Penutupan Sesi Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembuatan Media Kolase

54 memasukan kajian tentang pemanasan global dan perubahan iklim dalam kurikulum bimbingan dan konselingnya. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, kurikulum bimbingan dan konseling menganggap tema pemanasan global harus memiliki perhatian yang sama dengan masalah perdamaian, HAM, gender, kebebasan dan demokrasi UMECS Uganda, 2010. Sejalan dengan visi pendidikan karakter yaitu membantu siswa menuju pribadi yang terpuji, pendidikan lingkungan memiliki tempat didalamnya. Akhmad Sudrajat 2011 mengungkapkan 18 nilai dalam pendidikan karakter, yaitu 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cintatanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabat dan komunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, 18 tanggung jawab. Dijelaskan kembali oleh Agus Akhmadi 2011: 2 bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Melalui penjelasan diatas didapat keterangan bahwa pendidikan untuk membantu siswa membentuk kesadaran lingkungan adalah sebuah peran yang perlu direalisasikan dalam pendidikan. Bimbingan dan konseling sendiri memiliki peranan dalam pendidikan karakter ini. Menurut ERIC Resource Center Muhammad Nur Wangid, 2010: 180 jika pendidikan karakter diselenggarakan di sekolah, 55 maka konselor akan menjadi pioneer dan sekaligus koordinator dalam program tersebut. Guru bimbingan konseling atau konselor tinggal bertugas untuk menyesuaikan tema lingkungan yang diangkat kedalam program bimbingan untuk direalisasikan kelak. Menurut Sudrajat Darmiyati Zuchdi, et al, 2011: 149 dalam pelaksanaan program sekolah yang berbasis karakter terpuji diperlukan sebuah tim yang bertugas mengawal pelaksanaan program tersebut. Tim tersebut terdiri dari unsur pimpinan sekolah, bimbingan dan konseling, guru bidang studi dan orang tua siswa. Tim ini bertugas dari tahap penentuan batas-batas karakter yang dibudayakan, perencanaan program dan evaluasi program secara periodic. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, bimbingan dan konseling dalam memobilisasi kesadaran lingkungan remaja menghadapi pemanasan global adalah membantu remaja secara informatif dan juga menyesuaikan kerangka kerjanya dengan isu-isu lingkungan khususnya tentang pemanasan global yang kemudian direalisasikan secara berkesinambungan untuk menciptakan remaja yang memiliki kesadaran lingkungan.

E. Kerangka Berpikir

Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Patuk, belum disampaikan materi tentang pemanasan global . Sebagai catatan, sekolah tersebut adalah sekolah berwawasan lingkungan, namun program tersebut hanya berjalan secara incidental , sehingga menjadikan siswa kurang begitu berperan pada usaha pelestarian lingkungan. Secara khusus, layanan