Mempersiapkan infrastruktur isik. Monitoring dan Evaluasi

176 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar dihasilkan oleh peraturan-peraturan daerah yang diterbitkan, khususnya tentang penyerahan wewenang, SOP untuk menerbitkan izin dan peningkatan kapasitas staf PTSP dan anggota tim teknis PTSP. Survei kepuasan masyarakat memperkuat perbaikan ini, meningkat dari 77,3 pada tahun 2011 menjadi 82,0 setahun kemudian.

c. Meningkatnya tata kelola pelayanan perizinan.

Informasi yang jelas dan transparan tentang persyaratan dan prosedur untuk mengurus izin usaha maupun penerapan mekanisme penanganan pengaduan saluran yang ada meliputi telepon, pesan pendekSMS, kotak saran, secara pribadi dan email secara signiikan telah mengurangi peluang untuk melakukan korupsi. Peningkatan indeks kepuasan masyarakat yang disebutkan di atas mencerminkan hal ini. Survei tahun 2012 juga tidak menemukan pengaduan tentang biaya yang tidak relevan. Hal ini merupakan hasil dari diterbitkannya peraturan daerah tentang SOP penanganan pengaduan serta tunjangan tambahan untuk staf PTSP. Selain itu, perbaikan infrastruktur isik dan dorongan untuk berinteraksi dengan CSO, khususnya asosiasi pengusaha, telah menyumbang kepada pencapaian ini Deregulasi perizinan, meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan tata kelola PTSP serta sosialisasi yang lebih intensif kepada usaha mikro dan pengusaha miskin telah menghasilkan empat dampak yang terukur:

a. Meningkatnya jumlah izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Barru.

Sebelum pendampingan, Pemerintah Kabupaten Barru hanya menerbitkan 590 izin 2010 dan 997 izin 2011. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan tata kelola PTSP serta adanya upaya-upaya spesiik untuk menjangkau masyarakat miskin, usaha mikro dan milik perempuan misalnya melalui acara “perizinan massal” telah meningkatkan jumlah izin sebanyak 391 pada tahun 2012 menjadi 4.900 izin. Pada tahun 2013, karena tidak ada upaya spesiik untuk menjangkau usaha- usaha tersebut, jumlah izin yang dikeluarkan diperkirakan sekitar 3.100 izin.

b. Meningkatnya formalisasi usaha.

Pemerintah Kabupaten Barru memperkirakan bahwa tingkat formalisasi usaha hanya mencapai 26 dari 2.761 perusahaan pada tahun 2011, sebelum dilakukan pendampingan. Setelah pendampingan, tingkat formalisasi usaha meningkat menjadi 53 dari 3.068 perusahaan pada tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi 70 dari 3.221 perusahaan pada tahun 2013 per akhir November.

c. Menjangkau usaha kecil dan milik perempuan dengan lebih baik.

Acara “hari perizinan massal” yang memberikan izin secara gratis kepada usaha mikro telah