah satu peserta, Kabupaten Tulungagung – yang
berada di Jawa Timur, yang biasanya dianggap “lebih maju” daripada Sulawesi Selatan – akan
mengunjungi Barru untuk belajar dari pengalaman Barru pada bulan Desember 2013.
Testimoni
Syamsir
Kepala Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal, Barru “Kita berupaya melakukan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas layanan dimana masyarakat
sudah mengetahui bahwa di KP3M pelayanannnya sudah pasti, transparan, ramah sehingga kecenderungan untuk melakukan perizinan di KP3M itu sudah mulai ada. Dengan adanya legalitas
usaha dalam bentuk SITU, SIUP, TDP maupun ijin lainnya, mereka dapat mengakses perbankan dan menambah modal untuk memperluas usahanya”.
Detail Kontak
Syamsir Kepala Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
Jl. H.A. Iskandar Unru No. 4, Barru, South Sulawesi 90751
Email kp3m_anchyyahoo.com