Cuek dengan Kanker Upaya Pengobatan Kanker Serviks

124 buang air kecil, bahkan beliau mengalami pendarahan. Dan setelah seminggu berlalu pendarahan, ibu Asmah dan Bapak Muklis melakukan hubungan suamiistri tetapi ibu Asmah mengeluh sakit pada liang senggama sehingga bapak Muklis tidak memaksakan untuk meneruskan. Setelah selesai berhubungan suamiistri, vagina ibu Asmah mengelurkan darah dan bahkan kejadian tersebut sampai satu minggu. Sehingga membuat kekhawatiran terhadap keluarga ibu Asmah. Karena sudah demkian sampai pendarahan, ibu Asmah harus memeriksakan dirinya ke rumah sakit karena pendarahan yang terjadi sudah di luar dari kendali ibu smah dan keluarga. Dan karena itu suami ibu Asmah meminta bahwa perlu dilakukan pemeriksaan di rumah sakit. karena sebelumnya keluhan ibu Asmah tidak diperduliksan oleh suaminya, sehingga ada rasa menyesal pada suaminya sehingga meminta istrinya untuk pergi ke rumah sakit.

d. Cuek dengan Kanker

Ketika sudah terkena kanker serviks, ibu Jamilah terlihat sangat cuek dengan keadaannya.Bahkan yang mencari pengobatan untuk beliau adalah anaknya yaitu ibu Aida karena ibu Jamilah tidak pernah menyukai pengobatan modern dan harus dirawat di rumah sakit.Pengobatan yang dipilih oleh ibu Jamilah adalah pengobatan tradisional yang berada di daerah kawasan tebing tinggi, dimana yang menyarankan untuk pergi ke daerah itu adalah rekan-rekan dari ibu Jamilah di kawasan Kodam tersebut. Ibu Jamilah sangat ingin pergi ke sana tetapi saran dari anak-anak ibu Jamilah adalah mengikuti pengobatan di rumah sakit dan mengikuti program penyembuhan. Universitas Sumatera Utara 125 Sakit kanker serviks yang dialami oleh ibu Jamilah membuat anak- anaknya kwahatir dengan keadaan ibunya, tetapi ibunya sangat sulit untuk bekerja sama dengan mencari pengobatan yang akan dilakukan anak-anaknya. Anak- anaknya kebanyakan berada di luar dari sumatera yang berkeinginan untuk merawat ibu Jamilah di kota mereka masing-masing, tetapi ibu Jamilah menolak semua penawaran anak-anaknya dan memilih untuk dirawat di medan yaitu di rumah lamanya yaitu peninggalan alm suaminya. Ibu Aida ditanggungjawabioleh saudaranya yang lain untuk menjaga ibu mereka karena mereka tidak bisa pulang karena tuntutan pekerjaan dan juga anak-anak mereka yang sudah bersekolah sehingga semua usaha untuk mencari penyembuhan untuk ibu Jamilah berada di tangan ibu Aida. Ibu Aida menanyakan kepada kerabat-kerabatnya yang lain dan semua menawarkan untuk ke rumah sakit, sedangkan keinginan ibu Jamilah adalah ke Tebing Tinggi yaitu pengobatan dengan pemberian obat-obatan herbal. Terjadi pertentangan dalam pemilihan pengobatan, tetapi ibu Jamilah terpaksa mengikuti anak-anaknya karena beliau berpendapat bahwa anak-anaknya sudah lebih pintar dibanding dirinya.

e. Keluarga dan langganan adalah sumber informasi