Pembuatan Media Kolase sebagai Teknik Ekspresif

48 Contoh kolase terstruktur 2 dimensi Gambar 1. Contoh Kolase Terstruktur Sedangkan kolase tak terstruktur menurut Buchalter 2009: 101 adalah kolase yang menggunakan lebih dari satu macam bahan yang ditempel, seperti kain wool, manik-manik, atau hiasan lain sehingga lebih dapat merepresentasikan inner feelings. Contoh kolase tidak terstruktur adalah hiasan 2 dimensi yang menggunakan hiasan dari kertas, plastik dan manik-manik yang ditempelkan pada objek. Contoh kolase tak terstruktur 3 dimensi 49 Contoh kolase tak terstruktur 2 dimensi Gambar 2. Contoh Kolase Tak Terstruktur Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan jenis kolase ada 2 yaitu kolase tersturktur dan kolase tidak terstruktur yang pada dasarnya adalah homogenitas bahan yang ditempelkan pada objek.

4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembuatan Media Kolase

Knill, Levine Levine, 2006: 94 menyebutkan inti dari pelaksanaan teknik ekspresif sebagai “architecture of session” yang terdiri dari 3 tahap, yaitu latihan, art-making dan supervisi. Semua tahapan memiliki tujuan yang khusus, namun terdapat kesinambungan dari ketiga tahap tersebut. Pelaksanaan metode pembuatan media kolase untuk meningkatkan kesadaran lingkungan menghadapi pemanasan global dibagi kedalam 4 tahap, yaitu :

a. Pembukaan Sesi

Tahap pembukaan bertujuan untuk “mental stretching” sebagai tahap transisi ke dalam sesi inti Buchalter, 2009: 12. Siswa didorong untuk menghubungkan diri dengan kehidupan nyata terkait dengan topik yang 50 diangkat melalui eksplorasi diri. Sesi pemanasan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan peregangan dengan langsung membuat karya sangat sederhana atau dengan cara lain seperti diskusi dalam kelompok. Pada tahap ini juga dilaksanakan eksplorasi artistik, yaitu bimbingan mengenai proses kreasi seni untuk mendukung proses pembuatan kolase pada tahap selanjutnya.

b. Kreasi karya kolase

Tahap ini dinamakan sebagai “the heart of the session” Knill, Levine Levine, 2006 : 96. Sebagai inti dari kegiatan, kreasi karya kolase menuntut pengembangan sensitivitas, dan pencarian kepuasan. Kreasi karya seni dapat memunculkan pengalaman alternatif yang masih imajiner tentang dunia.

c. Analisa estetis

Analisa estetis bertujuan untuk mengenali dan menyerap makna dari karya. Proses pengenalan makna “imajiner” dari karya ini diperlukan sebagai perbandingan realitas yang akan dibahas dalam tahap penutupan sesi. Pada tahap ini, makna dari karya yang dihasilkan diangkat kedalam diskusi kelompok siswa.

d. Penutupan Sesi

Tahap akhir ini bertujuan sebagai supervisi dari semua seluruh tahapan. Pengalaman yang didapat dari kreasi karya seni kemudian siswa angkat kedalam kehidupan nyata melalui bantuan pembimbing. Knill, Levine Levine 2006: 96 menyebutkan bahwa tahap akhir ini sebagai langkah “memanen” esensi pengalaman yang didapat dari kreasi karya seni