5.2.7. Proses Penyusunan Fungsi Keanggotaan untuk Bobot Variabel
Hal yang dilakukan selanjutnya yaitu penentuan fungsi keanggotaan untuk bobot variabel. Fungsi keanggotaan ini juga diperlukan pada proses decision
making logic. Pada proses penyusunan fungsi keanggotaan ini juga menggunakan metode langsung dengan satu ahli direct method with one expert yaitu dengan
penentuan fungsi-fungsi yang representatif, yang terlebih dahulu menentukan himpunan semestanya yaitu [0 0,292]. Fungsi-fungsi pada bobot variabel ini yaitu:
Sangat Rendah : -
∞, 0 , 0,073 Rendah
: 0, 0,073 , 0,146 Sedang
: 0,073 , 0,146 , 0,219 Tinggi
: 0,146 , 0,219 , 0,292 Sangat Tinggi
: 0,219 , 0,292, ∞
Rendah Sangat
Rendah Sedang
Tinggi Sangat
Tinggi
0,073 0,146
0,219 0,292
1
Gambar 5.10. Fungsi Keanggotaan Bobot Variabel
Setelah diperoleh fungsi keanggotaannya, lalu dilakukan pengkonversian bobot dari masing-masing variabel pada data AHP kepada variabel linguistik sesuai
dengan fungsi keanggotaan sebelumnya. Contoh perhitungan pada aliran bahan yang memiliki bobot AHP 0,2326 berada pada posisi tinggi dengan derajat
Universitas Sumatera Utara
keanggotaan µ 0,78 sesuai grafik fungsi keanggotaan pada Gambar 5.10 sebelumnya. Untuk hasil konversi dapat dianalisis pada Tabel 5.24 berikut.
Tabel 5.24. Hasil Konversi Bobot Variabel ke dalam Bentuk Variabel Linguistik
Variabel Bobot AHP
Hasil Konversi Variabel Linguistik
µ
Aliran Bahan 0,2326
Tinggi 0,78
Aliran Informasi 0,2617
Tinggi 0,34
Aliran Peralatan 0,2323
Sedang 0,05
Aliran Tenaga Kerja 0,2735
Sangat Tinggi 1
Sumber: Pengolahan Data
5.2.8. Penyusunan Rating Tingkat Kedekatan Antar Departemen
Pada tahap ini nilai rating kedekatan ditentukan dengan proses deffuzification interface. Untuk variabel linguistik yang digunakan disesuaikan
dengan variabel pada ARC konvensional yaitu: 1.
A = mutlak berdekatan 2.
E = sangat penting berdekatan 3.
I = penting berdekatan 4.
O = tidak jadi soal 5.
U = tidak perlu berdekatan 6.
X = sangat tidak perlu berdekatan
5.2.9. Penyusunan Aturan IF-THEN