37
b. Menganggap bahwa hanya rusaknya lapisan ozon sebagai
penyebab utama pemanasan global. c.
Menganggap bahwa kondisi lingkungan belum kritis, sehingga perilaku ramah lingkungan belum terlalu penting.
d. Menganggap hanya penanaman hutan kembali sebagai solusi utama
mengatasi rusaknya lapisan ozon, e.
Merasa bahwa bukti pemanasan global yang cukup serius belum
ada, sampai suatu saat ada kejadian yang berbahaya, f.
Tidak merasakan dampak serius dari pemanasan global, g.
Enggan untuk merubah perilaku yang tidak ramah lingkungan. h.
Menganggap bahwa pemanasan global dan perubahan iklim tidak dapat diatasi oleh manusia,
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang tidak peduli akan lingkungan diantaranya adalah acuh dengan adanya
pemanasan global sebagai masalah lingkungan, menganggap masalah
lingkungan belum serius, menganggap tingkah laku manusia tidak ada pengaruhnya dengan pemanasan global yang terjadi
,
menganggap hanya usaha mengembalikan stabilitas lingkungan untuk mengatasi permasalahan
lingkungan yang terjadi, menganggap perilaku ramah lingkugnan belum terlalu diperlukan dan
menganggap hanya butuh sedikit perubahan untuk menangani lingkungan khususnya pemanasan global
38
6. Upaya
Peningkatan Kesadaran
Lingkungan Menghadapi
Pemanasan Global
Colvin Burque et al. Negi, et al, 2010 : 224 mengembangkan model SOAP Self and Other Awareness Project, dimana dalam model
layanan tersebut menekankan pada pengembangan eksplorasi diri siswa yang didalamnya termasuk aktivitas kelompok besar atau kelompok kecil,
pemutaran video, tugas pembuatan makalah serta kegiatan evaluasi diri. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan kejadian-kejadian yang ada di
lingkungan, sehingga aktivitas yang terjadi dengan sendirinya akan memberikan nilai pembelajaran kepada siswa, contohnya fenomena
global warming
yang relatif baru di kalangan siswa. Model tersebut sangat berpotensial untuk meningkatkan kesadaran lingkungan siswa.
Gidron and Hochberg 2003 : 317 mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kesadaran pada anak siswa, diawali dengan memberikan
pengetahuan tentang permasalahan yang akan diangkat, sebagai contoh masalah pencemaran lingkungan. Pembimbing memberikan pengetahuan
yang difokuskan pada pengaruh pencemaran lingkungan pada kehidupan masa depan. Setelah siswa memperoleh pengetahuan, kemudian hal
selanjutnya adalah membangkitkan peran siswa dalam melakukan konservasi lingkungan untuk mengurangi dampak
global warming
di masa yang akan datang. Dengan proses yang terjadi didalamnya, keterkaitan akan
individu dan masalah yang terjadi akan membangkitkan kesadaran lingkungan pada diri siswa.
39
Dari kajian diatas, upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan menghadapi pemanasan global dapat dilakukan dengan cara
terlebih dahulu memberikan pengetahuan tentang masalah
global warming
untuk membangkitkan pengetahuan siswa. Hal yang selanjutnya adalah membangkitkan peran siswa terkait masalah lingkungan tersebut. Dalam
prosesnya, diperlukan sebuah aktivitas yang dapat melibatkan siswa terlibat aktif dengan berimajinasi, melihat fenomena lingkungan yang merupakan
dampak dan penyebab
global warming
, merancang desain konservasi lingkungan sendiri dan terutama melibatkan siswa dengan
learning by doing
yang salah satunya adalah dengan membuat media kolase.
B. Kajian Tentang Remaja
1. Karakteristik Remaja
Hurlock 1998: 206 menyebutkan istilah adolesence atau remaja berasal dari kata latin adolescere kata benda: adolescentia yang berarti
remaja yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Mönks, Knoers, Haditono 2006: 260 berpendapat masa remaja ditunjukkan
dengan sifat-sifat masa transisi karena remaja belum memperoleh status orang dewasa atau tidak lagi memiliki status kanak-kanak.
Organisasi kesehatan sedunia atau WHO World Health Organization pada tahun 1974 Sarlito Wirawan Sarwono, 2005:9
mendefinisikan remaja secara konseptual. Definisi tersebut berbunyi : Remaja adalah suatu masa ketika:
a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual,