Pembukaan Sesi Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembuatan Media Kolase
53
menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas, mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan
secara bijaksana serta mengambil beraneka ragam tindakan penyesuaian diri secara memadai. Bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas pada masalah
aktual yang terjadi pada saat itu, tapi juga terhadap potensi masalah yang akan dialami sehingga potensi diri individu dapat berkembang. Peningkatan
kesadaran lingkungan menghadapi pemanasan global dapat ditanamkan sedini mungkin dalam pendidikan di sekolah, dimana tujuan utama dari
pendidikan itu sendiri adalah mempersiapkan individu untuk kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan,
bimbingan dan konseling memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik agar dapat menyesuaikan diri khususnya dengan lingkungan
Mcright Dunlap 2008: 500 memberikan legitimasi secara teoritis tentang pemanasan global yang muncul sebagai permasalahan di
dunia. Salah satu usaha yang paling realistis adalah meningkatkan kesadaran publik untuk lebih memperhatikan lingkungan yaitu dengan memperbaiki
gaya hidup manusia. Remaja sebagai agen perubahan memerlukan sebuah pembelajaran untuk mengembangkan gaya hidup ramah lingkungan sebagai
salah satu bentuk kesadaran lingkungannya. Peran bimbingan dan konseling sendiri dalam memobilisasi
kesadaran lingkungan remaja belum terlihat di Indonesia, namun sudah diterapkan di negara-negara wilayah Afrika. Negara-negara wilayah Afrika
adalah daerah yang dianggap lebih dahulu merasakan dampak pemanasan global. Uganda dapat dijadikan sebuah contoh sebuah negara yang telah
54
memasukan kajian tentang pemanasan global dan perubahan iklim dalam kurikulum bimbingan dan konselingnya. Pada jenjang Sekolah Menengah
Pertama, kurikulum bimbingan dan konseling menganggap tema pemanasan global harus memiliki perhatian yang sama dengan masalah perdamaian,
HAM, gender, kebebasan dan demokrasi UMECS Uganda, 2010. Sejalan dengan visi pendidikan karakter yaitu membantu siswa
menuju pribadi yang terpuji, pendidikan lingkungan memiliki tempat didalamnya. Akhmad Sudrajat 2011 mengungkapkan 18 nilai dalam
pendidikan karakter, yaitu 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu,
10 semangat kebangsaan, 11 cintatanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabat dan komunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca,
16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, 18 tanggung jawab. Dijelaskan kembali oleh Agus Akhmadi 2011: 2 bahwa
pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan. Melalui penjelasan diatas didapat keterangan bahwa pendidikan untuk membantu siswa membentuk kesadaran lingkungan adalah sebuah
peran yang perlu direalisasikan dalam pendidikan. Bimbingan dan konseling sendiri memiliki peranan dalam
pendidikan karakter ini. Menurut ERIC Resource Center Muhammad Nur Wangid, 2010: 180 jika pendidikan karakter diselenggarakan di sekolah,