46
dekoratif sehingga memberikan ruang kepada siswa untuk berekspresi dan berefleksi dengan pengalaman yang didapat.
2. Tujuan Pembuatan Media Kolase
Menurut Atkins Williams 2007: 11, kolase sebagai teknik ekspresif menghadirkan proses yang tepat untuk belajar dan mengenali diri
sendiri sebagai manusia yang terus tumbuh. Praktek yang dilaksanakan bertujuan
untuk memberikan
pelatihan agar
individu mampu
mengembangkan kesadaran dan dasar pemahaman. Praktek pembuatan media kolase juga bertujuan untuk mendorong siswa melakukan refleksi,
membuka pikiran, perasaan dan penjiwaan yang merupakan aspek dari penerimaan dan kesadaran.
Menurut Buchatler 2009: 11, salah satu tujuan membuat karya kolase adalah untuk membentuk komunikasi yang kreatif, mengekspresikan
perasaan, kepedulian, harapan, konflik dan isu-isunya, sosialisasi, penyelesaian masalah serta meningkatkan kemampuan berpikir dan
reasoning skill.
Dari sekian tujuan yang ada, tidak berarti satu bentuk seni dapat mencapai tujuan itu semua, namun penggunaan seni harus disesuaikan
dengan masalah atau kebutuhan individu. Sedangkan menurut Barber 2011: 14, dengan memberikan
keleluasaan kepada individu untuk berekspresi sehingga individu menjadi seorang creator kolase, secara tidak langsung individu akan menampakkan
ide-ide dan pemikirannya. Kemudian, dengan kreativitas, pengertian dan pengalaman yang terbentuk maka akan terbentuk pula kesadaran diri serta
47
mendorong individu untuk membentuk pengertian yang lebih baik dengan lingkungan yang dia kendalikan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, pembuatan media kolase secara praktis dapat memberikan keleluasaan
individu untuk berekspresi sehingga dengan aktivitasnya itu dapat meningkatkan kesadaran diri dan lingkungan, membantu meningkatkan
kemampuan berpikir dan
reasoning skill,
kemampuan komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
3. Jenis Media Kolase
Menurut Buchalter 2009 : 101, penyajian media kolase didasarkan pada bahan-bahan yang dipakai. Menurut bahan-bahan yang
dipakai, kolase digolongkan kedalam kolase terstruktur dan kolase tak terstruktur. Kolase terstruktur adalah kolase yang menggunakan satu jenis
bahan yang ditempel pada objek seperti foto, kertas, manik-manik, kain perca, busa ataupun barang hiasan lain , contohnya adalah kolase majalah
dengan susunan foto wajah emosional yang membentuk makna, ataupun susunan kertas yang membentuk sebuah bunga.
Contoh kolase terstruktur 3
dimensi
48
Contoh kolase terstruktur 2
dimensi
Gambar 1. Contoh Kolase Terstruktur
Sedangkan kolase tak terstruktur menurut Buchalter 2009: 101 adalah kolase yang menggunakan lebih dari satu macam bahan yang
ditempel, seperti kain wool, manik-manik, atau hiasan lain sehingga lebih dapat merepresentasikan
inner feelings.
Contoh kolase tidak terstruktur adalah hiasan 2 dimensi yang menggunakan hiasan dari kertas, plastik dan
manik-manik yang ditempelkan pada objek.
Contoh kolase tak terstruktur 3 dimensi