Definisi Pemanasan Global Hakikat Pemanasan Global

17 rumah kaca dalam atmosfer. Gas rumah kaca dihasilkan dari aktivitas manusia yang memanfaatkan bahan bakar fosil, siklus karbon dari peternakan, dan siklus nitrogen dari pertanian.

c. Dampak Pemanasan Global

Menurut Sutradharma Tj. Sudarman, et al 2011 : 19, global warming telah memicu berbagai perubahan kondisi bumi, yaitu: a. Pencairan es di daerah kutub dan gletser . Menurut laporan data iklim dari NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration, telah terjadi beberapa kali peristiwa pecahnya lapisan-lapisan es di kutub utara, salah satunya adalah Beting Es Wilkins Antartika yang pada tanggal 8 Maret dan 30 Mei 2008 runtuh dan mengambang permanen dengan luas 414 km² karena di kawasan tersebut sejak 50 tahun terakhir mengalami peningkatan suhu rata-rata 2,5 derajat celcius. b. Pencairan gletser Selain pencairan lapisan es, global warming juga mengakibatkan pencairan lapisan gletser. Gletser adalah lapisan es yang berada di puncak gunung dan sebagai mata air bagi penduduk dataran tinggi. Gletser-gletser di puncak pegunungan berbagai penjuru dunia telah mengalami pencairan berdasarkan data citra satelit, diantaranya lapisan gletser di Greenland, Selandia Baru, Pegunungan Himalaya dan Gunung Jayawijaya. 18 c. Pelepasan gas-gas beracun Pencairan beting es dapat meningkatkan pelepasan gas-gas beracun, salah satunya metana. Gas metana selain meningkatkan pemanasan global juga berbahaya terhadap makhluk hidup. Gas metana beku yang terpendam di bawah lapisan es berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba. Orjan Gustafsson Universitas Stockholm mengemukakan bahwa telah terjadi pelepasan gas metana dari dasar laut daerah Arktik untuk pertama kalinya. d. Perubahan iklim Perubahan iklim yang terjadi di Indonesia adalah naiknya suhu rata-rata tahunan. Menurut Rachmat Witoelar, sejak 1998 temperatur rata- rata terpanas naik 1° Celcius, yaitu menjadi 26, 5° Celcius. Gejala perubahan iklim lain di Indonesia yaitu bertambahnya musim kemarau dan berkurangnya musim penghujan. e. Naiknya permukaan laut Dalam kurun waktu 2005-2007, sedikitnya 26 pulau kecil di Indonesia telah tenggelam, diantaranya ada di wilayah Aceh yaitu Sinjai, Pulau Karang Linon Besar dan Karang Linon Kecil f. Peningkatan gelombang panas Sejak 1950, jumlah gelombang panas di dunia telah meningkat. Salah satu yang terparah pada tahun 2003, gelombang panas yang melanda Eropa mengakibatkan total 70.000 korban jiwa di seluruh Eropa. 19 g. Naiknya persentase badai Indonesia berada di garis khatulistiwa, jadi tidak secara langsung merasakan dampak badai ebrskala besar. Badai terjadi di daerah sekitar Atlantik utara, dan menurut data IPCC 2007, sejak tahun 1995 telah terjadi peningkatan frekuensi badai tropis sebesar 40 dari tahun-tahun sebelumnya. h. Munculnya wabah penyakit menular Wabah yang merebak beberapa tahun kebelakang diantaranya adalah Malaria, Chikungunya, DBD, Flu Burung, penyakit lidah biru, encephalitis, lyme disease,visceral leishmaniasis. Penyakit tersebut menyebar melalui vector yaitu nyamuk, burung dan serangga lain yang sering bermigrasi ke daerah yang memiliki suhu hangat untuk berkembang biak. i. Peningkatan gempa bumi Tom Chalko dalam publikasinya berjudul NU Journal of Discovery 2008, aktivitas gempa bumi meningkat lima kali lipat sejak 20 tahun terakhir. Bumi menyerap energi panas matahari lebih banyak daripada yang dipantulkan kembali, sehingga panas yang terakumulasi dalam interior planet bumi mengakibatkan aktivitas tektonik dan vulkanik. Menurut Daniel Murdiyarso 2005: 19, meskipun tanda-tanda perubahan iklim yang terjadi terlihat kecil, namun dampaknya akan terlihat buruk jika kemampuan adaptasi ekosistem yang rendah dalam menghadapi perubahan suhu bumi. Perubahan suhu akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Daerah dengan curah hujan sedikit akan semakin kering, dan