BAGIAN NO.
AKTIVITAS DERAJAT KEDEKATAN
1 2
3 4
5 6
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 BAGIAN PRODUKSI
7 BAGIAN PENERIMAAN BAHAN
BAGIAN PENGEPAKAN GUDANG BAHAN PENGEPAKAN
BAGIAN PENGIRIMAN PRODUK PENUMPUKAN LIMBAH
BENGKEL POWER HOUSE
WC KAMAR MANDI KARYAWAN POLIKLINIK
PARKIR UMUM POS JAGA
BAGIAN PENGENDALIAN MUTU
KANTIN GUDANG PRODUK
MUSHOLATEMPAT IBADAH PRODUCTION
PRODUCTION SERVICE
GENERAL SERVICE
PHYSICAL PLANT SERVICE
PERSONAL SERVICE
20 19
18 17
16 15
14 13
12 11
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
1,2,3,5 A
1,2,3,5 A
1,2 I
I 1,2,3
A 1,2,5,6
A 9,12
X 9,13
U 1
I 9,11,13
U 1,2,3,5,6
A 1
I 12
U 1
I 1,2
I 1,2
I 8,9,12
U 1,2
I
7 I
7 I
7 E
5 I
- O
9 U
5,7 I
3,5 E
3,5 E
5 I
9 U
8,9 U
- O
5,7 I
5 I
I 7
I 7
I 9
U 2,5
I 5
I U
U -
O 8,9,11
U 5
I 5,6
I O
O 5
I 9,11
U 2,5
I 5
I 8,9,11
U 9,11
X 5,6
I 8,9,11
U 5
I 1
I 9,12
U 9
U 1
I 1
I 1,2
I 1,2
I 8,9,12
U 8,9,12
U 1
I 8,9,12
U 8,9,11
U 1,2,3,4,5
A -
O 7
I 7
I 8,9
U 7
I 7
I -
O 7
I U
E
8,9 U
8,9 U
1,2 I
1,2 E
1,2,3,4,5,6 A
8,9,12 9,12
U 9,12
U 1,2,3,5
A 1,2
I 7
I 8,9,11
U 7
I 8,9
U 9
U 7
I 7
I 7
I 7
I 7
I 8,9
U 7
A
5 I
5 E
O 8,9,11
U X
6 I
U U
I 7
I 7
I 7
I 8,9,11
U 5,6
I O
I I
- O
8,9,11 U
- O
8,9,11 U
8,9,11 U
8,9,11 U
8,9,11 U
U -
O -
O 5
I 5
E 7
I 7
I U
9,11 U
7 7
I E
E I
5 I
9,10 U
5 I
7 I
7 I
5 I
5 I
7 I
7 I
7 I
7 I
- O
7 E
3 E
X 8,9
U 2
I 7
I 2,5
I 2
I 8,9
U 9
U 5
E I
8,9 U
9 U
8,9 U
5 I
9 U
7 I
7 I
9 U
5 I
5 I
5 I
5 I
3,5 E
5 I
7 I
- O
8,9 X
8,9 X
8,9 U
7 I
9 U
9,11 U
- O
- O
7 I
- O
8,9 U
X
PARKIR KARYAWAN
1,3 4
3,5 9
9 7
3,5 8,9,11
7 3,5
- -
9 9,11
9 7
7 7
- 9,11
- 9,11
8,9,11
21 22
GUDANG PERALATAN
21 22
5,6 I
5,6 E
5,6 5
5 I
X 8,9,10
U U
9 9,10
8,9 7
I 7
I 7
I 7
7 21
22
GUDANG BBM KANTOR
KAMAR GANTI PAKAIAN GUDANG BAHAN BAKU
I E
I I
I I
O U
I X
I U
X U
I O
O X
I I
I I
I I
I I
I U
U E
E E
5 5,6
6 6
2 2,5
- 9,12
5 8,9
5,6 9
8,9,12 8,9,10
5,6 -
- 9,12
7 7
7 7
7 7
7 9,11
5,6 I
Gambar 3.4. Activity Relationship Chart
3.6. Prinsip-prinsip Dasar dalam Tata Letak
Sritomo Wignjosoebroto 2003 menyatakan pentingnya rancang fasilitas bagi operasi dalam suatu perusahaan tidak dapat disangkal. Harus diketahui bahwa
aliran barang biasanya merupakan tulang punggung fasilitas produksi dan harus dirancang dengan cermat serta tidak boleh dibiarkan menjadi pola yang
membingungkan bagai benang kusut. Berdasarkan aspek dasar, tujuan dan keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan dalam tata letak pabrik yang
terencanakan dengan baik, maka bisa disimpulkan enam tujuan dasar dalam tata letak pabrik, yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi
proses produksi. 2. Perpindahan jarak yang seminimal mungkin.
3. Aliran kerja berlangsung secara lancar melalui pabrik. 4. Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
5. Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya. 6.
Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel. Tujuan-tujuan tersebut juga dinyatakan sebagai prinsip dasar dari proses
perencanaan tata letak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prinsip integrasi secara total
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit
operasi besar. 2.
Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal Hampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa
gerakan perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke
operasi yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara mencoba
menerapkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi yang sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Prinsip aliran dari suatu proses kerja
Prinsip ini merupakan kelengkapan dari jarak perpindahan bahan yang telah disebutkan
sebelumnya. Dengan
prinsip ini
diusahakan untuk
menghindarinya adanya gerakan balik back-tracking, gerakan memotong cross-movement, kemacetan congestion dan sedapat mungkin material
bergerak terus tanpa ada interupsi. Perlu diingat bahwa aliran proses yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam lintasan garis lurus. Banyak layout
pabrik yang baik menggunakan bentuk aliran bahan secara zig-zag ataupun melingkar. Ide dasar dari prinsip aliran kerja ini adalah aliran konstan dengan
minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan. 4.
Prinsip pemanfaatan ruangan Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan
ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin dan peralatan penunjang proses produksi lainnya. Mereka ini memiliki dimensi
tiga yaitu, aspek volume cubic space dan tidak hanya sekedar aspek luas floor space.
5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Kepuasan kerja bagi seseorang adalah sangat besar artinya. Hal ini bisa dikatakan sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat
suasana kerja yang menyenangkan dan memuaskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan yang akan bisa diperoleh. Paling tidak hal ini akan
memberikan moral kerja yang lebih baik dan mengurangi ongkos produksi. Selanjutnya masalah keselamatan kerja adalah juga merupakan faktor utama
Universitas Sumatera Utara
yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila akhirnya justru memahayakan
keselamatan orang yang bekerja didalamnya. 6.
Prinsip Fleksibilitas Prinsip ini sangat berarti dalam abad dimana riset ilmiah, komunikasi, dan
transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia industri harus ikut berpacu untuk mengimbanginya. Kondisi tersebut
menyebabkan beberapa
perubahan terjadi
pada disain
produk, peralatan produksi, waktu pengiriman barang dan sebagainya yang akhirnya
juga membawa akibat kearah pengaturan kembali layout yang telah ada. Untuk ini kondisi ekonomi akan bisa dicapai apabila tata letak yang ada
direncanakan cukup fleksibel untuk diadakan penyesuaianpengaturan kembali relayout dan suatu layout baru dapat dibuat dengan cepat dan
murah.
3.7. Jenis Tata Letak dan Dasar Pemilihannya