Tanggapan Terhadap Kanker Serviks Ibu Sulasmi menolak kanker serviks Berjuang untuk selamat

70 berjualan. Jus yang sering diminum oleh ibu Sri adalah jus terong belanda, timun dan jeruk, dimana ibu Sri tidak menyadari bahwasanya timun adalah makanan yang dapat memicu keputihan. Hal tersebut yang memebuat keputihan yang dialami oleh ibu Sri tidak berkurang tetapi semakin bertambah. Keputihan yang sudah berlebihan bahkan berbau membuat ibu Sri bukanlah memeriksakan ke dokter tetapi beliau menggunakan alat pembersih kewanitaan yang dijual di supermarket, teradang ibu Sri membeli daun sirih ketika ia sedang berbelanja ke pasar dan mencoba untuk merebus daun sirih tersebut dan mencuci organ kewanitaan dengan air rebusan daun sirih tersebut.

3.5 Tanggapan Terhadap Kanker Serviks

a. Ibu Sulasmi menolak kanker serviks

Setelah didiagnosa kanker serviks oleh dokter kandungan yang berada di Tebing, ibu Sulasmi sangat shock atau kaget karena tidak menyangka akan terkena kanker serviks dan harus mendapat pengobatan di rumah sakit. Dan ibu Sulasmi sangat takut karena menurut beliau bahwa kanker sangat berbahaya dan dapat mematikan seseorang. “kalo dibilang sakit kanker ya takutlah, namanya kanker ya mana ada sembuh ya, di tipi-tipi pun meninggal juga kalo uda kanker,,ya takutlah kalo gak sembuh, masih banyak keluarga,anak pun masih ada yang belum nikah. Saya kan mau liat cucu-cucu juga,,,jawab ibu Sulasmi dengan nada yang berat,,,,” Ibu Sulasmi berpendapat bahwa kanker serviks tidak dapat sembuh dan ketakutan beliau dikarenakan anak-anak yang masih belum menikah dan beliau masih sangat ingin menikmati kebersamaan dengan keluarga. Dan tingkat kesembuhan penyakit Universitas Sumatera Utara 71 kanker serviks menurut ibu Sulasmi dipengaruhi oleh siaran sinetron yang ada di Tv yang menayangkan bahwasanya penyakit kanker serviks tidak bisa sembuh dan berakhir dengan kematian. Dengan tayangan yang seperti itu membuat ibu Sulasmi juga kekurangan motivasi untuk sembuh dan serius untuk mencari pengobatan kanker serviks.

b. Berjuang untuk selamat

Ibu Junariah memang terkejut saat didiagnosa oleh dokter bahwa sakit pinggul dan keputihan yang dialaminya adalah kanker serviks. Tetapi dengan semua penjelasan yang diberikan oleh dokter beliau menerima dengan sabar bahwa ia akan bertarung dengan kanker serviks. Dan beliau juga menerima apapun resiko dari kanker serviks dan akan berusaha untuk mendapat pengobatan karena ibu Junariah yakin bahwa akan ada cara pengobatan untuk penyakitnya. Dan bagaimana pun keluarga ibu Junariah berusaha untuk berupaya mencari pengobatan untuk beliau. Walaupun terlihat sangat pasrah dan menerima kanker yang dideritanya, beliau masih sangat bersikeras untuk sembuh demi anak- anaknya dan juga suaminya.

c. Serviks adalah ujian hidup