51
kemudian dibandingkan kedalam kehidupan nyata untuk menghasilkan solusi dari isu yang diangkat.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahap pembuatan media kolase terbagi menjadi 4 kegiatan pokok, yaitu
pembukaan sesi, kreasi karya kolase, analisa estetis, dan penutupan sesi sebagai pemaknaan dari kegiatan.
5. Manfaat Pembuatan Media Kolase
Buchalter 2009 : 11, menjelaskan bahwa kolase sebagai teknik ekspresif memiliki banyak manfaat dan tujuan, beberapa diantaranya adalah
mengekspresikan perasaan, kepedulian, harapan, konflik dan isu, cara bersosialisasi, penyelesaian masalah dan meningkatkan cara berpikir dan
reasoning skill.
Menurut Davies 2005 : 1, membuat seni menempel sehingga menghasilkan sebuah dekorasi bermanfaat untuk menumbuhkan pemikiran
kreatif dan kepuasan secara pribadi. Dengan menghasilkan hasil karya yang indah terutama dari barang-barang sisa, dapat meningkatkan nilai kegunaan
barang dan juga sesuai dengan prinsip ramah lingkungan yaitu 3R
reduce, reuse, recycle.
Ditambahkan oleh Buchalter 2009:107, beberapa manfaat dari kolase
adalah : a.
Dengan dinamika komunikasi yang terjadi dalam kelompok, mendorong siswa menumbuhkan pengetahuan, pemahaman dan
kesadaran diri siswa.
52
b. Dengan tugas yang diberikan, siswa dapat mengeksplorasi
kegunaan dari rasa bertanggung jawab serta kepuasan dengan hidup.
c. Dengan aturan dan prosedur yang diberlakukan dalam tugas, dapat
meningkatkan
self-esteem
siswa, d.
Dengan dihadapkan pada masalah yang menjadi topik, siswa dapat mengeksplorasi sendiri cara-cara untuk mengatasi masalah serta
mencoba metode baru untuk mencapai tujuan. e.
Dengan melakukan refleksi terhadap pengalaman masa lalu, dapat meningkatkan kesadaran diri tentang pencapaian dan kemampuan
diri. f.
Dengan interaksi dalam kelompok tugas, siswa dapat menambah kemampuan komunikasi dan keterbukaannya untuk saling berbagi.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kolase sebagai teknik ekspresif memiliki manfaat untuk meningkatkan kesadaran
diri dan membawa
positive feelings
pada siswa, meningkatkan kemampuan abstrak, meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah, meningkatkan
kemampuan interpersonal, dan sesuai dengan prinsip 3R yaitu menambah kegunaan barang-barang sisa.
D. Peran Bimbingan Konseling Dalam Memobilisasi Kesadaran
Lingkungan Remaja Menghadapi Pemanasan Global
Menurut Winkel 1997: 69, tujuan dari bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang agar mampu
53
menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas, mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan
secara bijaksana serta mengambil beraneka ragam tindakan penyesuaian diri secara memadai. Bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas pada masalah
aktual yang terjadi pada saat itu, tapi juga terhadap potensi masalah yang akan dialami sehingga potensi diri individu dapat berkembang. Peningkatan
kesadaran lingkungan menghadapi pemanasan global dapat ditanamkan sedini mungkin dalam pendidikan di sekolah, dimana tujuan utama dari
pendidikan itu sendiri adalah mempersiapkan individu untuk kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan,
bimbingan dan konseling memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik agar dapat menyesuaikan diri khususnya dengan lingkungan
Mcright Dunlap 2008: 500 memberikan legitimasi secara teoritis tentang pemanasan global yang muncul sebagai permasalahan di
dunia. Salah satu usaha yang paling realistis adalah meningkatkan kesadaran publik untuk lebih memperhatikan lingkungan yaitu dengan memperbaiki
gaya hidup manusia. Remaja sebagai agen perubahan memerlukan sebuah pembelajaran untuk mengembangkan gaya hidup ramah lingkungan sebagai
salah satu bentuk kesadaran lingkungannya. Peran bimbingan dan konseling sendiri dalam memobilisasi
kesadaran lingkungan remaja belum terlihat di Indonesia, namun sudah diterapkan di negara-negara wilayah Afrika. Negara-negara wilayah Afrika
adalah daerah yang dianggap lebih dahulu merasakan dampak pemanasan global. Uganda dapat dijadikan sebuah contoh sebuah negara yang telah