Pendapat Pasien tentang pengobatan Sulasmi

81 suami adalah pekerjaan terkahir yang dilakukan setiap harinya. Masakan yang dimasak oleh ibu rumah tangga adalah masakan yang sederhana, dimana tersedia nasi, lauk dan sayur sudah cukup. “Asal bisa makan aja uda sukur nak, ada nasi, ikan, sayur uda jago itu. Kalo tiap hari makan rajin sehatnya itu. Mana tau-tau darimana kanker itu, jarangnya makan-makan misop di rumah, cerita ibu Asmah.” Jawaban dari ibu Asmah merupakan jawaban spontan bahwa makan adalah hal terpenting tetapi dalam soal vitamin untuk makanan tersebut adalah nnomor terakhir. Makan rajin dan kenyang dapat melakukan pekerjaan sehari-hari baik itu di sawah atau di rumah. Dan mereka tidak menyadari dengan segala pekerjaan yang mereka jalani tiap harinya membuat mereka sakit kanker serviks. Ibu Sulasmi, ibu Asmah mengakui bahwa ketika mereka menstruasi mereka menggunakan lapisan yaitu dari kain-kain tidak menggunakan pembalut yang diperjual-belikan di warung atau supermarket dengan alasan karena tidak nyaman menggunakan pembalut sehingga memilih untuk memakai kain-kain saja. Beda dengan ketiga informan yang lain yaitu menggunakan pembalut biasa yang dijual. Sedangkan ibu Jamilah pada saat menderita kanker serviks sudah mengalami menopause, tetapi sebelum menopause beliau menggunakan pembalut biasa karena disarankan oleh anak-anaknya yang sudang berumah tangga.

4.2 Pendapat Pasien tentang pengobatan

a. Sulasmi

Pengobatan tradisional yang diikuti tidak berhasil menurut Sundari, yang membuat ibunya semakin kurus tiap harinya. Sehingga memutuskan untuk Universitas Sumatera Utara 82 mencoba pengobatan di rumah sakit yaitu bermula di RS Tebing dan dirujuk ke RSUP H. Adam Malik. Setelah berada di rumah sakit, beliau belum mendapat pemeriksaan karena harus mengisi data dan juga menyelesaikan masalah pembayaran yang akan dilakukan selama pengobatan. Ibu Sulasmi adalah pasien yang menggunakan kartu BPJS sehingga semua biaya pengobatan di rumah sakit adalah gratis. Tetapi anaknya harus memastikan ke kantor BPJS yang ada di rumah sakit sehingga rumah sakit memberikan gratis pengobatan untuk ibunya. Banyak berkas yang harus diselesaikan oleh Sundari agar ibunya diperiksa dan dirawat di rumah sakit. setelah satu jam mengurus semua administrasi, ibu Sulasmi mendapat ruangan di Ruang Rindu B no II2 dan belum mendapat perawatan atau pemeriksaan. Besoknya ibu Sulasmi mendapat pemeriksaan dari dokter dan meminta perawat untuk memberikan infus. “ibu diopname dulu ya,isi tenaga dulu untuk tindakan selanjutnya, kita gambar dulu penyakitnya baru kita obati,, “kata ibu sulasmi saat menceritakan hasil pemeriksaan dari dokter”,,dokternya cerita sama sri aja semuanya,,tanya aja sama srik dek..lanjutnya,,” Ibu Sulasmi sudah terkena kanker serviks stadium IIB dan kemungkinan akan cepat berkembang apabila tidak ditangani. Dan setelah scanning untuk penyakit, tindakan yang akan dilakukan adalah operasi pengangkatan kanker karena ditakutkan akan menyebar ke seluruh sel-sel lainnya. Dan ibu Sulasmi juga harus menjalankan kemoterapi selama 23 kali dan harus mendapat sumbangan darah saat melakukan operasi, karena kemungkinan akan kehilangan banyak darah saat terjadi operasi. Dan setelah satu bulan berada di rumah sakit, ibu Sulasmi akan melaksanakan operasi pengangkatan serviks dan harus melaksanakan puasa. Universitas Sumatera Utara 83 Tindakan yang dilakukan rumah sakit terhadap serviks ibu Sulasmi adalah tindakan yang benar pada saat ini karena ketakutan jika tidak segera melaksanakan operasi, sel kanker akan berkembang dengan cepat. Kemoterapi adalah adalah pengobatan yang akan dilakukan oleh ibu Sulasmi setelah operasi untuk mematikan sel-sel kanker yang akan tumbuh pasca operasi. Tetapi setelah satu bulan dirawat di rumah sakit dan akhirnya dioperasi, ibu Sulasmi mengalami berat badan yang sangat drastis. Dan ibu Sulasmi harus mengikuti kemoterapi secara rutin dan jangan sampai melewatkannya. Ibu Sulasmi hanya mengikuti apapun demi kesembuhan penyakitnya, dan mengikuti apapun perkataan dokter dan juga anaknya, Sundari. Saat melaksanakan kemoterapi, ibu Sulasmi sangat drop dan kehilangan berat badan dan juga nafsu makan. Efek dari kemoterapi adalah mual dan muntah karena masuknya cairan kimia yang akan mematikan sel kanker yang masih tersisa dan akan tumbuh di tubuhnya yang menggunakan obat keras beracunkimia untuk merusak atau membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat. Kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker. Dan karena mengalami kemoterapi yang sudah berlangsung 5 kali, ibu Sulasmi mengalami gugur rambut dan memutuskan untuk membotak rambutnya karena rambutnya ysang sudah menipis. Kemoterapi akan dilakukan sampai 23 kali dan setelah menyelesaikannya, ibu Sulasmi bisa pulang dan kembali ke rumah tetapi harus rajin check-up ke rumah sakit dan bila perlu mengikuti rawat jalan dengan rajin. Buah yang selalu disuruh dokter untuk dikonsumsi adalah buat Bit yang mana dapat mengobati kanker dan dicampur Universitas Sumatera Utara 84 dengan terong belanda. Makanan yang terdapat pengawet ada baiknya dihindari sampai keadaan pulih.

b. Junariah