Karakteristik Remaja Kajian Tentang Remaja

43 adalah suatu tugas yang timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan seorang individu. Apabila tugas tersebut berhasil diselesaikan akan membawa kepada kebahagiaan dan keberhasilan penyelesaian tugas – tugas selanjutnya, sedangkan kegagalan-kegagalan akan membawa ketidakbahagiaan dalam diri individu, misalnya berupa celaan dari masyarakat, dan atau kesulitan menghadapi tugas-tugas selanjutnya. Selanjutnya, Robert Havighurst Sarlito Wirawan Sarwono, 2005: 40 mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut: a. Menerima kondisi fisik dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif. b. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang mana pun. c. Menerima peran jenis kelamn masing-masing laki-laki maupun perempuan. d. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya. e. Mempersiapkan karir ekonomi. f. Mempersiapakn perkawinan dan kehidupan berkeluarga. g. Mempersiapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab. h. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah laku. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan mengenai tugas-tugas perkembangan remaja yaitu berkaitan dengan persiapan-persiapannya menjelang masa dewasa meliputi penerimaan diri secara fisik, sosial, dan ekonomi; mulai menerima tanggung jawab; dan 44 mengembangkan ketrampilan-keterampilan, seperti pengambilan keputusan decision making dan penyelesaian masalah – masalahnya problem solving secara positif sebagi bekal mempersiapkan diri untuk memasuki masa selanjutnya. Selain itu, remaja juga memiliki tugas untuk mengembangkan kecerdasan emosional, perilaku sosial yang bertanggung jawab. Peran mendasar yang paling dibutuhkann remaja untuk menciptakan kesadaran lingkungan yaitu tercapainya sistem nilai dan etika sebagai pola tingkah laku, dimana dengan sistem nilai yang terbentuk, remaja dapat mempertimbangkan tingkah lakunya.

C. Hakikat Pembuatan Media Kolase

1. Pembuatan Media Kolase sebagai Teknik Ekspresif

Menurut Atkins Williams 2007:1, teknik ekspresif adalah perpaduan antara seni dan psikologi. Teknik ekspresif adalah pendekatan interdisipliner, integratif dan berbasis seni yang dapat dihadirkan dalam bimbingan dan konseling. Teknik ekspresif adalah teknik yang melibatkan pengalaman artistik dalam layanannya. Dalam teknik ekspresif ini, digunakan perpaduan antara simbol, perumpamaan, storytelling, ritual, musik, drama, puisi, gerakan, atau seni visual untuk membentuk pengalaman, membantu individu dalam berekspresi, mengekspresikan pengalaman reflektif serta untuk memperluas pemahaman. Menurut Buchalter, 2009: 9, konselor harus menyesuaikan teknik yang akan digunakan dengan tujuan yang akan dicapai sehingga tidak semua teknik seni dapat digunakan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan