Rendah : 0,903,1806
Sedang : 903,1806,2709
Tinggi : 1806,2709,3612
Sangat Tinggi : 2709, 3612,
∞
Rendah Sangat
Rendah Sedang
Tinggi Sangat
Tinggi
903 1806
2709 3612
1
Gambar 5.5. Fungsi Keanggotaan Variabel Aliran Tenaga Kerja
5.2.6. Konversi Nilai Variabel ke dalam Variabel Linguistik
Hal ini dilakukan setelah mendapatkan nilai masing-masing nilai variabel, yaitu melakukan pengkonversian masing-masing nilai variabel ke dalam
variabel linguistik dengan nilai derajat keanggotaan masing-masing variabel µ. Hasil konversi ini akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan decision
making logic.
5.2.6.1. Konversi Nilai Variabel Aliran Bahan ke dalam Variabel Linguistik
Untuk pengkonversian nilai masing-masing departemen pada variabel ini berdasarkan nilai pada bilangan Fuzzy Triangular TFN sebelumnya. Contoh
konversi dari timbangan ke gudang bahan baku bernilai sangat rendah karena frekuensi bernilai 64 nilai ini dilihat pada Tabel 5.3 berada pada daerah sangat
Universitas Sumatera Utara
rendah SR karena memiliki derajat keanggotaan µ = 0,29 pada grafik fungsi keanggotaan aliran bahan pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Grafik Linear Turun dari Fungsi Keanggotaan Aliran Bahan
Berikut ini cara perhitungan derajat keanggotaan aliran bahan antara departemen timbangan dengan gudang bahan baku, dengan melihat grafik
sebelumnya pada Gambar 5.2, dimana frekuensi perpindahan aliran bahan antara departemen timbangan dengan gudang bahan baku bernilai 64 yang didapat dilihat
pada Tabel 5.3 sebelumnya, sehingga nilai 64 ini dikategorikan berada antara interval 0
– 90 pada grafik fungsi keanggotaan aliran bahan pada Gambar 5.2 sebelumnya. Dengan grafik ini digunakan fungsi linear turun untuk mendapatkan
derajat keanggotaan, dengan rumus sebagai berikut.
dimana, a = 0
b = 90 x = 64
µx =
− −
= 0,29 90
Universitas Sumatera Utara
Setelah diperoleh hasilnya, nilai 0,29 ini dikategorikan dalam daerah sangat rendah SR, dimana hal ini dapat dilihat dari grafik yang digunakan
sebelumnya pada Gambar 5.2, interval yang digunakan antara 0 – 90 adalah daerah
sangat rendah. Hasil dari pengkonversian derajat keanggotaan aliran bahan ditampilkan
pada Tabel 5.20 berikut.
Tabel 5.20. Fungsi Keanggotaan Aliran Bahan
Ke
T im
b an
g an
Gu d
an g
B ah
an B
ak u
Pro d
u k
si
Pen er
im aa
n d
an Pen
g ir
im an
Gu d
an g
Pr o
d u
k
Pen u
m p
u k
an Pro
d u
k C
ac at
Kam ar
Ma n
d i
Kan to
r
R u
an g
an Dir
ek tu
r
T em
p at
Par k
ir Po
s Jag
a P
o w
er Ho u
se
Dari
Timbangan SR
0,2 9
Gudang Bahan Baku
ST 1
Produksi ST
0,31 SR
0,7 3
Penerimaan dan Pengiriman
Gudang Produk Penumpukan
Produk Cacat Kamar Mandi
Kantor Ruangan
Direktur Tempat Parkir
Pos Jaga Power House
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.6.2. Konversi Nilai Variabel Aliran Informasi ke dalam Variabel Linguistik
Untuk pengkonversian nilai masing-masing departemen pada variabel ini berdasarkan nilai pada bilangan Fuzzy Triangular TFN sebelumnya. Contoh
konversi dari timbangan ke penerimaan dan pengiriman bernilai tinggi karena frekuensi 128 berada pada daerah tinggi T karena memiliki derajat keanggotaan
µ = 0,63 pada grafik fungsi keanggotaan aliran bahan pada Gambar 5.7.
Gambar 5.7. Grafik Linear Turun dari Fungsi Keanggotaan Aliran Informasi
Berikut ini cara perhitungan derajat keanggotaan aliran informasi antara departemen timbangan dengan bagian penerimaan dan pengiriman, dengan melihat
grafik sebelumnya pada Gambar 5.3, dimana frekuensi perpindahan aliran bahan antara departemen timbangan dengan bagian penerimaan dan pengiriman bernilai
128 yang didapat dilihat pada Tabel 5.5 sebelumnya, sehingga nilai 128 ini dikategorikan berada antara interval 114
– 152 pada grafik fungsi keanggotaan 152
114
Universitas Sumatera Utara
aliran informasi pada Gambar 5.3 sebelumnya. Dengan grafik ini digunakan fungsi linear turun untuk mendapatkan derajat keanggotaan, dengan rumus sebagai
berikut.
a = 114 b = 152
x = 128 µx =
− −
= 0,63 Setelah diperoleh hasilnya, nilai 0,63 ini dikategorikan dalam daerah
tinggi T, dimana hal ini dapat dilihat dari grafik yang digunakan sebelumnya pada Gambar 5.3, interval yang digunakan antara 114
– 152 adalah daerah tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari pengkonversian derajat keanggotaan aliran informasi ditampilkan pada Tabel 5.21 berikut.
Tabel 5.21. Fungsi Keanggotaan Aliran Informasi
Ke
T im
b an
g an
Gu d
an g
B ah
an B
ak u
Pro d
u k
si
Pen er
im aa
n d
an Pen
g ir
im an
Gu d
an g
Pr o
d u
k
Pen u
m p
u k
an Pro
d u
k C
ac at
Kam ar
Ma n
d i
Kan to
r
R u
an g
an Dir
ek tu
r
T em
p at
Par k
ir Po
s Jag
a P
o w
er Ho u
se
Dari
Timbangan T
0,63 Gudang Bahan
Baku Produksi
ST 1
SR 0,45
Penerimaan dan Pengiriman
R 0,21
SR 0,61
Gudang Produk Penumpukan
Produk Cacat SR
0,58 Kamar Mandi
Kantor SR
0,89 R
0,97 Ruangan Direktur
Tempat Parkir Pos Jaga
Power House Sumber: Pengolahan Data
Ket : ST: Sangat Tinggi T: Tinggi S: Sedang
R: Rendah SR:
Sangat Rendah
Universitas Sumatera Utara
5.2.6.3. Konversi Nilai Variabel Aliran Peralatan ke dalam Variabel Linguistik
Untuk pengkonversian nilai masing-masing departemen pada variabel ini berdasarkan nilai pada bilangan Fuzzy Triangular TFN sebelumnya. Contoh
konversi dari timbangan ke gudang bahan baku bernilai sangat rendah karena frekuensi 58 berada pada daerah sangat rendah SR karena memiliki derajat
keanggotaan µ = 0,23 pada grafik fungsi keanggotaan aliran bahan pada Gambar 5.8.
Gambar 5.8. Grafik Linear Turun dari Fungsi Keanggotaan Aliran Peralatan
Berikut ini cara perhitungan derajat keanggotaan aliran peralatan antara departemen timbangan dengan gudang bahan baku, dengan melihat grafik
sebelumnya pada Gambar 5.4, dimana frekuensi perpindahan aliran bahan antara departemen timbangan dengan gudang bahan baku bernilai 58 yang didapat dilihat
pada Tabel 5.6 sebelumnya, sehingga nilai 58 ini dikategorikan berada antara interval 0
– 75 pada grafik fungsi keanggotaan aliran peralatan pada Gambar 5.4 75
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya. Dengan grafik ini digunakan fungsi linear turun untuk mendapatkan derajat keanggotaan, dengan rumus sebagai berikut.
a = 0 b = 75
x = 58 µx =
− −
= 0,23 Setelah diperoleh hasilnya, nilai 0,23 ini dikategorikan dalam daerah
sangat rendah SR, dimana hal ini dapat dilihat dari grafik yang digunakan sebelumnya pada Gambar 5.4, interval yang digunakan antara 0
– 75 adalah daerah sangat rendah.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari pengkonversian derajat keanggotaan aliran peralatan ditampilkan pada Tabel 5.22 berikut.
Tabel 5.22. Fungsi Keanggotaan Aliran Peralatan
Ke
T im
b an
g an
Gu d
an g
B ah
an B
ak u
Pro d
u k
si
Pen er
im aa
n d
an Pen
g ir
im an
Gu d
an g
Pr o
d u
k
Pen u
m p
u k
an Pro
d u
k C
ac at
Kam ar
Ma n
d i
Kan to
r
R u
an g
an Dir
ek tu
r
T em
p at
Par k
ir Po
s Jag
a P
o w
er Ho u
se
Dari
Timbangan
SR 0,23
Gudang Bahan Baku
ST 1
Produksi
T 0,37
SR 0,83
Penerimaan dan Pengiriman
Gudang Produk Penumpukan Produk
Cacat Kamar Mandi
Kantor Ruangan Direktur
Tempat Parkir Pos Jaga
Power House Sumber: Pengolahan Data
Ket : ST: Sangat Tinggi T: Tinggi S: Sedang
R: Rendah SR:
Sangat Rendah
Universitas Sumatera Utara
5.2.6.4. Konversi Nilai Variabel Aliran Tenaga Kerja ke dalam Variabel Linguistik
Untuk pengkonversian nilai masing-masing departemen pada variabel ini berdasarkan nilai pada bilangan Fuzzy Triangular TFN sebelumnya. Contoh
konversi dari timbangan ke gudang bahan baku bernilai sangat rendah karena frekuensi 510 berada pada daerah sangat rendah SR karena memiliki derajat
keanggotaan µ = 0,44 pada grafik fungsi keanggotaan aliran bahan pada Gambar 5.9.
Gambar 5.9. Grafik Linear Turun dari Fungsi Keanggotaan Aliran Tenaga Kerja
Berikut ini cara perhitungan derajat keanggotaan aliran tenaga kerja antara departemen timbangan dengan gudang bahan baku, dengan melihat grafik
sebelumnya pada Gambar 5.5, dimana frekuensi perpindahan aliran bahan antara departemen timbangan dengan gudang bahan baku bernilai 510 yang didapat dilihat
pada Tabel 5.7 sebelumnya, sehingga nilai 510 ini dikategorikan berada antara interval 0
– 903 pada grafik fungsi keanggotaan aliran tenaga kerja pada Gambar 903
Universitas Sumatera Utara
5.5 sebelumnya. Dengan grafik ini digunakan fungsi linear turun untuk mendapatkan derajat keanggotaan, dengan rumus sebagai berikut.
a = 0 b = 903
x = 510 µx =
− −
= 0,44
Setelah diperoleh hasilnya, nilai 0,44 ini dikategorikan dalam daerah sangat rendah SR, dimana hal ini dapat dilihat dari grafik yang digunakan
sebelumnya pada Gambar 5.5, interval yang digunakan antara 0 – 903 adalah daerah
sangat rendah.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari pengkonversian derajat keanggotaan aliran tenaga kerja ditampilkan pada Tabel 5.23 berikut.
Tabel 5.23. Fungsi Keanggotaan Aliran Tenaga Kerja
Ke
T im
b an
g an
Gu d
an g
B ah
an B
ak u
Pro d
u k
si
Pen er
im aa
n d
an Pen
g ir
im an
Gu d
an g
Pr o
d u
k
Pen u
m p
u k
an Pro
d u
k C
ac at
Kam ar
Ma n
d i
Kan to
r
R u
an g
an Dir
ek tu
r
T em
p at
Par k
ir Po
s Jag
a P
o w
er Ho u
se
Dari
Timbangan SR
0,44 SR
0,43
Gudang Bahan Baku ST
1 R
0,84 SR
0,87
Produksi R
0,03 SR
0,69 SR
0,60 SR
0,99 Penerimaan dan
Pengiriman SR
0,76 Gudang Produk
Penumpukan Produk Cacat
Kamar Mandi Kantor
SR 0,85
Ruangan Direktur Tempat Parkir
Pos Jaga Power House
Sumber: Pengolahan Data
Ket : ST: Sangat Tinggi T: Tinggi S: Sedang
R: Rendah SR:
Sangat Rendah
Universitas Sumatera Utara
5.2.7. Proses Penyusunan Fungsi Keanggotaan untuk Bobot Variabel