Inovasi Replikasi Pilar Program KINERJA

55 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar Pemerintah daerah yang memilih BEE sebagai salah satu prioritas mereka akan mendapatkan dukungan untuk menerapkan kerangka kerja seperti gambar di bawah ini. Dialog pemerintah- swasta public-private dialog atau PPD yang pertama akan diadakan untuk mengidentiikasi intervensi BEE yang sejalan dengan implementasi Indeks Tata Kelola Ekonomi EGI. Hasil EGI dan PPD pertama akan dibahas dalam PPD kedua untuk merumuskan rencana aksi BEE yang akan dilaksanakan kurang-lebih selama dua tahun. Pemerintah daerah akan membahas perbaikan pelayanan satu atap OSS untuk perizinan usaha dan melakukan kajian dan reformasi peraturan perundang- undangan. Kemajuan pelaksanaan rencana aksi BEE akan ditinjau setiap enam bulan dalam PPD di mana dalam kurun waktu tersebut dapat dilakukan penyesuaian dan memetik pelajaran yang bermanfaat.

b. Tata Kelola Program Kesehatan Dasar

Kesehatan Ibu dan Anak KIA dan Akses ke Pelayanan Kesehatan Dasar PKD merupakan prioritas utama pemerintah pusat dan daerah dalam mencapai Sasaran Pembangunan Milenium MDGs dan memenuhi Standar Pelayanan Minimum SPM terkait yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. KINERJA mendukung upaya-upaya pemerintah pusat untuk menyediakan akses ke pelayanan kesehatan dasar yang lebih berkualitas PKD. KINERJA memilih fokus Kesehatan Ibu dan Anak KIA berdasarkan identiikasi yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan antara lain dari pakar pembangunan, praktisi, mitra pemerintah dan perwakilan provinsi bahwa masalah kesehatan ibu dan anak adalah isu yang paling rentan. Meskipun dalam beberapa Kerangka Pelaksanaan Iklim Usaha yang Baik. 56 www.kinerja.or.id Modul Tata Kelola Pelayanan Publik Berbasis Standar tahun terakhir sektor kesehatan telah mengalami perbaikan namun penurunan angka kematian ibu dan anak masih terlalu lambat untuk mencapai MDGs pada tahun 2015. KINERJA mendorong para pelaku di pemerintah daerah untuk mencapai kinerja yang lebih baik dengan memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh reformasi yang telah dilaksanakan.Terutama untuk intervensi kesehatan, KINERJA memilih reformasi kebijakan yang berfokus pada pelaksanaan dan pengembangan pemberdayaan masyarakat di bidang KIA dan perbaikan pelayanan Puskesmas serta penguatan mekanisme umpan balik. KINERJA mendukung program-program nasional Kementerian Kesehatan berikut ini: • Promosi Inisiasi Menyusu Dini IMD dan ASI Eksklusif. Kedua program gabungan ini berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya air susu ibu. Program ini merupakan intervensi berbasis bukti yang efektif untuk mengurangi angka kematian bayi dan kasus-kasus diare. Program ini juga berupaya meningkatkan nutrisi ibu hamil dan menyusui. • Kesiapan Persalinan K1 - K4 pemeriksaan ibu hamilperawatan pasca melahirkan [PNC or KN kunjungan neonatal]. Program ini menggambarkan tahapan tindakan yang perlu diambil untuk menghadapi berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah persalinan. Program ini digabungkan dengan Program Kemitraan Bidan dan Dukun yang mempromosikan persalinan dengan fasilitas kesehatan yang tepat dan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat. Hanya bidan yang hendaknya menangani aspek-aspek klinis sedangkan dukun bayi memantau persiapan sebelum persalinan.

c. Tata Kelola Program Pendidikan

Akses ke pendidikan dasar menjadi prioritas utama pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka mencapai Sasaran Pembangunan Milenium MDGs dan memenuhi Standar Pelayanan Minimum SPM Pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dasar. Paket- paket sektor pendidikan mencakup penyebaran guru, anggaran pendidikan dan analisis biaya satuan, serta manajemen berbasis sekolah. Ketiga intervensi ini dipilih karena telah diakui oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan pemerintah daerah sebagai masalah penting dalam perbaikan pelayanan pendidikan dasar. KINERJA akan memanfaatkan model-model yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah dengan bantuan dari berbagai program penyediaan pelayanan publik yang didukung oleh mitra-mitra pembangunan sebelumnya terkait dengan proses perencanaan dan penganggaran partisipatif. Dukungan KINERJA akan berfokus pada penerapan model-model tersebut, terutama berkaitan dengan mekanisme