Insentif Pilar Program KINERJA

54 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar KINERJA akan meninjau dan menyempurnakan perangkat untuk melakukan replikasi terhadap inovasi dengan melibatkan lembaga-lembaga perantara guna mendukung pemerintah daerah dan masyarakat selama pelaksanaan program. Kabupatenkota mitra KINERJA akan memilih salah satu paket program replikasi dan menambahkannya pada tahun-tahun berikutnya sesuai dengan kebutuhan. Replikasi akan dimulai sejak awal program, kemungkinan besar dengan melakukan kompilasi praktik baik di salah satu sektor tertentu dan tinjauan terhadap realisasi proses adopsi dari satu pemerintah daerah ke pemerintah daerah lain agar tersedia waktu yang cukup untuk melakukan proses replikasi yang sebenarnya sampai berakhirnya program KINERJA. Kegiatan replikasi juga bisa dalam bentuk identiikasi forum-forum untuk melakukan diseminasi dan kunjungan lapangan antar pemerintah daerah.

3. Mitra Kerja KINERJA

Program KINERJA dikelola oleh sebuah konsorsium dibawah koordinasi RTI International yang beranggotakan: a. The Asia Foundation - Indonesia untuk fokus pengembangan ikim usaha yg baik. b. Universitas Gadjah Mada - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk fokus pembinaan pemerintah daerah dan diseminasi melalui universitas-universitas di daerah. c. Kemitraan untuk fokus peningkatan permintaan akan pelayanan publik yang lebih baik, hubungan antara reformasi nasional dan kabupatenkota, dan Indeks Pemerintah Daerah; serta d. Social Impact dan Lembaga Penelitian SMERU untuk fokus kerangka pemantauan dan evaluasi serta sistem pengukuran kinerja. KINERJA juga menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga perantara yang dapat menyediakan bantuan teknis dan memfasilitasi proses di berbagai kabupatenkota dan provinsi untuk tujuan memanfaatkan skala ekonomi serta mendorong replikasi.

4. Ruang Lingkup Program KINERJA

Ruang lingkup program KINERJA meliputi: 1 Pengembangan iklim usaha, 2 Tata kelola program pendidikan dasar, dan 3 Tata kelola program kesehatan dasar.

a. Pengembangan Iklim Usaha yang Baik

Meningkatkan iklim usaha yang baik BEE melalui perizinan usaha yang lebih baik agar usaha mikro, kecil dan menengah dapat berkembang merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat dan menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. 55 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar Pemerintah daerah yang memilih BEE sebagai salah satu prioritas mereka akan mendapatkan dukungan untuk menerapkan kerangka kerja seperti gambar di bawah ini. Dialog pemerintah- swasta public-private dialog atau PPD yang pertama akan diadakan untuk mengidentiikasi intervensi BEE yang sejalan dengan implementasi Indeks Tata Kelola Ekonomi EGI. Hasil EGI dan PPD pertama akan dibahas dalam PPD kedua untuk merumuskan rencana aksi BEE yang akan dilaksanakan kurang-lebih selama dua tahun. Pemerintah daerah akan membahas perbaikan pelayanan satu atap OSS untuk perizinan usaha dan melakukan kajian dan reformasi peraturan perundang- undangan. Kemajuan pelaksanaan rencana aksi BEE akan ditinjau setiap enam bulan dalam PPD di mana dalam kurun waktu tersebut dapat dilakukan penyesuaian dan memetik pelajaran yang bermanfaat.

b. Tata Kelola Program Kesehatan Dasar

Kesehatan Ibu dan Anak KIA dan Akses ke Pelayanan Kesehatan Dasar PKD merupakan prioritas utama pemerintah pusat dan daerah dalam mencapai Sasaran Pembangunan Milenium MDGs dan memenuhi Standar Pelayanan Minimum SPM terkait yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. KINERJA mendukung upaya-upaya pemerintah pusat untuk menyediakan akses ke pelayanan kesehatan dasar yang lebih berkualitas PKD. KINERJA memilih fokus Kesehatan Ibu dan Anak KIA berdasarkan identiikasi yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan antara lain dari pakar pembangunan, praktisi, mitra pemerintah dan perwakilan provinsi bahwa masalah kesehatan ibu dan anak adalah isu yang paling rentan. Meskipun dalam beberapa Kerangka Pelaksanaan Iklim Usaha yang Baik.