44
mengembangkan ketrampilan-keterampilan, seperti pengambilan keputusan
decision making
dan penyelesaian masalah – masalahnya
problem solving
secara positif sebagi bekal mempersiapkan diri untuk memasuki masa selanjutnya. Selain itu, remaja juga memiliki tugas untuk
mengembangkan kecerdasan emosional, perilaku sosial yang bertanggung jawab. Peran mendasar yang paling dibutuhkann remaja untuk menciptakan
kesadaran lingkungan yaitu tercapainya sistem nilai dan etika sebagai pola tingkah laku, dimana dengan sistem nilai yang terbentuk, remaja dapat
mempertimbangkan tingkah lakunya.
C. Hakikat Pembuatan Media Kolase
1. Pembuatan Media Kolase sebagai Teknik Ekspresif
Menurut Atkins Williams 2007:1, teknik ekspresif adalah perpaduan antara seni dan psikologi. Teknik ekspresif
adalah pendekatan interdisipliner, integratif dan berbasis seni yang dapat dihadirkan dalam
bimbingan dan konseling. Teknik ekspresif adalah teknik yang melibatkan pengalaman artistik dalam layanannya. Dalam teknik ekspresif ini,
digunakan perpaduan antara simbol, perumpamaan,
storytelling,
ritual, musik, drama, puisi, gerakan, atau seni visual untuk membentuk
pengalaman, membantu individu dalam berekspresi, mengekspresikan pengalaman reflektif serta untuk memperluas pemahaman.
Menurut Buchalter, 2009: 9, konselor harus menyesuaikan teknik yang akan digunakan dengan tujuan yang akan dicapai sehingga tidak semua
teknik seni dapat digunakan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
45
kesadaran lingkungan harus digunakan teknik yang mampu membangkitkan pengalaman reflektif terhadap lingkungan dengan melibatkan unsur-unsur
lingkungan. Teknik ekspresif yang melibatkan pengalaman refleksi lingkungan salah satunya adalah pembuatan media kolase
.
Menurut Buchalter 2009: 109, kolase adalah karya seni berupa
susunan benda-benda yang ditempelkan ke dalam bidang datar. Kolase memberikan ruang kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya dengan
menggunakan perantara barang-barang yang didapat dari alam sekitar. Menurut Davies 2005: 1, kolase adalah kumpulan dari kertas atau
benda lain yang ditempelkan ke dalam sebuah latar untuk menciptakan tampilan yang bermakna dan komposisi dekoratif. Kolase dapat dibuat oleh
siapa saja tanpa mementingkan keahlian khusus. Kolase dibuat dengan bahan pokok kertas dan cat warna, namun dapat ditambahkan kain kain sisa,
busa atau kapas sebagai tambahan, sedangakan latar yang digunakan dapat berupa papan dua dimensi ataupun benda tiga dimensi. Berbagai contoh
benda hasil kolase adalah kertas hadiah atau kertas ucapan selamat, buku hias, pamflet binding, kotak hias, ornamen hias, kalung, anting-anting hias
dan benda-benda 3 dimensi seperti botol hias,celengan, dan lain lain. Tujuan dari kolase adalah untuk meningkatkan nilai guna dari barang-barang sisa
sehingga dapat meningkatkan sikap ramah lingkungan. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan
media kolase adalah sebuah teknik ekspresif dengan teknis menempelkan benda pada sebuah latar yang akan menghasilkan tampilan bermakna dan
46
dekoratif sehingga memberikan ruang kepada siswa untuk berekspresi dan berefleksi dengan pengalaman yang didapat.
2. Tujuan Pembuatan Media Kolase
Menurut Atkins Williams 2007: 11, kolase sebagai teknik ekspresif menghadirkan proses yang tepat untuk belajar dan mengenali diri
sendiri sebagai manusia yang terus tumbuh. Praktek yang dilaksanakan bertujuan
untuk memberikan
pelatihan agar
individu mampu
mengembangkan kesadaran dan dasar pemahaman. Praktek pembuatan media kolase juga bertujuan untuk mendorong siswa melakukan refleksi,
membuka pikiran, perasaan dan penjiwaan yang merupakan aspek dari penerimaan dan kesadaran.
Menurut Buchatler 2009: 11, salah satu tujuan membuat karya kolase adalah untuk membentuk komunikasi yang kreatif, mengekspresikan
perasaan, kepedulian, harapan, konflik dan isu-isunya, sosialisasi, penyelesaian masalah serta meningkatkan kemampuan berpikir dan
reasoning skill.
Dari sekian tujuan yang ada, tidak berarti satu bentuk seni dapat mencapai tujuan itu semua, namun penggunaan seni harus disesuaikan
dengan masalah atau kebutuhan individu. Sedangkan menurut Barber 2011: 14, dengan memberikan
keleluasaan kepada individu untuk berekspresi sehingga individu menjadi seorang creator kolase, secara tidak langsung individu akan menampakkan
ide-ide dan pemikirannya. Kemudian, dengan kreativitas, pengertian dan pengalaman yang terbentuk maka akan terbentuk pula kesadaran diri serta