122
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
Perlu disadari bahwa SOP, SNP, SPP dan standar lain dapat mengatur juga peranan pihak Pemerintah,
selain dari aktor-aktor di daerah. Misalnya, SNP dapat mengatur peranan Pemerintah dalam
mengadakan ujian nasional, selain pihak daerah ujian nasional menyumbangkan 60, sedangkan
ujian daerah 40. Melihat jenis standar dan hubungannya, wajar jika
muncul pertanyaan mengapa muncul banyak jenis standar seperti yang diwajibkan atau ditawarkan
saat ini? Pertanyaan ini hanya dapat dijawab oleh Pemerintah, namun dapat diduga bahwa
masing-masing instansi sponsor melihat sesuatu yang berguna dalam paket yang disponsori.
Apabila Menteri Pendidikan Nasional mengemas sebagian NSPK menjadi “Standar Nasional
Pendidikan,” stakeholder dalam sektor ini akan manangkap maksud dan isinya dengan lebih
mudah. Selain itu, KemPAN akan beranggapan bahwa apabila sebagian aspek penyelenggaraan
pelayanan dibungkus menjadi SPP maka akan lebih mudahuntuk menjelaskan kepada masyarakat
tentang haknya atas pelayanan. Dapat dimengerti jika Kementerian Dalam Negeri
ingin menekankan bagian dari NSPK yang lebih mangarah pada cakupan, mutu, dan tata kelola
pelayanan dasar. Standar ini berbeda dari banyak standar lain yang dipayungi NSPKkarena diakui
bahwa perlu waktu untuk mencapai SPM secara sepenuhnya. Untuk sebagian besar NSPK, aspek
waktu kurang relevan; apabila obat “cold chain” tidak dipertahankan dalam kegiatan imunisasi, sebaiknya
imunisasi itu tidak dijalankan sama sekali. Hal ini berbeda dari SPM di mana diharapkan bahwa dalam
waktu beberapa tahun, misalnya, 95 dari suatu populasi terjangkau dengan pelayanan imunisasi.
Sayangnya, masing-masing kementerianlembaga nasional mengalami kesulitan melihat keseluruhan
standar secara utuh, dan ini berdampak bada aktor- aktor di daerah. Masing-masing punya alasan yang
kuat mengapa jenis standar tertentu perlu diberikan perhatian. Namun kapasitas aktor-aktor di daerah
untuk menerapkan semua jenis standar kurang diperhatikan.
Oleh karena beragam jenis standar sebenarnya sangat mirip atau merupakan sub-kategori dari
kategori standar yang lebih umum, penting sekali sosialisasi standar dilakukan secara koheren. Aktor
di daerah perlu mengetahui sifat dan asal standar dan secara persis prestasi apa yang diharapkan
dari aktor di daerah, serta ruang geraknya dalam penerapan standar.
5. Peranan Aktor Pemerintah dan Masyarakat
Perbandingan umum jenis standar Tabel 1 jelas memperlihatkan sifat masing-masing jenis cukup
berbeda, walaupun ada juga hubungan yang erat antar berbagai jenis. Mengingat perbedaan yang
dimaksudkan, jelas bahwa peranan aktor-aktor di
14
123
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
Tabel 1: Perbandingan Peranan Stakeholder dalam Penerapan Jenis Standar
NSPK SPM
SPP SOP
ISO
Badan Mekanisme
Internasional
Asosiasi profesi teknis
mempengaruhi sebagian dari
NSPK Konvensi
internasional MDGs
mempengaruhi fokus SPM
Pengalaman Service centres di
negara lain untuk “praktik baik”
Badan tertentu menentukan
standar e.g., ISQ, International
Baccalaureate ISO menentukan
standar; misalnya ISO-9001 tentang
mutu manajemen
Pemerintah Menentukan
NSPK, dalam Permen2;
mendukung penerapannya
Menentukan SPM, dalam Permen2
dan mendukung penerapannya
Menentukan kerangka
memanfaatkan SPP dan
mendukung penerapannya
Menentukan akreditasi atau
tunjuk badan yang memberikan
akreditasi Promosi
manfaat ISO dan mendukung
daerahUPTD mendapat
akreditasi ISO
Daerah Provinsi Gubernur
selaku Wakil Pemerintah
Menerapkan NSPK terkait
urusannya, dan mendukung
monitoring KabupatenKota
Menerapkan SPM terkait
urusannya sesuai sasaran menteri
prioritas daerah; mendukung
memonitor kabupatenkota
Mendukung organisasi yang
relevan untuk mengembangkan
dan menerapkan SPP
Mendukung organisasi yang
relevan untuk mengembangkan
dan menerapkan SOP
Mendukung organisasi
yang relevan untuk mengikuti
akreditasi ISO
Daerah Kabupaten Kota
Menerapkan NSPK yang terkait
urusannya Menerapkan SPM
terkait urusannya sesuai sasaran
Menteriprioritas daerah
Mendukung unit organisasi yang
relevan untuk mengembangkan
dan menerapkan SPP
Mendukung unit organisasi yang
relevan untuk mengembangkan
dan menerapkan SOP
Mendukung organisasi
yang relevan untuk mengikuti
akreditasi ISO
Penyelenggara Pelayanan
UPTD dan Non- pemerintah
Menerapkan aspek dari NSPK
yang relevan terhadap mandat
organisasi Menerapkan
aspek dari SPM yang relevan
terhadap mandat organisasi
Mengembangkan dan menerapkan
SPP sesuai jiwa UU 252009
Mengembangkan dan menerapkan
SOP sesuai misi, dan sesuai badan
akreditasi jika relevan
Menerapkan standarsistem
ISO, sesuai akreditasi
misalnya ISO- 9001-2008
berbagai tingkat pemerintahan dan masyarakat akan mencerminkan perbedaan ini. Tabel 2 di bawah
menunjukan secara padat peranan masing-masing aktor yang perlu aktif dalam pengembangan dan
penerapan berbagai jenis standar.
15
124
www.kinerja.or.id
Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar
NSPK SPM
SPP SOP
ISO
Masyarakat Setempat
Memonitor pemenuhan
NSPK; kritik menyumbangkan
rekomendasi kepada
penyelenggara dan Pemda
Mengikuti proses perencanaan
daerah berkaitan prioritas SPM
yang perlu dikejar; memonitor
pemenuhan SPM; kritik
menyumbangkan rekomendasi
kepada penyelenggara
dan Pemda Mengikuti proses
penentuan SPP mis.,
service charter; memonitor
pemenuhan SPP; kritik
menyumbangkan rekomendasi
kepada penyelenggara
dan Pemda Memonitor
pemenuhan standar yang telah
ada SPMSPP; memberikan
rekomendasi kepada
penyelenggara
Pihak yang Mengembang-
Kan Kapasitas
Mendorong, secara komersial
atau disubsidi oleh para donor
misalnya, upaya pemerintah dan
masyarakat madani untuk
mengembangkan danatau
menerapkan standar-standar
peningkan pelayanan
publik termasuk pelayanan dasar.
Pihak ini termasuk instansi
pemerintah di daerah misalnya
LAN regional, universitas, CSO
jaringan CSOs, dan proyek yang
didukung para donor.
16